Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Merindukan Segala Sensasi Saat Jadi Peserta di Festival Band

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
15 November 2020
A A
Merindukan Segala Sensasi Saat Jadi Peserta di Festival Band terminal mojok.co

Merindukan Segala Sensasi Saat Jadi Peserta di Festival Band terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat masih SMP, saya punya cita-cita, kelak ketika sudah dewasa, saya ingin menjadi musisi atau paling tidak seseorang yang tergabung dalam sebuah anggota band. Bahkan kala itu, menjadi anak band adalah cita-cita yang terbilang mainstream bagi teman-teman seangkatan. Hal tersebut juga didukung oleh merebaknya studio musik yang tersebar di mana-mana dan sangat mudah ditemukan. Jadi, jika ingin latihan atau sekadar nge-jam, bisa dengan mudah dilakukan kapan pun dan di mana pun.

Pada saat itu, hobi sekaligus cita-cita temporer saya dalam bermusik, didukung oleh Bapak yang pada akhirnya menawarkan saya untuk mengikuti kursus musik. Dan alat musik yang saya pilih adalah drums. Secara perlahan dan dalam prosesnya, saya terbilang rutin dan sangat rajin mengikuti kursus sekaligus arahan dari mentor. Sampai akhirnya, sang mentor, sebut saja Mas Purwo (nama samaran), mengajak saya untuk mengikuti gelaran festival musik yang diikuti oleh banyak band lokal.

“Set, mau ikutan kompetisi nggak di festival band?” kata Mas Purwo yang kala itu mengajak saya.

“Hah? Belum berani aku, Mas. Apalagi pasti semua band dan drummernya keren-keren semua. Nggak pede aku, Mas.” Respon saya yang kala itu merasa mentalnya ciut.

“Udah, beraniin aja. Pede dulu. Lagian, kalau nggak pede terus, kapan beraninya? Justru harus coba mulai biar tau sensasinya gimana. Nggak perlu ditargetin menang, yang penting nikmatin aja selama di panggung nanti.” Jawab Mas Purwo saya agak memaksa sekaligus memberi motivasi.

Setelah dipikir-pikir, apa yang dikatakan Mas Purwo ada benarnya juga, sih. Kalau saya nggak pernah memberanikan diri gimana mau tau hasil akhirnya. Apalagi ini termasuk dalam proses mengasah mental dan menjadi hal mendasar yang pastinya harus saya hadapi jika ingin menjadi seorang musisi: panggung dan penonton.

Percakapan yang kami lakukan juga masih saya ingat betul hingga saat ini. Selain membentuk saya dalam bagaimana cara bermain drums, juga memberi motivasi jika saya sedang dalam kondisi nggak pede saat menghadapi banyak hal.

Setelah proses mengulik lagu dan latihan secara rutin dengan anggota band yang lain agar bisa menampilkan performa terbaik, akhirnya tiba di mana saya mau tidak mau, harus naik sekaligus tampil di atas panggung dan disaksikan oleh banyak penonton, juga diberi penilaian oleh tiga orang juri. Jujur saja, saat itu saya gemeteran, keringat dingin, pokoknya gerogi setengah mampus. Bicara pun sudah mulai terbata-bata. Apalagi saat melihat banyak sekali peserta dan penonton yang hadir.

Baca Juga:

Kediri Kuno Kini, Festival Rakyat yang Cuma Bikin Warga Trauma dan Kecewa Tiap Tahun

Ini yang akan Terjadi kalau Band Sheila On 7 Tidak Pernah Terbentuk

Melihat hal tersebut, sebagai mentor, Mas Purwo langsung mendatangi saya di belakang panggung, lalu mencoba menenangkan dengan menyampaikan beberapa pesan yang sampai dengan saat ini masih saya ingat.

Pertama, berdoa. Ini sudah jelas harus dilakukan setiap sebelum kita melakukan banyak kegiatan. Utamanya agar diberi ketenangan, kelancaran, dan hasil yang terbaik. Kedua, sticking. Salah satu jenis pemanasan bagi drummer dan menjadi hal penting yang wajib dilakukan oleh setiap drummer sebelum manggung. Selain untuk meminimalisir cedera, juga agar pergerakan tangan menjadi luwes. Ketiga, ngobrol satu sama lain dengan sesama anggota band. Tujuannya, saat gerogi bicara kita jadi nggak beraturan. Dengan mengobrol, artinya kita tetap menjaga diri tetap sadar dan agar komunikasi tetap lancar.

Bisa jadi, cara setiap orang dalam meredam gerogi akan berbeda. Tapi, apa yang disarankan oleh Mas Purwo, bagi saya sangat lugas dan cukup ampuh saat diaplikasikan.

Penampilan saya saat itu memang terbilang biasa-biasa saja. Namanya juga pengalaman pertama dan tujuannya hanya ingin menjajal mental. Apakah berani atau tidak. Berhasil mengatasi rasa gugup berlebihan atau justru sebaliknya. Meski belum sempurna, secara perlahan saya mulai terbiasa mengontrol gugup saat harus manggung di festival lain yang saya ikuti.

Sayangnya, saat ini festival band seakan menjadi sesuatu yang langka. Dalam beberapa tahun terakhir saja, sangat sulit sekali ditemukan. Sekira 15-20 tahun yang lalu, poster atau pun flyer kompetisi band sangat mudah ditemui. Bahkan, ditempel pada tembok atau tiang listrik di jalanan. Kini, patut disadari bahwa, festival band menjadi sebagian kecil kenangan bagi siapa pun yang dahulu pernah memiliki cita-cita menjadi seorang anak band. Dan saya, hanyalah salah satu dari sekian banyak diantaranya.

BACA JUGA 9 Lagu Band Post-Hardcore yang Paling Romantis Sekaligus Dramatis dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2020 oleh

Tags: bandfestival
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

5 Band Indonesia yang Saya Harap Bisa Reuni Lagi Mojok.co

5 Band Indonesia yang Saya Harap Bisa Reuni

8 Desember 2024
Starter Pack Nonton Jember Fashion Carnaval 2023 biar Nyaman dan Asyik

Starter Pack Nonton Jember Fashion Carnaval 2023 biar Nyaman dan Asyik

4 Agustus 2023
Pemkab Banyuwangi Sibuk Bikin Festival tapi Lupa sama Sektor Fundamental

Pemkab Banyuwangi Sibuk Bikin Festival tapi Lupa sama Sektor Fundamental

1 Oktober 2023
Sumber gambar akun Instagram resmi Oasis Band

6 Lagu yang Bikin Orang Ngefans Oasis

9 November 2021
7 Band Indonesia yang Semakin Tenar setelah Ganti Vokalis Terminal Mojok

7 Band Indonesia yang Semakin Tenar setelah Ganti Vokalis

6 Desember 2022
Nasib Penjual Mp3 yang Setia dan Bertahan Selama 11 Tahun terminal mojok.co

Sulitnya Menemukan Studio Musik di Masa Sekarang

29 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.