Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Merayakan Hadirnya Film Aneh dengan Nonton ‘I’m Thinking of Ending Things’

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
24 September 2020
A A
Merayakan Hadirnya Film Aneh dengan Nonton ‘I’m Thinking of Ending Things’ terminal mojok.co

Merayakan Hadirnya Film Aneh dengan Nonton ‘I’m Thinking of Ending Things’ terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Animo film I’m Thinking of Ending Things ternyata nggak main-main. Netflix kali ini mengajak penyuka film populer buat menjajal tontonan dengan napas surealis. I’m Thinking of Ending Things adalah film romantis bagi saya, sebuah kemesraan antara tragedi dan fantasi yang digambarkan dalam kalimat-kalimat puitis. Meski sebagian besar orang akhirnya bilang garapan Charlie Kaufman ini adalah film aneh.

Nggak perlu jauh-jauh, silakan ditilik rating yang diberikan IMDb, Rotten Tomatoes, dan Metacritic terhadap film ini, lalu bandingkan dengan respons Google Users. Google Users sebagai representasi “selera orang kebanyakan” memberikan nilai terendah. Perbandingan ini terbalik jika kalian menengok angka rating pada film populer layaknya The Conjuring 2 atau The Old Guard. 

Sebagai penyuka “film aneh”, saya sih menyambut baik kedatangan kawan-kawan baru yang akhirnya menyadari kalau film ada yang jenisnya membingungkan begini. Film-film yang walau digambarkan bergenre horor tetap nggak ada setannya, tetap nggak ada paranormalnya, dan kita pun nggak tahu seramnya di mana.

I’m Thinking of Ending Things sudah terasa begitu aneh sejak shot awal. Salju yang turun dan ambience yang suram ditabrakkan dengan pakaian aktor yang berwarna merah dan kuning. Saya bahkan sempat kaget ketika Lucy (Jessie Buckley) menatap tajam ke arah kamera atau yang umum kita sebut sebagai “breaking the fourth wall” sambil membacakan puisi.

Film aneh seperti ini sebenarnya jamak diproduksi, tapi nggak terkenal-terkenal amat. Sebut saja The Lighthouse yang saking “bagusnya” bisa masuk nominasi Oscar. Saking nyelenehnya, The Lighthouse disajikan dengan aspect ratio nyaris kotak, yaitu 1,19:1 dan warna hitam putih. Jika penonton tidak memahami bagaimana mitologi Yunani menggambarkan “hukuman” Prometheus, banyak yang kebingungan sampai ending. Pencinta film box office bakal boring setengah mati dan menganggap The Lighthouse adalah visualisasi mimpi buruk.

Sebenarnya penyuka film aneh memang bisa dikatakan punya selera yang lumayan edgy atau dalam bahasa bangsatnya adalah “nyeleneh”. Beberapa orang merasa menang ketika berhasil mematahkan metafora rumit yang ada dalam film. Tapi, kembali lagi, kalau nggak suka ya nggak usah dipaksakan dong. Ngapain juga pura-pura menyukai sesuatu yang kalian nggak sreg demi bisa dibilang edgy? Bagaimanapun hebohnya perdebatan reviewer dan kritikus tentang film, selamanya urusan bagus atau tidaknya film adalah perkara subjektif.

Lha masa selera mau didikte.

I’m Thinking of Ending Things adalah sebuah contoh ketika platform nonton film sekelas Netflix yang populer, jadi jembatan bagi film-film surealis. Sebelumnya “film aneh” begini mungkin cuma bisa ditemukan di festival-festival atau bioskop luar negeri.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Saya jadi ingat bagaimana film Midsommar diperjuangkan habis-habisan untuk tayang di bioskop Indonesia. Kenyataannya, horor kedua Ari Aster ini memang lolos untuk tayang, tapi sensornya naudzubillah, banyak banget. Alasannya nggak jauh-jauh dari unsur darah, pornografi, kekerasan, dst.. Parahnya, sensor yang dilakukan LSF benar-benar mengubah esensi dan kengerian Midsommar. Sebagai orang yang penasaran, saya jelas nonton ulang walau harus nyari-nyari versi bajakan. Astaghfirulloh, aku itu berdosa banget….

Jika kalian memang beneran mau melakukan “safari” film-film aneh, saya sarankan nonton The Double deh. Film ini lawas dan nggak terkenal. Disutradarai Richard Ayoade dan dibintangi Jessie Eisenberg. Ceritanya simpel, tentang doppelganger dan betapa menyebalkannya kalau hidup kita “ditiru” orang lain. Tapi, usai nonton kalian mungkin bakal merasa campur aduk sambil menggumam, “Bajilaaak film opo ngene ki!”

Belum lama ini Jessie juga membintangi film yang tak kalah aneh berjudul Vivarium. Meski editing dan endingnya bikin gedeg, hasilnya cukup bikin kalian takut untuk tinggal di perumahan. Ada makna filosofis yang berusaha disampaikan pembuat film sejak establishing film ini memperlihatkan burung kukuk. Saya sih nggak bisa cerita lebih jauh karena menghormati penghamba antispoiler. Bahkan browsing tentang genre film ini aja bisa jadi bocoran. Jadi monggo ditonton dan berpusinglah sendiri.

Sebenarnya menyukai film aneh kayak I’m Thinking of Ending Things itu hobi yang murah. Kalian hampir nggak membutuhkan cinema experience dan jauh-jauh pergi ke bioskop. Cukup langganan platform digital lalu menontonnya sambil rebahan dan makan Doritos. FYI, nontonnya santai aja, Bos, sambil ngantuk nggak apa-apa. Sabar sampai akhir lalu bingung kemudian itu sudah biasa. Yang penting kesan dari film-film ini nggak nirmakna kayak film box office kebanyakan. Selamat merayakan film aneh buat penyuka hal nyeleneh!

BACA JUGA Sebelum Takut sama PD III, Takutlah Dulu sama Bencana Alam Buatan Manusia dan artikel Ajeng Rizka lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2020 oleh

Tags: netflixReview Film
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Pekerja media. Tinggal di Jakarta, hati tetap di Jogja.

ArtikelTerkait

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

Kontroversi King the Land dan Blundernya Drama Korea: Nggak Tobat-tobat dari Rasisme

14 Juli 2023
Review Film 'Bucin' yang Nggak Tahu Bedanya Bucin dan Pekok andovi jovial da lopez chandra liow film debut terminal mojok.co

Review Film ‘Bucin’ yang Nggak Tahu Bedanya Bucin dan Pekok

25 September 2020
Sudah Saatnya Netflix Berhenti Merilis Semua Episode Sekaligus Terminal Mojok

Sudah Saatnya Netflix Berhenti Merilis Semua Episode Sekaligus

3 Juni 2022
The Pale Blue Eye, Film Detektif Kelam yang Underrated

The Pale Blue Eye, Film Detektif Kelam yang Underrated

3 Februari 2023
Anime Netflix Bikin Wibu Susah Mendefinisikan Kata 'Anime' Itu Sendiri

Anime Netflix Bikin Wibu Susah Mendefinisikan Kata ‘Anime’ Itu Sendiri

28 Oktober 2020
review Record of ragnarok anime mojok

Review ‘Record of Ragnarok’: Bukan Sekadar Anime Dewa Adu Jotos dengan Manusia

2 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.