Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menyerahkan Semua Urusan Pada Luhut Binsar Panjaitan

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
23 April 2020
A A
luhut

Menyerahkan Semua Urusan Pada Luhut Binsar Panjaitan

Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang menyematkan sebutan Menkosaurus (Menteri Koordinator Segala Urusan) kepada Pak Luhut. Ada juga yang menyebut beliau Lord Tywin Lannister, sosok yang tak pernah bertakhta tapi paling berkuasa, hidup di serial Game of Thrones. Saya sendiri melihat Pak Luhut itu seperti Don Corleone, aura kewibawannya itu loh tak terbantahkan.

Meskipun banyak yang nyinyir kepada beliau, kepercayaan masyarakat kepada Pak Luhut tetaplah tinggi. Ya mau gimana lagi, beliau memang sosok yang sangat mumpuni dan banyak ditakuti disegani sampai-sampai ada anekdot kalau virus corona ketemu Pak Luhut, virus coronanya bakal sungkan lalu sungkem kepada beliau.

Mumpumi itu artinya apa yha, semacam kompeten bahkan “mrantasi sembarang kalire” lah kurang lebih, dalam Bahasa Indonesia artinya bisa mengatasi semua urusan. Pada kenyataannya beliau memang terlibat di s-e-m-u-a urusan, literally, just saying. Hestek anak Jaksel mode on.

Buktinya, penumpang KRL saja dipikirkan sama Pak Luhut. Katanya kalau mau naik KRL harus bawa surat sehat, surat keterangan kerja, dan ditembak thermal gun pas masuk dan keluar stasiun.

Kalau bukan Pak Luhut, siapa lagi coba yang mau ngurusin penumpang KRL biar nggak kena corona? Kan nggak ada, ya.

Menteri lain sih ngurusin tugas mereka sendiri, emang pada egois mereka tuu. Nah, Pak Luhut, menteri yang sudah punya banyak tugas, sempat-sempatnya ngurusin moda transportasi paling murah se-Jabodetabek! Terharu saya.

“Tapi kan Pak Luhut pernah menganulir keputusan Pak Anies yang melarang bus AKAP keluar masuk DKI,” protes Sutemi kucing saya. Ckck, ini pasti gara-gara terhanyut ghibahan Mas Gusti sama Bro Sumber Laras yang merasa digantung Pak Luhut. Jelas-jelas sudah disebut alasannya waktu itu, melarang bus AKAP keluar masuk DKI bisa menghambat perekonomian daerah, hambok yaqin.

Masih ingat soal mudik yang tidak dilarang dan hanya berupa imbauan? Pak Luhut yang mengoreksi pernyataan Menteri Sekretaris Negara dan Juru Bicara Presiden, padahal masalah tersebut tak terkait dengan bidang kementerian yang diampunya, tentu saja ini bukti kecakapan beliau sebagai pembantu presiden.

Baca Juga:

Benang Kusut Truk ODOL: Kebiasaan Buruk yang Dinormalisasi Bertahun-tahun, Akhirnya Jadi Bumerang, dan Semua Jadi Korban

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

Memang beginilah seharusnya pejabat publik, bisa mengubah-ubah kebijakan seenaknya sesuai kebutuhan, ini namanya fleksibel dan menyerap aspirasi, relasi rakyat dengan pemerintah terasa akrab dan seakan telah lama saling mengenal jadi tinggal disahkan ke KUA.

Yang perlu dilakukan rakyat jelata hanyalah nurut sama semua keputusan Pak Luhut sambil sesekali memantau peraturan terbaru biar nggak kena sanksi.

Hidup udah susah karena pandemi, jadi jangan dibikin makin susah. Pemerintah, khususnya Pak Luhut itu sedang memudahkan segala urusan kita. Kita mah ikut-ikut aja.

Saya tahu kita semua itu resah karena sadar kalau sebenarnya masih banyak yang belum pemerintah lakukan untuk mengatasi pandemi ini. Mana ada riset yang bilang kalau pandemi akan berlangsung kurang lebih dua tahun jika vaksin belum ditemukan dan belum ada kekebalan lagi,

Di saat bersamaan, ekonomi makin sulit, orang yang diPHK makin banyak. Dan untuk melewati krisis ini, aslinya tidak bisa mengandalkan seorang Luhut saja. Butuh keterlibatan semua orang dengan kapasitas masing-masing. Krisis diatasi kepahlawanan seorang diri hanya ada di cerita fiksi jadi kita semua harus bisa beradaptasi dengan kondisi yang serba tak menentu ini.

Tapi apalah yang kita bisa sebagai rakyat jelita, eh jelata. Keresahan kolektif soal penanganan pandemi ini tidak bisa menghasilkan apa-apa karena yang berkuasa untuk mengambil tindakan dan kebijakan tetap negara. Jadi, mau protes juga ya percuma rasanya.

Lagian, saya yakin Pak Luhut bakal bilang kalau keresahan kolektif itu hanya mengganggu stabilitas nasional saja. Cuma resah tapi nggak ngapa-ngapain yang nggak menyelesaikan apa-apa.

Di saat seperti ini, yang harusnya lebih banyak dilakukan adalah kerja-kerja kemanusiaan, bukan kerja-kerja yang menghasilkan cuan, betul tidak, pak Luhut?

Kehadiran Pak Luhut adalah “art of possibility” dalam politik dan kepemimpinan, capaiannya sekarang didapat dengan penuh perjuangan, sulit sekali rasanya memikirkan apa jadinya negara kita tanpa adanya beliau.

Tapi ini hanya perasaan saya saja. Kalau perasaan Anda bagaimana?

BACA JUGA Adu Kuat Luhut dan Said Didu, Siapa yang Bakal Menang? dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: kebijakanluhut binsar panjaitanpandemi coronapemerintah
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

Kebijakan Pemkot Pekalongan yang Sebaiknya Nggak Usah Terlalu Dipercaya

1 Juli 2023
pungli proyek pemerintah gaji PNS kerja 10 juta pejabat digaji besar tapi solusi minta rakyat mojok

Sebenarnya, Pejabat Itu Dibayar untuk Menyelesaikan Masalah atau Minta Solusi dari Rakyat?

12 Juli 2021
Persahabatan Tom dan Jerry yang Sering Disalahartikan sebagai Pertikaian Abadi Menghitung Pendapatan Kucing Kampung di Tengah Pandemi Corona

Menghitung Pendapatan Kucing Kampung di Tengah Pandemi Corona

16 April 2020
Beginilah yang Dilakukan para Pokemon Selama Pandemi

Seperti Inilah yang Dilakukan para Pokemon Selama Pandemi

7 Mei 2020
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga

23 Mei 2020
Menggugat Perusakan Alam Lewat Lagu-lagu Sisir Tanah terminal mojok.co

Lagu Dino Liyane, Sebuah Ironi Sepasang Calon Pengantin di Tengah Pandemi

7 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.