Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Menjadi Peminum Demi Warga NTT

Ihsan Ariswanto oleh Ihsan Ariswanto
30 Juni 2019
A A
peminum

peminum

Share on FacebookShare on Twitter

Hampir semalam suntuk saya gelisah, sambil memikirkan sabda Kanjeng Nabi ini: kemiskinan mendekatkan pada kekufuran. Ini terjadi karena saya membaca berita tentang diluncurkannya minuman beralkohol 40% berjuluk Sophia oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari berita sebelumnya, saya tahu bahwa peluncuran minuman ini diharapkan oleh Gubernur NTT akan meningkatkan pendapatan masyarakat serta—mengutip berita di Kompas online—kemiskinan perlahan akan berkurang, karena investasi akan masuk ke sana. Adapun kegelisahan saya adalah, haruskah saya menjadi pemabuk, atau minimal peminum, demi cita-cita mulia mengentaskan kemiskinan ini, yang pada akhirnya juga akan menyelamatkan masyarakat NTT dari kekufuran?

Sayangnya dengan kondisi yang ada sekarang ini, saya harus memilih antara menyelamatkan masyarakat dari murka Tuhan akibat kekufuran, atau menyelamatkan diri saya sendiri dari kobaran neraka akibat minum air api terlarang. Sebabnya begini, kekufuran adalah hal yang amat dibenci oleh Tuhan—setidaknya versi Tuhan yang saya sembah—namun minuman beralkohol pun adalah satu dari sekian larangan Tuhan—sekali lagi Tuhan versi yang saya sembah. Andai produk yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi NTT adalah kain batik, atau jus jamur, atau daging sintetis berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, masalah tidak akan muncul dan saya tidak perlu memilih satu dari dua opsi yang sama-sama berujung neraka.

Sempat terpikir jalan tengahnya: saya akan membeli Sophia sebanyak yang saya mampu, namun tidak akan saya minum, entah akan saya jadikan sebagai obat luka, atau saya pajang sebagai koleksi. Namun ini pun tak lepas dari masalah. Pertama, kadar 40% alkohol kurang tinggi untuk penyembuh luka. Kedua, ini adalah bentuk pemborosan, sementara orang boros adalah teman setan, dan teman setan tempatnya juga di neraka.

Adapun opsi lain, yakni berganti Tuhan, memilih versi Tuhan yang tidak menghukum peminum alkohol—tidak pernah saya anggap sebagai opsi serius, begitu pun berganti Tuhan yang tidak membenci kekufuran dan tidak mengirim nabi yang menyabdakan kemiskinan dekat dengan kekufuran. Sebabnya tentu saja, karena saya sudah terikat perjanjian untuk tidak berganti Tuhan. Jikalau melanggar perjanjian ini, saya pun akan diseret ke neraka kelak.

Bagaimanapun, saya harus menentukan pilihan, sebab membiarkan orang miskin jatuh pada kekufuran adalah perbuatan dosa, yang lagi-lagi bakal mengantarkan pelakunya ke neraka. Artinya, jika saya tidak menentukan pilihan, saya telah membiarkan 1,14 juta warga miskin NTT, sesuai data BPS 2018, plus diri saya sendiri untuk masuk neraka. Belum lagi bukankah kata Dante tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral? Artinya saya bakal masuk neraka dobel jika tak menentukan pilihan, neraka Tuhan saya dan neraka versi Dante.

Dengan segala pertimbangan di atas, satu-satunya pilihan dengan dampak terkecil adalah saya harus menjadi peminum Sophia. Peminum, bukan pemabuk, sebab peraturan daerah yang baru saja dikeluarkan Pemerintah Provinsi NTT melarang minum Sophia sampai mabuk. Dengan menjadi peminum Sophia, hanya saya saja yang bakal masuk neraka, sementara kemiskinan 1,14 juta warga NTT insya Allah bakal “perlahan berkurang” dan tentu saja 1,14 juta warga semakin menjauhi zona kekufuran, terhindar dari neraka.

Sesungguhnya selain perkara bahwa saya bakal masuk neraka, ada pula masalah lain yang jangkanya lebih pendek. Itu adalah harga Sophia. Rencananya, Sophia bakal dibandrol kisaran sejuta rupiah sebotol. Bukan angka kecil. Saya bakalan harus memangkas banyak pos anggaran keluarga demi bisa membeli Sophia, kemungkinan anggaran susu untuk anak yang akan terpangkas paling besar.

Rencananya saya akan beli sebotol Sophia tiap bulan, diminum diam-diam tiap malam selepas sembahyang Isya, kecuali malam Jumat. Demi mengurangi risiko siksa neraka, akan saya imbangi dengan rutin menjaga empat rakaat sebelum solat fardhu Zuhur dan empat rakaat setelahnya, sebab konon Tuhan akan mengharamkan neraka bagi yang rutin melaksanakan salat sunat tersebut.

Baca Juga:

Soju 101: Segala Hal tentang Minuman Keras Ala Korea yang Harus Kamu Ketahui  

4 Minuman Legendaris Khas Jawa Timur yang Memiliki Efek Setara Miras

Saya harus siap dengan segala risiko. Mungkin istri akan marah, atau bahkan menuntut cerai. Mungkin sahabat-sahabat akan menjauhi saya yang sebentar lagi menjadi ahli maksiat dan berstempel penghuni neraka. Tapi semua itu tak berarti apa-apa jika saya telah mantap menuju tujuan mulia.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2022 oleh

Tags: Kearifan Lokalminuman kerasNTTpemabukpeminum
Ihsan Ariswanto

Ihsan Ariswanto

ArtikelTerkait

orang flores

Rasanya Jadi Orang Flores di Jakarta

29 Juni 2019
pasar tradisional

Pasar Tradisional dengan Segala Keunikan Transaksi dan Interaksinya

24 Juni 2019
koin saweran

Koin Recehan dalam Budaya Saweran

12 Juli 2019
hantu ulek-ulek

Hantu Ulek-Ulek: Hantu Paling Hits Sekawasan Industri

19 Juli 2019
pasar malam

Pasar Malam Sebagai Alternatif Hiburan Warga dan Keluarga

15 Juli 2019
lewoeleng

Orang Lewoeleng dan Kebiasaan yang Bikin Rindu

20 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.