Menghitung Gaji dan Biaya Hidup yang Masuk Akal untuk Hidup Enak dan Layak Di Malang  

Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa Lebih "Menyala" biaya hidup di malang

Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa karena Lebih "Menyala" (unsplash.com)

Biaya hidup di Malang katanya murah, tapi, gaji berapa yang layak untuk bisa hidup layak dan enak di Malang?

Selama ini, pamor Malang sebagai kota dengan biaya hidup murah memang kalah dari Jogja. Selama ini, Jogja memang disebut sebagai satu dari sedikit kota besar yang biaya hidupnya murah. Tidak sepenuhnya salah, sebab tidak hanya biaya hidup di Jogja yang tergolong murah, gaji dan UMK Jogja juga terlalu murah alias kecil banget.

Malang dan Jogja ini adalah kota yang mirip. Keduanya sama-sama punya banyak universitas, keduanya punya banyak pendatang, dan keduanya punya rerata living cost yang murah. UMK-lah yang jadi pembeda Malang dan Jogja. Dan kalau ditelisik lagi—dari segi biaya hidup dan UMK—bolehlah kita bilang bahwa Malang lebih murah dari Jogja. Bahkan di Pulau Jawa—atau mungkin di Indonesia, Malang boleh dibilang menjadi kota besar dengan living cost yang tergolong murah.

Lalu mungkin kalian bertanya, dengan living cost yang boleh dibilang murah, memangnya berapa gaji yang pas dan masuk akal untuk bisa hidup enak, nyaman, dan tenang di Malang? Itulah yang ingin saya bahas di tulisan ini. Saya akan coba membantu kalian menghitungnya. Bukan hanya untuk makan dan tinggal, tapi juga untuk jajan, transportasi, kebutuhan sehari-hari, dan untuk nabung.

Biaya hidup di Malang lumayan murah karena sewa tempat tinggal masih murah

Lupakan dulu soal harga tanah atau rumah yang sudah kelewat tinggi di Malang. Kita nggak akan bahas bagian itu. Kita akan bahas soal tempat tinggal di Malang dengan membicarakan sewa tempat tinggal spesifik yaitu kos, bukan rumah kontrakan ataupun apartemen.

Hampir sama seperti Jogja, harga sewa kos di Malang itu masih bisa dibilang murah. Apalagi kalau dibandingkan dengan Surabaya atau bahkan Jakarta. Di lokasi-lokasi strategis, misalnya di kawasan pusat kota, kawasan dekat kampus atau perkantoran, harga sewa kos per kamarnya ada di sekitar angka 500 ribu-1,5 juta.

Kalau kos harga 500 ribuan, ya kalian akan dapat fasilitas seadanya. Biasanya kamar kosongan saja, tanpa wifi, kipas angin, atau AC. Kamar mandi luar pula. Sebaliknya, dengan harga 1,5 jutaan, kalian sudah bisa dapat kamar kos bagus dengan fasilitas lengkap. Ada parkiran, kamar yang cukup luas beserta furniture-nya (kasur dan lemari), kamar mandi dalam, wifi, bahkan AC.

Kalau mau ambil tengahnya, kos dengan harga 800 ribu-1 juta itu sudah bagus. Kalian bisa dapat kamar kos dengan fasilitas yang sudah cukup lengkap. Ada kamar plus kasur, lemari, dan kamar mandi dalam, include wifi dan listrik (biasanya tanpa AC, tapi ngapain juga di Malang pake AC?). Segitu udah nyaman banget di Malang. Bahkan kalau kalian pintar ngulik dan cari, kalian bisa dapat kamar kos dengan fasilitas yang cukup lengkap, cukup nyaman, dengan harga di kisaran 700 ribuan saja.

Biaya makan dan jajan

Urusan makan di Malang ini kalian nggak usah khawatir. Banyak makanan enak dan murah di Malang, terutama di kawasan kampus. Dengan modal 12-15 ribu, kalian sudah bisa dapat makan enak, lauk ayam/ikan dengan sayur, plus minum es teh atau mungkin air putih. Cukup, lah, segitu. Dengan catatan kalian nggak rewel soal makanan. Jadi, selama sebulan kalian hanya sekitar 1,3 jutaan untuk makan.

Itu adalah angka kalau kalian makan tiga kali sehari dan semuanya beli. Biayanya tentu akan lebih murah kalau kalian makannya hanya dua kali sehari, atau kalian masak sendiri. Biaya ini juga bisa include kebutuhan air mineral (galon) yang paling butuh dua atau tiga galon untuk sebulan. Kalau galon isi ulang, kalian hanya butuh 14-21 ribu per bulan. Tapi kalau kalian beli galon non isi ulang, biayanya akan lebih mahal, bisa 40-60 ribu per bulan.

Selanjutnya, untuk nongkrong atau ngopi, ini bisa banget diakali. Kalian cuma butuh kira-kita 150-250 ribu untuk nongkrong selama sebulan, dengan catatan nongkrongnya dua atau tiga kali sepekan. Kalian tinggal cari aja tempat nongkrong dekat-dekat kampus, yang harga kopinya masih di bawah 10 ribu. Di Malang banyak yang begitu.

