Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mentang-mentang Gratis, Tisu di Rumah Makan Kadang Diambil Seenaknya. Hadeeeh

Amalia Salsabila oleh Amalia Salsabila
19 Oktober 2020
A A
Mentang-mentang Gratis, Tisu di Rumah Makan Kadang Diambil Seenaknya. Hadeeeh terminal mojok.co

Mentang-mentang Gratis, Tisu di Rumah Makan Kadang Diambil Seenaknya. Hadeeeh terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Berawal dari ocehan yang sering ayah saya lontarkan ke adik saya, “Ini apaan pake tisu banyak-banyak!?“ Hingga berujung dengan ayah saya ngomel soal betapa banyaknya orang-orang di luar sana yang memakai tisu di rumah makan dengan seenaknya. Mentang-mentang gratis, katanya. Dan sebagai anak Ayah yang dididik untuk memakai tisu sepentingnya saja (nggak tahu deh kalau adik saya, dia memang bebal), saya sangat setuju sekali dengan pernyataan ayah saya. 

Saya juga sebal ketika melihat orang memakai tisu tanpa perlu pikir panjang. Apalagi biasanya langsung ambil sekaligus dua, tiga, bahkan lebih. Duh, nggak tahu memang ya kalau penggunaan tisu bisa diminimalisir? Apa nggak tahu juga dampak penggunaan tisu yang berlebihan?

Memang seperti sudah kewajiban para pemilik usaha makanan untuk selalu menyediakan tisu di rumah makan mereka. Padahal hal itu nggak ada aturan kewajibannya. Ya tapi, memang sepatutnya mereka menyediakan tisu untuk para pelanggannya sih, demi kenyamanan. Soalnya kalau berurusan sama makanan, tangan kita bisa jadi kotor dan itu berarti kita butuh tisu (kalau ingin praktis, padahal bisa juga cuci tangan). Atau ketika kita makan belepotan, tisu menjadi penyelamat muka yang kotor dan nggak banget. Menyediakan tisu dan menggunakannya adalah hal yang wajar. Tapi, jadi hal yang nggak wajar ketika tisu digunakan secara berlebihan.

Disadari atau nggak, banyak orang-orang yang berpikir tisu cuma benda kecil yang nggak memiliki dampak apa pun. Terlebih lagi karena tisu di rumah makan adalah hal yang gratis, jadinya banyak orang menggunakan tisu semaunya tanpa berpikir terlebih dulu. Tangan kotor sedikit? Tisu. Mulut belepotan? Tisu. Makanan tumpah? Tisu. Keringetan karena kepedesan? Tisu seabrek. Pokoknya dikit-dikit tisu, tisu, dan tisu. Terus nggak digunakan dengan maksimal lagi tisu yang sudah diambil itu. Satu tisu = satu kasus. Padahal, kalau diperhatikan, tisu itu bisa dipakai kembali. Contohnya tisu bekas membersihkan tangan bisa digunakan buat membersihkan noda di meja, atau apa, kek. Banyak mode berhemat yang bisa kita gunakan.

Kengawuran ini sering banget terjadi. Ada beberapa teman saya juga yang seperti ini. Makan dengannya malah bikin saya jadi gerah karena dia menggunakan tisu secara berlebihan. Ketika saya tegur, dia cuma nyengir. Saya yakin deh kalau menggunakan tisu di rumah makan berbayar, orang-orang nggak akan menggunakannya dengan berlebihan. Tolong lah, meskipun tisu di tempat makan itu gratis, gunakan dengan bijak.

Ya lagi pula, tisu memang nggak sepenting itu, kok. Menurut saya, tisu bukan kebutuhan primer. Nggak perlu selalu sedia tisu di dalam tas, buat apa? Kan kita bisa menggunakan air buat cuci tangan dan membersihkan mulut kalau nggak malas ke kamar mandi. Jadi, sudah dapat dipastikan tisu bukan kebutuhan primer.

Hal-hal yang biasanya diatasi menggunakan tisu sebenarnya bisa diganti dengan kain lap atau sapu tangan. Tentu alternatif ini sangat ramah lingkungan dan murah. Penggunaan kain bisa dilakukan berkali-kali, asalkan kita tidak malas mencucinya. Atau ada alternatif lainnya yaitu langsung bergerak ke kamar mandi. Misalnya untuk cuci tangan, buang ingus, dan cuci muka. Menurut saya hasilnya pun lebih maksimal, lebih bersih. Plus, lebih aman juga untuk kesehatan. Pakai sabun sekalian biar terbebas dari Covid-19.

Tisu ada beberapa jenisnya dan nggak semuanya aman untuk digunakan di seluruh kulit manusia. Penggunaan tisu yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi, terutama yang kulitnya rewel dan sensitif. Oh ya, apalagi penggunaan tisu toilet yang terkadang kita temui di beberapa tempat makan. Masih nggak masalah apabila tisu toilet digunakan untuk tangan, tapi jadi masalah kalau digunakan hingga ke muka.

Baca Juga:

Orang Ogah Punya m-Banking dengan Alasan Boros Itu Nggak Masuk Akal

Pengamen Bikin Saya Lebih Boros ketika Makan di Pinggir Jalan

Mungkin perkara kecil mengambil tisu yang berlebihan di tempat makan ini nggak disadari banyak orang. Mungkin hal ini sudah dianggap wajar. Atau mungkin ini memang kebiasaan beberapa orang: menggunakan tisu secara berlebihan nggak hanya di rumah makan. Hmmm, emang dasar boros. Bagaimanapun, hal ini nggak bisa diwajarkan karena penggunaan tisu yang berlebihan dapat berdampak buruk untuk lingkungan.

Jadi, sebisa mungkin gunakan fasilitas gratis di tempat makan ini dengan bijak. Meskipun gratis, kita juga harus memikirkan nasib lingkungan dan pengusaha makan yang bisa-bisa tekor karena ketidakpedulian kalian. Gunakanlah tisu seperlunya dan semaksimal mungkin. Kalau bisa sampai nggak ada area kotor di tisu itu, baru deh kita boleh ambil tisu yang lainnya.

Photo by Vlada Karpovich via Pexels.com

BACA JUGA Vlog Barbie dan Kanal YouTubenya Lebih Berfaedah Dibanding Vlog Para Manusia dan tulisan Amalia Salsabila lainnya 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: boroscinta lingkungan
Amalia Salsabila

Amalia Salsabila

Suka membaca dan menonton ulang film dan buku yang seru.

ArtikelTerkait

Orang Ogah Punya m-Banking dengan Alasan Boros Itu Nggak Masuk Akal Mojok.co mbanking

Orang Ogah Punya m-Banking dengan Alasan Boros Itu Nggak Masuk Akal

28 April 2024
Bukan Ibadah Salat Saya yang Kecepetan, tapi Salat Anda yang Kelamaan mojok.co/terminal

Pak Ustaz, Ayo Dong Bikin Contoh Dakwah yang Berbasis Kelestarian Alam

21 Februari 2021
buku bajakan buku-buku baru buku musik mojok

Tips Supaya Beli Buku di Bazar Buku Nggak Jadi Momen Pemborosan

25 September 2020
Benarkah Pertalite Harga Baru Lebih Boros? Mari Kita Buktikan

Benarkah Pertalite Harga Baru Lebih Boros? Mari Kita Buktikan

26 September 2022
Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

2 September 2020
Bahaya Laten Kelangkaan ATM Pecahan 50 Ribu di Yogyakarta

Bahaya Laten Kelangkaan ATM Pecahan 50 Ribu di Yogyakarta

28 Januari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.