Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Menyikapi Pasca Pemilu 2019, Cebong dan Kampret Harus Belajar dari Lagu-lagu Nasida Ria

Faiz Romzi Ahmad oleh Faiz Romzi Ahmad
14 Mei 2019
A A
nasida ria

nasida ria

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang tak kenal Nasida Ria? Bagi yang di rumahnya dan emaknya adalah salah satu fans berat dengan memutar lagunya di radio tape atau pemutar musik kesayangannya di tiap pagi, siang, sorenya tentu tidak asing mendengar ataupun melihat formasi ibu-ibu lengkap dengan alat musiknya berlatar pemandangan pegunungan ataupun pesawat tempur sembari mendendangkan alunan nasyidnya.

Ya, Nasida Ria adalah sebuah grup qasidah yang pamor pada era 1980 an sampai medio 2000 an. Grup qasidah yang keseluruhan personelnya adalah ibu-ibu. Anjay~

Grup qasidah ini khas dengan penampilannya dipanggung bagai hendak pergi ke pengajian rutin di kampung setiap malam Selasa serta setelan make up yang hits pada zamannya.

Dari sejak berdirinya hingga sekarang total 35 album yang berhasil mereka keluarkan dan 350 an lagu yang mereka bawakan. Lagu-lagu mereka tidak hanya berkaitan dengan dakwah semisal Nabi Muhammad Mataharinya Dunia.

Tapi juga menyinggung permasalah sosial semisal keadilan, juga tentang pers semisal Wartawan Ratu Dunia, Dunia Dalam Berita, isu-isu peperangan semisal Bom Nuklir, Perdamaian dan juga lagu-lagu persatuan semisal Persaudaraan, Merdeka Membangun, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tahun 1975 adalah awal berdirinya Nasida Ria, terhitung dari tahun itu Indonesia sudah melakukan Pemilu sebanyak 10 kali, 5 kali di Orde Baru (1977, 1982, 1987, 1992,1997) dan 5 kali Era Pasca Orde Baru (1999, 2004, 2009, 2014, 2019).

Baru saja kita lalui pemilu serentak, hampir menginjak 1 bulan pasca 17 April, melihat kondisi dan fenomena pasca pemilu 2019, konflik diantara cebong dan kampret makin menemui titik klimaksnya. Bukannya dua faksi ini akur, mereka malah seperti dua magnet yang didekatkan tapi berlawanan kutubnya.

Fanatisme sempit dan egoisme masing-masing faksi ini yang menjadi perobek spirit kesatuan. Nampaknya mereka harus sering-sering memutar dan mendengarkan playlist Nasida Ria, agar pesan persatuan dari lirik-lirik lagunya bisa tersampaikan ke telinga mereka.

Baca Juga:

Nasida Ria Cari Vokalis Baru, Ini 6 Penyanyi yang Cocok Jadi Kandidat

4 Lagu Sedih Tentang Kekacauan Dunia tapi Enak Didengar

Lagu-lagu Nasida Ria jika diteliti menggunakan metode deskriptif-analitik dengan perjalanan konflik cebong dan kampret di pemilu 2019 sangat relevan sekali. Selain itu lirik lagu yang futuristik dan kompatibel sesuai dinamika zaman adalah alasan mengapa cebong dan kampret secara khusus, kita secara umum harus belajar dari lagu-lagu Nasida Ria untuk menyikapi Pasca Pemilu 2019 ini.

Lagu pertama, penggalan lirik, dan alasannya

Wahai manusia hidup di dunia
Siapa yang ingin panjang umurnya
Wahai manusia hidup di dunia
Siapa yang ingin banyak rizkinya
Bersilaturahmi agar tiada putus

Lagu yang pertama adalah berjudul Persaudaraan, lagu yang diciptakan oleh H Fadholi Ambar dan dibawakan Nasida Ria ini mengingatkan agar pasca pemilu ini untuk tidak memutuskan tali silaturahim walau sesama kita berbeda dukungan, jadi silaturahim antar cebong dan kampret harus terjaga ya, toh silaturahim memperbanyak rezeki, pesan itupun tegas dalam agama.

