Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Menjadi Orang Magelang yang Nggak Suka Magelangan Itu Pedih

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
20 Februari 2022
A A
Menjadi Orang Magelang yang Nggak Suka Magelangan Terminal Mojok

Menjadi Orang Magelang yang Nggak Suka Magelangan (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tuhan menciptakan makhluknya dengan beragam rupa dan sifat. Nggak perlu ngomongin soal lintas makhluk, cukup melihat satu jenis makhluk saja, manusia, yang katanya diciptakan beragam agar saling mengenal. Ada orang Asia, ada pula orang Eropa. Ada yang suka Slipknot, ada juga yang suka BTS. Ada yang asyik, ada juga yang nyebelin.

Dalam jenis manusia nyebelin, bisa ditemukan jutaan lapis dimensi dan subgenre yang melimpah ruah. Nyebelin sendiri merupakan sesuatu yang tak pasti, relatif. Begitu juga dengan saya, yang dianggap sebagai manusia Magelang nyebelin.

Gara-garanya hanya masalah sederhana, nasi goreng asli Magelang. Magelangan, sebuah genre nasi goreng yang punya ciri khas tersendiri. Ia paling mudah dikenali lewat kehadiran mi di antara bulir-bulir nasi yang diselimuti kecap manis. Dalam subgenre-nya, ada yang dicampur jeroan ayam, kulit, hingga guyuran sedikit kaldu. Beberapa orang menyukai magelangan yang jemek, alias agak basah dan berminyak. Urusan porsi memang tergantung yang punya warung. Namun, jika kalian mencoba kuliner satu ini di ibu kota atau di tanah sucinya, bisa dipastikan porsinya melimpah super banyak bak Gunung Tidar yang menjulang.

Saya asli Magelang dan tumbuh dengan menyantap magelangan sejak kecil hingga besar. Tapi, saya tak suka magelangan. Lebih tepatnya, saya tak begitu bisa menikmatinya saat makin dewasa. Di masa dewasa ini, saya sering makan kuliner satu itu karena diajak teman. Biasanya sih saya pesan capcai atau mi goreng kalau masih tersedia. Kalau dua menu itu habis, terpaksa magelangan. Dengan kata lain, ia menjadi pilihan terakhir dan keterpaksaan karena diajak teman.

Sejak masa akhir sekolah, saya cenderung lebih suka nasi goreng yang nggak begitu manis dan nggak terlalu banyak topping. Semacam nasi goreng Chinese atau rumahan tanpa kecap yang agak pedas. Saat saya mengaku tak suka magelangan ke teman dan saudara, saya dianggap nyeleweng dan mengkhianati way of life orang Magelang. Pedih!

Entah kenapa penikmat dan fans fanatik magelangan selalu lebih banyak jumlahnya dibanding orang yang nggak suka. Misalnya saat jalan dengan teman dan berniat cari makan, saya selalu kalah suara dan terpaksa ikut makan di warung pilihan mereka, yang lagi-lagi merupakan warung nasi goreng. Lantaran tinggal di tanah suci dari magelangan, otomatis kebanyakan penjual nasi gorengnya bergenre magelangan. Saya punya warung-warung favorit non-magelangan, namun selalu kalah suara. Kalau nggak jalan sendiri, saya jarang bisa menikmati non-magelangan.

Saya tahu, magelangan itu murah, banyak, dan sudah pasti cocok untuk lidah di wilayah orang-orang yang nggak bisa sihir (muggle-land). Karena itulah saya kerap dianggap aneh, orang yang lahir dan besar di ibu kota magelangan, tapi nggak suka kuliner tersebut. Ada yang menyebut saya sebagai mutan, ilat amplas (lidah ampelas), dan selera sok bule. Magelang keras, Lur! Nggak suka magelangan dicap yang nggak-nggak.

Bahkan, di keluarga saya, hanya saya seorang yang nggak suka magelangan. Tiap kali pesan makan di warung nasi goreng, hanya saya yang pesan capcai. Beruntung mereka menerima saya apa adanya, sehingga saya nggak dicoret dari kartu keluarga. Intinya, magelangan sudah merasuk di setiap sendi dan sel dari Magelang itu sendiri.

Baca Juga:

4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Magelang Marah

3 Pertanyaan Membingungkan tentang Magelang yang Bikin Saya Sakit Kepala

Memang benar kami punya candi Borobudur, namun magelangan tetap jadi ciri khas utama dari tanah yang dikelilingi gunung ini. Ia adalah cerminan dari tanah yang rakyatnya manis, bersatu meski berbeda, pun apa-apa murah meriah kalau kata orang Jakarta.

Saya berharap orang-orang Magelang yang nggak suka magelangan diterima sebagai ciptaan Tuhan yang setara. Perbedaan harusnya menyatukan, dan dimulai dengan saling mengenal, terus nantinya jadi akrab dan siapa tahu jodoh. Karena menurut orang-orang bijak asal Namex, orang yang nggak suka magelangan itu biasanya alim, baik, saleh, rupawan, dan tentu saja setia.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2022 oleh

Tags: magelanganOrang Magelang
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Same Energy: Makan dan Nongkrong di Warung Burjo tapi Nggak Beli Burjo

Bukan Hal Aneh: Makan di Warung Burjo tapi Nggak Beli Burjo

15 Maret 2020
Magelangan Rendang dan Nutrisari Blewah, Menu Paling Enak di Burjo

Magelangan Rendang dan Nutrisari Blewah, Menu Paling Enak di Burjo

14 November 2022
Warmindo Mengalahkan Coffee Shop Bukti Kita Masih Waras (Hammam Izzuddin:Mojok.co)

Alasan Logis dari Fenomena Anak Muda Meninggalkan Coffee Shop dan Beralih ke Warmindo kalau Mau Mengerjakan Skripsi

22 Oktober 2023
3 Tempat di Magelang yang Jarang Didatangi Orang Magelang Asli terminal mojok.co

3 Tempat di Magelang yang Jarang Didatangi Orang Magelang Asli

25 Desember 2021
Kupat Tahu Bukan Makanan Khas Magelang Paling Enak, Ada Kuliner Lain yang Rasanya Tak Kalah Sedap

Kupat Tahu Bukan Makanan Khas Magelang Paling Enak, Ada Kuliner Lain yang Rasanya Tak Kalah Sedap

22 November 2023
3 Burjo Terbaik Dekat UNS yang Punya Menu Andalan Enak dan Murah Meriah Mojok.co

3 Burjo Terbaik Dekat UNS yang Punya Menu Andalan Enak dan Murah Meriah

10 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.