Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Mengulas Sisi Baik Reuni, Memang Ada?

Nida Nur Fadillah oleh Nida Nur Fadillah
16 Juli 2019
A A
reuni

reuni

Share on FacebookShare on Twitter

Reuni, sebuah kata yang menjelma dari peristiwa berliku-liku yang memuat beragam macam rasa dan warna. Hadir menawarkan angin segar guna mengenang masa tempo dulu. Kenangan serupa bahan bakar perbincangan yang tak tergerus oleh waktu, menjadi daya tarik bagi sesiapa pemilik kenang itu. Meskipun tak bisa dielak, reuni dalam kamus saya bukanlah ajang yang ditunggu-tunggu.

Seperti yang sudah kalian tahu, reuni dimaksudkan untuk mempererat kembali tali silaturahmi antar teman yang sudah pada jauh rimbanya. Hal ini bukan sekedar ingin sapa “hai” maupun menjalin komunikasi instens kembali semasa sekolah dulu sambil haha hihi. Namun, ada yang jauh lebih penting dari itu. Yang mana dapat mengubah status kehidupan seseorang.

Jangan kira jika ini soal CLBK dengan mantan. Atau bibit dari perselingkuhan. Atau ajang cari jodoh bagi yang belum memiliki pasangan. Ya, saya tahu hal itu sering terjadi di balik acara reunian. Bahkan kadang imbasnya membuat diri kelimpungan dan menyesal di ujung jalan. Tetapi kali ini mari kita mengesampingkan persepsi demikian. Meskipun esensinya mungkin kurang sedap bagi netizen yang mengharap adegan konflik persilingkuhan.

Tentunya bagi mereka yang kini menjadi golongan orang sukses, entah karena pendidikan tinggi, pemilik usaha dengan omzet fantastis, profesi kerja yang gajinya melangit, atau memiliki pamor sebab sering wara-wiri membagikan sebagian rezeki. Mereka itu merupakan bagian terdepan orang-orang yang bersyukur diadakannya reuni. Bagaimana tidak, berbagi kebahagian itu indah, bukan? Sekalipun kuping orang lain menjadi panas dibuatnya.

Sebenarnya tidak salah jika memang itu nyata. Yang menyikapinya saja terlalu dengki, lupa bahwa sukses diraih bukan dari sehari dua hari melainkan berhari-hari yang tak terhitung diperas keringatnya juga darah. Sederhananya, ikuti saja jejak suksesnya agar menjadi balas dendam yang berkelas. Syukur-syukur bisa melebihi seraya katakan, “Wahai anak buahku, tolong buatkan teh manis.”

Adapun hal itu bukan semata jadi dongeng penghibur, jika semesta merestui tinggal tunggu tanggal mainnya. Tetapi jangan kebanyakan melamun emas langsung turun dari langit ya, gaes!

Sementara itu, berbanding terbalik dengan golongan dijelaskan di atas. Rupanya ajang reuni bagi mereka yang tak memiliki harta juga tahta, ajang ini paling dianti dan sebisa mungkin dihindari. Menjadi kucing di antara harimau memang tidak menyenangkan. Baju tak selevel, aksesoris tak senada, obrolan tak selaras. Jika sudah begitu inginnya mengurung di dalam toilet sampai acara berakhir sembari mengutuk diri yang memutuskan menghadiri.

Akar masalahnya tiada lain karena rendah diri, merasa paling bukan siapa-siapa dibandingkan yang lain, hingga membuat urung untuk bergabung mencipta obrolan ngalor-ngidul. Padahal belum tentu golongan yang dianggap lebih itu memang enggan menanggapi, melainkan bingung harus memulai dari mana. Cielah.

Baca Juga:

Tutorial Menolak Ajakan Bukber Menyebalkan yang Patut Dicoba

Seandainya Reuni Harry Potter Berlatar SMK

Namun, ada juga memang bertipe penikmat sunyi. Gagap di kala harus berhadapan orang banyak, sehingga menarik diri daripada nanti sampai bertingkah di luar kendali, seperti dilakukan saya berkali-kali. Maka jadinya menjaga jarak dengan si reuni. Meskipun menyadari pertemuan dengan teman-teman lama mampu menyemprotkan energi. Apalagi bila ada kisah lebih menyedihkan daripada diri ini, ternyata syukur jarang sekali disambangi.

