Magis Bernabeu, tampaknya, tak hanya bikin Real Madrid selamat dari kekalahan, tapi juga bikin pemain lawan jadi ingin bergabung dengan El Real. Mungkin, itulah penjelasan lumayan logis kenapa Antonio Rudiger memilih Real Madrid sebagai pelabuhan kariernya, meski beberapa saat lalu ia berjibaku melawan Los Merengues di Liga Champion.
Antonio Rudiger resmi menjadi pemain Real Madrid, per Fabrizio Romano, dan akan diumumkan di akhir musim. Rudiger bergabung secara gratis, persis seperti Alaba kemarin. Bergabungnya Rudiger bikin pertahanan Madrid makin kokoh, mengingat pos pertahanan Real adalah titik lemah mereka selama ini. Lihat saja ketika melawan City, betapa mudahnya mereka diiris dan diobok-obok.
Everything is now done between Real Madrid and Toni Rüdiger. The deal has been completed, club sources confirm: he will play for Real. ⚪️⭐️ #RealMadrid
Contract until 2026, there’s no option for further season.
Official announcement: end of the season.
Here we go confirmed. pic.twitter.com/N6zn9w5pcR
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 10, 2022
Tapi, benarkah Rudiger adalah pemain yang tepat untuk Real Madrid?
Banyak yang meragukan hal ini ketika rumor ia bergabung ke Madrid muncul. Rudiger memang brilian, tapi ia bermain dengan skema tiga bek di Chelsea. Artinya, ketika salah satu bek maju, masih ada dua center back yang akan meng-cover ruang yang ditinggalkan tadi. Sedangkan, Real Madrid bermain dengan dua center back. Jika salah satu maju, ya ruangnya kosong.
Namun, keraguan tersebut bisa tertepis melihat bagaimana skema pertahanan Real Madrid bekerja. Ketika ada bek yang maju, Casemiro dan Kroos sering sigap menutup ruang yang kosong tersebut. Terkadang, Valverde juga diberi tugas yang sama. Pun full-back Real Madrid cukup disiplin untuk melakukan track back.
Selain itu, winger Real Madrid juga ditugaskan untuk membantu pertahanan. Inilah alasan Rodrygo dan Valverde kerap dimainkan belakangan ini: cepat dalam menyerang, aktif dalam bertahan.
Rudiger juga bikin Real Madrid kaya dalam komposisi. Dengan adanya beliau, Alaba bisa dimainkan di posisi naturalnya, bek sayap kiri, dan Rudiger ditempatkan di tengah bersama Militao. Dengan Alaba ditaruh di bek sayap kiri, serangan Madrid bisa lebih kaya. Bisa dibilang inilah yang jadi kekurangan Madrid di sisi kiri, yaitu bek sayap yang tahu kapan overlap untuk membantu. Ferland Mendy, untuk urusan menyerang, masih jauh di bawah harapan, dan itu bikin Vinicius kerepotan. Vini kerap menghadapi 2-3 pemain sekaligus ketika menyerang ya karena Mendy yang telat dan tidak tepat dalam melakukan overlap.
Kedatangan Rudiger, bisa bikin kekurangan ini teratasi. Bisa dibayangkan seperti apa kengerian sisi kiri Madrid jika Alaba diplot di sisi kiri. Selain itu, kedatangan beliau akan memberi kompetisi untuk para bek yang artinya, bikin bek akan berusaha meningkatkan skill individunya agar masuk starting line-up. Kompetisi ini penting, agar pemain tahu bahwa mereka mau tak mau harus tetap bekerja keras agar posisi mereka bisa aman.
Jadi, keraguan apakah Rudiger bakal cocok untuk Madrid dalam segi teknis sudah terjawab. Selanjutnya, mental.
Kedatangan Rudiger, saya rasa, mirip seperti kedatangan Alaba ke Madrid. Datang dengan pengalaman yang banyak, serta mentalnya sudah jadi. Hal ini penting, sebab pemain-pemain yang jadi pembeda di Madrid biasanya punya mental yang tak main-main. Alaba, saya pikir, adalah salah satu pemain yang bisa jadi pembeda.
Kita bisa lihat dari kontribusinya di El Clasico jilid pertama musim ini. Selain kokoh dalam bertahan, ia juga memecah kebuntuan dengan mencetak gol. Ia pun ikut dalam proses terciptanya gol.
Nah, untuk Rudiger, mungkin pembedanya dalam bentuk lain, yaitu dalam bentuk kepemimpinan dan kematangan. Duet Militao-Alaba memang solid, tapi ketika mereka bermain tidak dalam level yang biasanya, terlihat bahwa keduanya tidak punya komunikasi yang cukup bagus. Duet Rudiger-Alaba, mungkin bisa jadi jawaban ketika Militao tidak dalam performa yang seharusnya.
Bagaimanapun, dia punya sederet piala yang sudah ia raih. Piala-piala tersebut, tak bisa diraih tanpa mental yang kuat. Dan mental-mental inilah yang dicari dalam pemain Madrid.
Antonio Rudiger bisa dibilang adalah kepingan yang dicari Ancelotti untuk menambal lini pertahanan yang lapuk. Yah, memang beliau yang mendorong transfer ini. Jadi, sebaiknya, kita tunggu saja musim depan, akankah dia flop atau justru menemukan permainan terbaiknya di Real Madrid. Yang jelas, keputusannya untuk bergabung ke Real Madrid sudah amat tepat.
Bienvenido, Rudiger!
Penulis: Zubairi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Rodrygo, The Starboy