Dalam lirik, jelas bahwa Nasida Ria ingin menciptakan suatu tatanan masyarakat atau manusia Indonesia yang unity, bersatu dalam persaudaraan, tidak memutuskan tali silaturahim dan menjaga persaudaraan sesama anak bangsa.

Kalau kata Gusdur sih jangan membeda-bedakan yang sama, dan jangan menyama-nyamakan yang beda. Bersatu dalam perbedaan, berbeda dalam persatuan (Unity in diversity, diversity in unity).

Lagu kedua, penggalan lirik, dan alasannya

masa depan penuh tantangan
masa depan penuh rintangan
masa depan penuh hambatan
masa depan penuh cobaan
namun di balik itu
penuh dengan harapan
oleh karenanya
perlu perjuangan

Lagu yang kedua adalah berjudul Menyongsong Masa Depan, bahwa Nasida Ria dengan substansi lirik dari lagu ini memberi pesan agar cebong dan kampret tidak hanyut dalam gelombang perseteruan komunal, debat kusir antar golongan, dan terjebak oleh perhelatan atau kontestasi yang sifatnya periodik

Lebih jauh Nasida Ria mengingatkan bahwa ada masa depan yang penuh dengan rintangan, hambatan, dan cobaan yang akan bangsa Indonesia lalui. Oleh karenanya Nasida Ria menitik beratkan agar perlunya perjuangan untuk menghadapi semua itu, berbekal iman dan taqwa juga dilengkapi dengan keterampilan maka masa depan akan penuh dengan harapan.

Lagu ketiga, penggalan lirik, dan alasannya

Alloh mencintai umat yang membangun
Alloh membenci umat yang membuat rusak
Kita syukuri rahmat Illahi
Dengan bersatu membangun RI

Bung Karno menganalogikan bahwa persatuan anak bangsa ibarat sapu lidi, yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat, maka lidi tersebut akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan.

Senada dengan Bung Karno, lagu yang ketiga yang berjudul Merdeka Membangun, bahwa Nasida Ria mengingatkan kita sekali lagi bahwa persatuan sangat esensial sebagai kunci dari pembangunan bangsa.
Bahwa cebong dan kampret harus bersatu membangun negara, jangan membuat rusak harmoni bangsa ini, syukurilah nikmat kemerdekaan yang Tuhan berikan.

Demikian lagu-lagu Nasida Ria yang membawa pesan persatuan dan membawa cebong dan kampret agar beranjak dari perseteruannya selama ini. Semoga cebong dan kampret dapat terilhami dari lagu-lagu Nasida Ria ini.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: CebongKampretNasida RiaPerdamaian
Faiz Romzi Ahmad

Faiz Romzi Ahmad

ArtikelTerkait

4 Lagu Sedih Tentang Kekacauan Dunia tapi Enak Didengar (Unsplash.com)

4 Lagu Sedih Tentang Kekacauan Dunia tapi Enak Didengar

22 September 2022
john lennon mural dinding

John Lennon dan Perdamaian Dunia

3 Mei 2019
jokowi dan prabowo

Pesan Tersirat Pertemuan Jokowi dan Prabowo dan Nasib Para Pendukungnya

15 Juli 2019
sandiaga uno prabowo-sandi cebong kampret jokowi mojok

Surat Protes dari Perwakilan Kampret untuk Sandiaga Uno

1 Januari 2021
mengkritik pemerintah, wabah corona covid-19 residu politik Seandainya Elite Politik Negeri Adalah Kenshin Himura, Betapa Indahnya Negeri Ini

Kritik Penanganan COVID-19 Telah Berubah Jadi Perulangan Perang Cebong-Kampret 

13 Mei 2020
mengkritik jokowi

Semua Orang Harus Mengkritik Jokowi

14 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.