Sebagaimana waktu sudah membuat jarak. Waktu juga mampu mengubah keadaan. Sudah barang tentu saat pertemuan yang dinamakan reuni itu terjadi, nama-nama yang lebih famous pada masanya akan dicari. Sang juara pararel yang dulu digadang bakal orang sukses, bisa jadi kini statusnya berada di bawah dia yang ranking kedua dari belakang.

Lalu, dia perempuan yang diberi lisensi paling cantik se-sekolah karena label mojangnya itu, kini tak ubahnya emak-emak berdaster bau asin. Sementara yang biasa-biasa saja: dicap madesu (masa depan suram) lolos casting dan masyur menjadi pelawak. Hal ini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup tidak bisa diukur oleh matematika manusia. Dan itu pun berputar seiring tebal tipisinya kadar usaha seseorang.

Baru-baru ini Mamah saya disibukkan dengan kepanitiaan acara reuni, temu kangan teman-teman SMP. Tempatnya di gedung, setiap orang yang mau mengikuti acara itu diwajibkan membayar sebesar seratus ribu, gaes.

Lalu, apa kabar guru honer yang gajinya dua ratus lima puluh lima ribu? Apa kabar mang gojek yang penghasilannya dalam sehari hanya cukup buat makan seharian itu? Apa kabar pegawai serabutan yang ketemu uang lima ribu sehari sudah sangat syukur? Dan apa kabar nasib para pengangguran yang ingin ketemu mantan?

Usut punya usut ternyata para panitia mencari donatur, memang tidak jauh-jauh dari alumni itu sendiri alias mantan teman-teman sekolah yang kini sudah sukses. Tetapi untuk mengontaknya, mengutarakan maksud sekaligus membujuk agar uang donasi digelontarkan bukan perkara mudah. Bisa saja dijawab, “Siapa ya? Gak kenal tuh” atau “Saya tidak pernah pegang uang,” maksudnya tidak sedang berada dalam genggam tapi disimpan dalam dompet, lieur.

Namun, atas kegigihan para panitia yang mana sebagian besar emak-emak tersebut, uang donasi berhasil terkumpul. Entah hasutan apa yang Mamah saya berikan, saya tak ambil soal. Intinya hal itu membuat mereka yang ingin ikut reuni tetapi tak ada modal bisa mengikuti acara reuni tanpa menguras isi dompetnya yang sebenarnya juga sudah lama kempes.

Tak berhenti sampai di situ, dari pertemuan teman-teman lama dalam rangkain kegiatan reuni, ada saja yang pada akhirnya diajak berwirausaha, diberi tawari pekerjaan, maupun diberi bantuan secara cuma-cuma. Sungguh bagian paling manis dari silaturahmi. Jadi, masih berpikir kalau reuni itu hanya sebatas buang duit dan berpotensi membuat pasangan selingkuh?

Semoga yang membaca tulisan saya untuk mengulas sisi baik dari reuni ini didekatkan rezekinya dan dijauhkan dari para pelakor. Amiin!

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: kenangan masa sekolahpelakorReuni
Nida Nur Fadillah

Nida Nur Fadillah

ArtikelTerkait

benci produk luar backstreet boys Cynantia Pratita Perlu Membawakan Lagu Post-Hardcore Ini di Indonesian Idol terminal mojok tita idol tita indonesia idol vokalis band metal

Kangen Band Comeback Adalah Hal Terbaik yang Ada di Industri Musik Tahun Ini

18 November 2020
Nggak Memberi Sontekan Itu Bukan Berarti Pelit, kalau Goblok Jangan Nyolot deh!

Menurut Saya, Menjadi Sekretaris Adalah Cobaan Terberat di Masa Sekolah

31 Desember 2020
pelakor

Cara Ampuh Mengatasi Pelakor atau Pebinor

1 Juli 2019
Pengalaman Jadi Anak Pindahan dan Hal Sepele Aja Dipermasalahkan terminal mojok.co

Jika Kamu Ketua Kelas 3 SMA, Bersiaplah Menjadi Ketua Selamanya

13 November 2020
Ritual Buka Bersama PNS yang Gitu-gitu Aja Terminal Mojok bukber

Tutorial Menolak Ajakan Bukber Menyebalkan yang Patut Dicoba

23 Maret 2023
pelakor

Sudah Saatnya Berhenti Menggunakan Istilah Pelakor dan Pebinor

20 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.