Kalau ditotal, untuk kebutuhan makan dan jajan—plus nongkrong—kalian akan menghabiskan biaya sekitar 1,5-1,7 juta per bulannya.

Transportasi sehari-hari

Nggak. Saya nggak akan bahas transportasi umum di Malang. Biayanya mungkin akan lebih murah, tapi jelas kurang bisa diandalkan. Selain itu, tinggal di Malang itu paling enak dan paling dinamis memang naik motor, sih. Makanya, saya akan pakai perhitungan jika naik motor pribadi saja.

Anggap saja kalian tinggal di Malang pakai motor Honda BeAT tahun 2015 dengan BBM pertalite. Selama sepekan, kalian paling hanya butuh sekitar 50-60 ribu untuk isi BBM. Ini dengan catatan mobilisasi harian kalian hanya di sekitar Malang Kota saja (kos, kampus, tempat nongkrong), tidak sampai keliling hingga Malang Kabupaten bagian selatan, ya. Kalau kalian suka jalan-jalan, suka motoran, menjelajah sampai Batu atau bahkan Malang Selatan, ya biayanya akan lebih besar.

Jadi, selama sebulan kalian hanya butuh sekitar 200 ribu untuk transportasi. Biayanya akan naik di bulan kedua atau bulan ketiga untuk ganti oli motor dan servis rutinan.

Biaya rumah tangga dan biaya harian lainnya

Biaya rumah tangga yang saya maksud ini adalah biaya cuci baju (laundry), keperluan kamar mandi dan perawatan (sabun, shampoo, sikat dan pasta gigi, sabun muka, deodorant, parfum), termasuk kebutuhan paket internet di luar kos (anggaplah biaya kos kalian sudah include wifi).

Pengeluaran di atas memang variatif, tapi mari kita ambil biaya paling bawah saja. Laundry, mungkin sekitar 20-30 ribu per bulan. Tapi biaya laundry ini bisa kalian hilangkan atau kalian ganti dengan biaya membeli detergen dan pewangi kalau kalian cuci baju sendiri. Lalu untuk kebutuhan kamar mandi dan perawatan, kita ambil saja 100-150 ribu. Selain itu, untuk biaya paket internet, kira-kira 70-100 ribuan, lah.

Jadi, untuk biaya rumah tangga dan biaya harian, kalian butuh sekitar 250-270 ribuan per bulannya.

Gaji yang layak, ideal, dan masuk akal untuk biaya hidup di Malang

Dari semua biaya di atas, kita bisa menghitung bahwa untuk bisa hidup layak dan nyaman di Malang, butuh sekitar 2,7 juta per bulannya. Ini biaya rata-rata, ya. Biaya ini masih bisa berkurang atau bahkan bertambah, tergantung gaya hidup dan kebutuhan-kebutuhan kalian yang tidak disebutkan di atas.

Lalu berapa upah minimum di Malang? Untungnya, UMK di Kota Malang tahun 2024 ini ada di angka 3,3 juta. Jadi, jika gaji kalian sebesar UMK Malang, kalian setidaknya masih bisa menyisihkan uang sekitar 600 ribu rupiah per bulannya untuk dana darurat, atau untuk menabung.

Sounds great? Nggak juga. Kenyataannya adalah, nggak semua pekerja di Malang itu gajinya sesuai UMK. Masih banyak yang di bawah UMK, bahkan di bawah hitung-hitungan biaya hidup di Malang yang saya buat tadi. Iya, banyak orang yang gajinya masih di bawah 2,5 juta, bahkan masih banyak yang di bawah 2 juta. Bahkan masih ada pekerja-pekerja yang gajinya nggak lebih dari 1,5 juta.

Dengan gaji sekecil itu, mau nggak mau mereka harus banyak mengakali pengeluarannya. Mereka harus tinggal di kos seadanya dengan harga 500 ribuan. Mereka makan hanya dua kali, bahkan sekali sehari. Jangankan untuk nongkrong, untuk beli parfum atau sabun muka saja gaji mereka kadang nggak cukup. Menabung? Jangan harap bisa nabung dengan gaji segitu. Ini baru di Malang. Entah gimana dengan mereka yang tinggal di Jogja, yang biaya hidupnya sebelas-dua belas dengan Malang, tapi UMK-nya jauh di bawah Malang. Itung-itungannya pasti nggak masuk.

Hitungan di angan memang kadang suka jauh dari kenyataan. Malang memang boleh disebut sebagai kota dengan biaya hidup yang murah. Tapi jangan lupa syarat dan ketentuannya: gaji minimal UMK. Jadi, biaya hidup di Malang memang murah, asal gaji kalian minimal UMK. 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Enak Mana, Tinggal di Tangerang atau Malang? Ya Jelas Malang, lah! (Syarat dan Ketentuan Berlaku)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version