Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Menjadi Dewasa berkat Suzuki Carry Bagong

Muhammad Iksan oleh Muhammad Iksan
25 Juli 2021
A A
suzuki carry suzuki karimun city car mojok

suzuki karimun city car mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Berawal dari membaca beberapa artikel di Mojok yang ngerasani motor Suzuki, saya jadi teringat dengan kendaraan saya sendiri yang juga produk Suzuki. Hanya saja yang saya openi bukan motor, tapi mobil. Pada September 2019 saya memutuskan untuk membeli mobil second bermerk Suzuki Carry 1.0 kelahiran 1986 atau yang lebih sering dikenal dengan nama Carry Bagong. Entah dari mana julukan Carry Bagong itu didapat, tapi menurut analisis saya sementara, julukan tersebut didapat dari lampu depan yang berbentuk bulat-bulat sehingga terkesan seperti mata Bagong yakni salah satu tokoh dalam kisah pewayangan.

Suzuki Carry tersebut saya beli seharga motor bekas, cuma 9.8 juta. Dengan kondisi mesin waras, bodi boleng-boleng banyak yang keropos serta pajak telat kurang lebih selama empat tahun. Tentu banyak PR yang harus dikerjakan dengan membeli mobil tersebut. Tapi, karena jatuh cinta pada pandangan pertama dengan si bagong ini. Tanpa pikir panjang saya cek unit malam Jum’at habis maghrib kemudian saya bayar malam itu juga habis isya’.

Untuk pemuda seumuran saya, bentuk Suzuki Carry tersebut sebenarnya sangat tidak direkomendasikan mengingat sangat jauh dari kesan gaul, nggak ada kap depannya, kaca depan yang pendek serta tidak ada AC-nya. Tapi kalau soal mesin, jempol empat saya acungkan untuk mobil ini. Bagaimana tidak, Suzuki Carry yang sudah berumur 31 tahun tersebut masih bisa dikemudikan dengan indah, mesin masih lumayan alus, nggak ngebul, tarikannya enteng.

Knalpot sengaja saya ganti dengan knalpot racing bermerk Omega biar suaranya menggelegar. Bahkan saya pernah terlena dengan suara knalpot saya sendiri, karena suaranya yang enak buat kebut-kebutan, saya injak gas mobil tersebut dalam-dalam. Saya lupa kalo selain mesin, kaki-kaki juga sangat penting dalam mengatur keseimbangan mobil. Saya hampir celaka karena keteledoran saya tersebut. Jadi ceritanya pas ngebut setir mobil saya anteng tapi bannya belok ke kiri sendiri. Hampir menabrak pembatas jalan, setir saya banting ke kanan terus oleng, untung saja dari arah berlawanan hanya segelintir motor yang melaju dan mereka bisa menghindari.

Di sisi lain, bodi mobil ini juga 100 persen terbuat dari plat besi, sampai ke bumper-bumper tidak ada yang memakai bahan fiber. Pernah sekali saya mau parkir di garasi rumah dengan posisi bodi depan mobil menghadap ke jalan. Pada waktu itu malam hari saya sendirian, kebetulan tongkat transmisi sedang rewel nggak mau masuk gigi mundur. Akhirnya saya turun mobil saya dorong mundur sendiri tanpa ada yang mengemudikan.

Oleh karena tidak ada yang duduk di kemudi, mobil tersebut bablas nabrak tembok garasi yang berada di belakang bodi mobil, kalau bahasa jawanya ngunduri tembok. Ajaibnya, bodi mobil yang menabrak tembok sedikit pun tidak ada yang penyok, malah temboknya yang cuil. Saya rasa ini suatu anomali tersendiri, harusnya bodynya yang kalah bukan temboknya.

Seperti yang sudah sedikit saya singgung di paragraf sebelumnya, minusnya Suzuki Carry bagong ini hanya terletak pada kaki-kaki sama bodinya yang keropos. Hal tersebut masih bisa dimaklumi mengingat umur mobil yang terbilang sudah tua. Untuk perawatan mesin sangat mudah, sparepart melimpah dan murah. Kalau kata teman sesama pemakai Carry bagong, ngopeni Carry itu semudah ngopeni motor Honda Astrea Grand.

Saat ini saya sudah habis kurang lebih tujuh juta untuk meragati mobil ini, mulai dari bayar pajak serta dendanya, servis mesin ringan, servis kaki-kaki dan tidak lupa nambal bodi yang keropos sedikit demi sedikit. Tentu masih banyak dana yang diperlukan sampai mobil ini benar-benar cantik luar dalam. Kalau kata senior-senior yang lebih dulu terjun di dunia mobil tua, “Pada akhirnya biaya ragate luwih akeh tinimbang tukune.”

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Satria Pro Punya Fitur Keren di Balik Bodi yang Tampak Payah

Segi positif yang saya dapatkan dari ngopeni Suzuki Carry Bagong yakni saya lebih bijaksana dalam mengendarai mobil. Saya menjadi pribadi yang lebih sabar. Yang dulunya saya suka nyetir mobil kebut-kebutan, sekarang tidak pernah kebut-kebutan lagi. Dan masih banyak lagi hikmah yang bisa dipetik dengan ngopeni mobil tua. Cobain deh!

BACA JUGA Suzuki Satria, Legenda Penghancur Hubungan Orang Lain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalmobil bekasperawatansabarsuzukisuzuki carry
Muhammad Iksan

Muhammad Iksan

Sayang anak-anak.

ArtikelTerkait

4 Alasan Bocil Hijrah dari Gim Mobile Legends

5 Juni 2021
Mobil Suzuki Bukan Terkesan Murahan, tapi Ia Adalah Mobil yang Rendah Hati Terminal Mojok grand vitara suzuki avenis 125 suzuki vstrom 250 sx

Grand Vitara, Compact SUV Suzuki Pesaing Serius Honda HRV

19 Maret 2023
daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Seserahan di Desa Saya Adalah Ajang Roasting Pengantin

16 Juni 2021

Tarix Jabrix, Geng Motor yang Patut Dicontoh Atas Dedikasinya dalam Menolong Sesama

14 Juni 2021
Suzuki Karimun Estillo: Nggak Apa-apa Sempit, yang Penting Irit!

Suzuki Karimun Estillo: Nggak Apa-apa Sempit, yang Penting Irit!

23 Juli 2023
Sasaeng Fans_ Kisah Para Penggemar yang Melewati Batas terminal mojok

Sasaeng Fans: Kisah para Penggemar yang Melewati Batas

10 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.