Tuhan menciptakan manusia dengan menitipkan berbagai rasa. Bukan hanya yang indah-indah namun juga perasaan terluka. Banyak yang bilang “sakit tapi tak berdarah”. Luka batin dapat disebabkan oleh banyak hal—entah kecewa yang mendalam, dikhianati, atau ditinggalkan. Bukan hanya karena kekasih, luka batin bisa saja disebabkan karena pertemanan, rasa persaudaraan bahkan karena orang asing.
Beberapa orang terjebak dalam perasaan sakit yang bisa berpengaruh pada hidupnya. Tak semangat, banyak melamun, penuh kesedihan, susah move on, susah makan, sulit tidur. Dan kali ini tentang ditinggal pergi oleh seseorang yang berarti—tentu bukan hal mudah. Banyak penyair berkata “waktu yang akan menyembuhkan”, namun kejadian pahit di masa lalu itu telah berlalu hari demi hari, berganti bulan, bahkan berganti tahun. Ternyata masih belum sembuh, pikiranku hanya teralihkan sejenak.
Ditinggal tanpa alasan, ditinggal karena sebuah keharusan, ditinggal lalu menyebar undangan. Rasanya hidup benar-benar lucu—dulu pernah serapuh itu. Kalau diingat kembali memang bikin ingin tertawa dan memaki diri sendiri betapa bodohnya saya. Ya memang bodoh—maka diri ini perlu diberi pelajaran, supaya banyak-banyak belajar memaknai arti dari setiap kejadian.
Tulisan ini agaknya sangat melankolis. Jadi, kali ini saya akan membahas tentang lagu. Merasa nggak sih kalau lagu itu bikin mood kalian kaya apa yang kalian dengerin? Iya banget. Tapi terkadang, tidak begitu juga. Jika perasaan kita sudah kuat, maka tidak bisa terombang-ambing karena lirik dari lagu itu. Misalnya ketika saya sedang jatuh hati dan sedang baik-baiknya respon dari yang didamba, lagu galau mau didengarkan sekencang apapun juga akan mental.
Jadi ceritanya di suatu sore, radio di kotaku memutar sebuah lagu berjudul Pilu Membiru. Ternyata di setiap liriknya saya menangis. Entah kenapa, sedih sekali. Rasanya, otak saya bekerja keras memutar memori tahun-tahun lalu. Saat mas Kunto Aji menyanyikan bagian “masih banyak yang belum sempat aku katakan padamu, masih banyak yang belum sempat aku sampaikan padamu”—saat itu juga saya menyadari tak pernah ada pisah yang benar-benar selesai.
Jika ada ungkapan lagu memiliki kekuatan untuk mengubah suasana hati—saya setuju. Ternyata bukan hanya Harry Potter yang punya mantra—mas Kunto Aji serius dengan mantra-mantranya. Awalnya saya jadi kesal setelahnya saya menangis sejadi-jadinya karena Pilu Membiru.
Ternyata, masih berlanjut. Saya butuh Rehat. Damai sekali, dan tak pernah menyalahkan apapun yang terjadi masa lalu. Saya merasakan lagu ini benar-benar ajaib—untuk yang sedang kacau berantakan—lagu ini begitu mendamaikan. Benar, tenangkan hati, semua ini bukan salahmu, dan biarkanlah semesta bekerja untukmu. Terima kasih—saya mampu menghapus tangis saya sendiri.
Ditutup dengan Bungsu. Cukupkanlah, ikatanmu relakanlah yang tak seharusnya untukmu. Kalimat ini diulang-ulang berkali-kali, seakan menanamkan pada pikiran kita, apalagi kalau didengarkan sambil merem—benar-benar mashoooooooookkkkk~
Ketiga lagu milik mas Kunto Aji ini berbeda dengan yang lain. Saya tidak mental—saya hanyut dan malah berlarut-larut. Lagu-lagu ini mampu membuang saya jauh kembali ke masa lalu dengan segala penyesalan yang masih tersisa dan belum terselesaikan dan mungkin tak pernah akan terselesaikan. Baiknya lagi mas Kunto Aji memberi lagu lain untuk menenangkan dan menyadarkan kembali pada realita.
Hingga saat ini, bagi saya, yang bisa menyembuhkan luka batin adalah diri sendiri. Butuh keikhlasan, butuh kepasrahan, berdamai dengan diri sendiri, dan yang paling penting sangat butuh “yaudahlah”.
Kali ini lagu adalah media. Memang orang-orang yang sedang kacau itu perlu nasihat, mungkin telinga ini sudah tak mempan dengan petuah bijak dari mulut orang lain, maka hati ini perlu disentuh lewat bait-bait yang bernada.
Teruntuk mas Kunto Aji—terima kasih telah membagikan karya-karya hebatnya pada banyak orang, termasuk saya. Entah kehilangan yang berbentuk apapun, saya rasa lagu-lagu mas Kunto Aji ini bisa menyadarkan pentingnya sebuah penerimaan dalam hidup dan tetap memberi dukungan yang positif pada diri sendiri. Saya yakin, selain saya, pasti banyak juga yang tersembuhkan karena mantra-mantra ajaib dari mas Kun.
Terus berkarya mas Kun! Sebarkan luaskan mantra-mantramu yang lain~