Menjawab Pertanyaan Mengapa Lagu-lagu Tulus Selalu Cocok Jadi Teman Terbaik Kala Insecure Melanda

Menjawab Alasan Mengapa Lagu Tulus Selalu Cocok Jadi Teman Terbaik Kala Insecure Melanda terminal mojok

Belakangan ini saya kembali mendengar lagu Tulus setelah mungkin beberapa bulan ini tidak mendengarnya. Saat sudah beberapa lagu berjalan, saya mulai bertanya-tanya, kenapa saya tiba-tiba ingin mendengarkan lagu Tulus lagi, ya? Saya pun turut mengingat kapan terakhir kali mendengar lagu Tulus dan momen-momen apa saja yang saya alami tatkala ngidam mendengar lagunya.

Ternyata ada benang merah di balik momen mendengarkan lagu Tulus, yakni saat galau, down, insecure. Intinya, saat lagi butuh semangat, deh. Pasalnya momen mendengarkan lagu Tulus, selalu bertepatan saat saya menghadapi “nggak enaknya” dalam hidup. Entah itu patah hati, pusing mikirin skripsi, baru resign dan cari kerjaan, galau karier, dan lainnya.

Saya ingat betul saat itu saya sedang kalut pol dan merasa diri ini tidak mampu. Namun, alih-alih mendengarkan lagu Ello dengan “Semangat Baru”-nya atau Kunto Aji dengan “Rehat”-nya, saya lebih memilih lagu Tulus.

Kenapa ya lagu Tulus selalu cocok didengarkan saat galau dan insecure? Setidaknya untuk saya, tapi apakah kamu juga pernah merasakan hal yang sama?

Menurut Abraham Maslow, insecure adalah kondisi saat seseorang merasa tidak aman, memandang dunia sebagai sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan egois. Sementara APA (American Psychology Association) lebih gamblang mendefinisikan insecure sebagai perasaan yang kurang baik, kurang percaya diri, dan tidak mampu menghadapi suatu masalah. Insecure bisa disebabkan karena berbagai hal. Mulai dari pengalaman kegagalan, penolakan, kecemasan sosial, perfeksionisme, dan banyak lagi hal lainnya.

Lantas, apa benar mendengarkan musik bisa memengaruhi seseorang yang tengah merasakan insecure?

Dilansir dari Psychology Today, mendengarkan musik bisa membantu mengubah suasana hati dan juga menghilangkan stres. Musik yang menyenangkan bisa melepaskan neutransmiter yang terkait dengan penghargaan seperti dopamin. Lebih spesifik lagi, lirik lagu juga bisa menyuarakan perasaan dan pengalaman yang mungkin tak bisa diungkapkan seseorang. Lirik yang tepat dan cocok bisa mendorong seseorang untuk berani melangkah untuk mencapai mimpi, menemukan cinta sejatinya, dan memahami diri sendiri.

Dan banyak lirik lagu Tulus yang seolah jadi “obat” yang ampuh dan manjur kala sedang gundah dan insecure.

Sebenarnya, ada banyak potongan lirik yang berkesan dan punya powerful dari lagu-lagu Tulus. Namun, kali ini saya hanya menyebut beberapa potongan lirik yang menurut saya paling makjleb.

#1 Manusia Kuat

Kau bisa hitamkan putihku

Kau takkan gelapkan apapun

Kau bisa runtuhkan jalanku

‘Kan ku temukan jalan yang lain

 Bila bukan kehendak-Nya

Tidak satu pun culasmu akan bawa bahaya

Mendengar lagu “Manusia Kuat”, khususnya lirik di atas saat insecure benar-benar memberikan kekuatan yang menakjubkan. Seolah hendak mengingatkan pendengar bahwa apa pun dan siapa pun yang selama ini sedang menghambat jalanmu, sebenarnya tidak mampu menghentikan langkahmu.

Dan kekuatan mereka sebenarnya tak bernilai apa-apa jika tanpa kuasa Tuhan. Jika pun mereka memberimu kesulitan, percayalah itu semata-mata atas izin Tuhan yang ingin melihatmu tumbuh jadi manusia kuat. Meski kamu merasa sedang berada di titik rendah dan lemah, kamu menjadi percaya bahwa kamu bisa menjadi lebih baik dan lebih kuat di masa depan.

#2 Lagu Untuk Matahari

Mereka tak sempurna

Sama juga halnya denganmu

Jangan risaukan celamu oh

Mungkin mereka bulan

Tapi ingat kau matahari

Cahaya mereka darimu

Saat insecure, “Lagu Untuk Matahari” ini seperti halnya seorang teman yang sedang menepuk pundak lalu membisikkan sepotong lirik tersebut. “It’s okay jika kamu memiliki kekurangan, semua orang juga sama, kok”. Saat terkena sindrom “membandingkan diri dengan orang lain”, coba dengarkan lirik ini.

Sejurus kemudian, hatimu akan jauh lebih tenang, karena muncul keyakinan bahwa kamu punya potensi dan daya luar biasa. Bahkan cahayamu bisa seterang matahari dan memberi banyak manfaat untuk orang lain.

#3 Tanggal Merah

Satu hari

Hanya kamu dan dirimu

Menikmati tanah yang kau injak

Memandangi langit yang kau junjung

Kikis tepat perlahan semua beban

Nanti ‘kan datang lagi itu senyuman

Ini waktumu dengan dirimu, berbahagialah  

Mungkin tak banyak yang tahu, lagu “Tanggal Merah” ini memang jarang dibawakan saat di panggung ataupun televisi. Bahkan saya baru mendengarnya saat sudah kecanduan lagu Tulus dan memeriksa semua lagunya di YouTube. Lagu ini mengingatkan kita betapa pentingnya “me time”.

Saat sedang galau, gelisah, insecure, stres, dan lainnya, cobalah ambil waktu sejenak untuk sendiri dan berkontemplasi. Mungkin sekadar untuk berjalan-jalan santai, menikmati hobi, atau rebahan santai. Selanjutnya, coba pelan-pelan melepaskan beban di pundak dan berbahagia.

Tiga lagu Tulus di atas memang selalu jadi teman setia kala insecure melanda. Tapi, kalau mood sedang happy atau lagi jatuh cinta, lagu Yovie and Nuno memang yang jadi andalan. Hehehe.

Sumber Gambar: YouTube FanFest

BACA JUGA Kangen Band, Terima Kasih Telah Menghiasi Masa Remaja Saya dengan Dawai-dawai Cinta atau tulisan Dian Aprilia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version