5 Menu Starbucks yang Rasanya Aneh, Kurang Cocok di Lidah Saya

5 Menu Starbucks yang Rasanya Aneh, Kurang Cocok di Lidah Saya Mojok.co

5 Menu Starbucks yang Rasanya Aneh, Kurang Cocok di Lidah Saya (unsplash.com)

Menu Starbucks tidak semuanya enak, ada juga yang gagal. 

Starbucks jaringan kedai kopi asal Amerika Serikat yang sudah mendunia. Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 35.711 cabang kedai kopi ini yang tersebar di 80 negara. Catatan itu menjadikan Starbuck sebagai jaringan kedai kopi terbesar di dunia

Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar jelas tidak luput dari radar pasar Starbuck. Keberadaannya yang ada di mana-mana menjadikan merek dagang ini tidaklah asing. Walau begitu, saya yakin tidak semua orang yang tahu merek ini pernah mencicipinya. Mengingat, harga per cup Starbuck lumayan menguras kantong, rata-rata Rp50.000 per cup. 

Rasanya akan sangat sayang kalau kopi seharga puluhan ribu itu harus dihabiskan pada menu yang aneh di lidah. Itu mengapa saya membuat tulisan ini. Saya tidak ingin kalian kecele dengan menu-menu Starbuck yang kurang enak. Sekali lagi, ini berdasar pengalaman pribadi lidah saya yang sudah menjajal berbagai macam menu Starbucks. Sangat mungkin berbeda dengan selera orang lain.  

#1 Peppermint Mocha

Menjelang momentum Natal, biasanya dimulai sejak November, Starbucks akan merilis minuman edisi Natal. Jenis minumannya beragam, tapi biasanya menu khusus ini mengandung cinnamon, pumpkin, ginger, maupun peppermint. Rasa-rasa itu memang identik dengan perayaan Natal di Eropa.

Minuman Starbucks edisi Natal biasanya berbeda setiap tahunnya, tapi ada dua minuman yang nyaris selalu ada yaitu Toffee Nut dan Peppermint Mocha. Untuk yang Toffee Nut rasanya enak karena terbuat dari campuran kopi, susu, caramel, dan taburan mirip kacang. Namun, untuk varian Peppermint Mocha saran saya tidak perlu dicoba. 

Deskripsi Peppermint Mocha sebenarnya menggoda, memiliki efek menghangatkan tenggorokan. Sayangnya, di lidah saya, minuman satu ini lebih dominan rasa pedas dan pahit. Rasa manis hanya terasa sedikit saja. Supaya kalian bisa membayangkan, rasanya itu seperti kalian mengunyah daun mint dan dark chocolate secara bersamaan. Perpaduan rasa pedas dan pahit tersebut sangat tidak cocok dengan orang Indonesia yang suka minuman manis.

#2 Caramel Cream Frappuccino Affogato Style

Caramel Cream Frappuccino Affogato Style sebenarnya sudah dirilis menghiasi menu Starbucks sejak 2018 lalu. Minuman ini terbuat dari susu segar dengan campuran saus karamel yang diolah menjadi frappuccino. Setelahnya, minuman diberi siraman espresso. Konon, menu ini sangat popular di Itali. Namun, minuman satu ini ternyata kurang popular di Indonesia. Itu mengapa  Caramel Cream Frappuccino Affogato Style sempat lenyap dari daftar menu Starbucks.

Akan tetapi, baru-baru ini Starbucks merilis menu Mood Brewster. Nah, Caramel Cream Frappuccino Affogato Style ini ternyata masuk dalam daftar menu Mood Brewster itu. Walau kembali dirilis, saya sarankan untuk tidak mencobanya karena rasanya cenderung pahit dan manis. Jika kalian tidak suka dengan es krim vanilla yang diberi siraman espresso, saya yakin kalian juga tidak akan suka dengan rasa menu ini. 

Alternatifnya, ada minuman seri Mood Brewster lain yang lebih enak dan layak dipilih. Misal, Cold Brew Coffee with Lemonade dengan rasa pahit, manis, segar, dan rendah kalori jadi cocok untuk kamu yang sedang diet.

#3 Creamy Earl Gray Tea Latte

Creamy Earl Gray Tea Latte adalah salah satu minuman favorit Starbucks Korea Selatan. Tahun ini menu itu resmi masuk ke Starbucks Indonesia dengan harga yang cukup murah untuk ukuran minuman Starbucks, Rp49.000 saja. Walau populer di negeri gingseng, saya tidak merekomendasikan Creamy Earl Gray Tea Latte karena rasanya yang kelewat manis. Setelah meminumnya terasa eneg banget. 

Kalian pernah minum thai tea yang kebanyakan gula? Nah, kira-kira mirip seperti itu rasa Creamy Earl Gray Tea Latte ini. Saya juga heran, kok orang Korsel suka minuman kelewat manis dan beresiko menyebabkan diabetes tersebut.

#4 Caramel Signature Chocolate

Bagi kamu yang suka coklat, mungkin akan suka dengan caramel signature chocolate. Minuman ini terbuat dari campuran coklat dan saus caramel sehingga punya rasa manis dengan aroma coklat yang kuat. Masalahnya, minuman simpel yang bisa kamu buat sendiri di rumah ini dijual dengan harga Rp62.000 lho. Harga per cup yang cukup mahal dibanding menu-menu lain. 

Menurut saya, sebagai alternatif, mending Salted Caramel Macchiato. Di satu gelas minuman ada rasa yang lebih bervariasi ada manis, pahit, dan gurih. 

#5 Semua minuman kemasan 1L

Semua minuman Starbucks dengan kemasan 1L atau 1 liter menurut saya rasanya gagal pol. Menurut saya kemasan itu terlalu banyak susu sehingga teksturnya menjadi lebih encer daripada kita membeli kopi langsung di gerai Starbucks. 

Misalnya nih, saya penggemar Salted Caramel Macchiato kemasan grande. Namun, ketika membeli menu yang sama dalam ukuran 1 liter, rasanya berbeda. Kemasan ini hanya menang di harga doang, perkara rasa mah kurang.

Mungkin banyak di antara kalian bertanya-tanya kenapa saya tidak memasukkan menu Americano Starbucks. Padahal, menurut banyak orang, menu tersebut rasanya seperti kopi gosong. Nah, mereka yang bilang Americano Starbucks kopi gosong itu pasti nggak memperhatikan kalau Starbucks memang memanggang biji kopinya dark roasted. Kalau kalian nggak suka kopi pahit pekat (tidak ada asam-asamnya), belilah Americano di Starbucks reserve dan pilih biji kopi yang dipanggang medium.

Bagi saya, Americano Starbucks masih enak dibandingkan Americano Janji Jiwa. Minuman Starbucks yang tidak enak menurut saya hanya yang saya sebutkan di atas. Menu lainnya enak-enak saja apalagi kalau harganya murah atau promo. 

Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 9 Kopi Instan yang Rasanya Mirip Menu Starbucks

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version