Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Menghargai Skill dan Tenaga Seseorang dengan Nasi Kotak Adalah Tindakan yang Keji

Dini Sukmaningtyas oleh Dini Sukmaningtyas
16 Oktober 2021
A A
nasi kotak

nasi kotak

Share on FacebookShare on Twitter

Nasi kotak merupakan item yang wajib ada di setiap event sebagai konsumsi bagi kru dan pengisi acaranya. Namun, terlepas dari kelezatan dan kepraktisannya, makanan ini justru kerap dijadikan alat tukar yang cukup keji untuk menghargai kinerja dan tenaga seseorang.

Fenomena menggunakan nasi kotak sebagai pengganti uang lelah ini memang telah dilazimkan oleh banyak pihak. Saya pernah membaca bahwa beberapa artis atau penyanyi mengaku pernah “dibayar” dengan nasi kotak di awal karirnya. Coba, siapa sih orang Indonesia yang nggak tahu Sule? Iya, Sule yang itu. Usut punya usut, blio juga pernah dibayar pakai nasi kotak usai melawak di sebuah acara. Kurang tahu juga, sih, isinya ayam goreng atau bukan.

Nasi kotak memang cukup berjasa karena digunakan sebagai objek untuk mengenang perjuangan seseorang. Dulu, ketika saya masih suka menonton acara pencarian bakat di televisi, beberapa peserta mengaku pernah manggung dengan hanya dibayar nasi kotak. Seisi studio kemudian merasa trenyuh. Lalu melalui tayangan tersebut, penonton dipaksa mengamini bahwa makanan ini merupakan salah satu pembuka jalan untuk menggapai mimpi. Haish!

Gila, gila. Segitu mahalnya nilai historis sebuah nasi beserta lauk pauk di dalam kotak. Seharusnya para panitia atau penyelenggara acara berterima kasih kepada penemu nasi kotak. Berkat penemuan akbar tersebut, mereka nggak perlu repot-repot keluar banyak uang untuk membayar keringat para pekerja yang pengalamannya nihil. Cukup dengan sekotak nasi, tepukan di pundak, dan ucapan terima kasih, maka transaksi pun dianggap sah. Lalu, hal itu akan menjadi topik yang menarik untuk diceritakan beberapa tahun mendatang.

Itu pun kalau si pengisi acara beneran jadi sukses dan terkenal. Kalau ternyata blio frustrasi lalu memutuskan banting setir di bidang lain karena nggak pernah dapat imbalan yang pantas, maka nasi kotak tetap menjadi nasi kotak, yang eksistensinya tak akan menginspirasi siapa pun.

Sebenarnya nggak hanya pekerja seni panggung saja yang sering mengalami kejadian apes tersebut. Saya punya seorang teman yang menyukai fotografi. Jam terbang blio memang saat itu masih terbilang sedikit. Suatu hari, blio diminta untuk mendokumentasikan sebuah acara selama berjam-jam, dan ending-nya bisa ditebak. Blio membawa pulang satu kotak nasi bersama dengan bau keringat di badannya. Perintah untuk membayar pekerja sebelum keringatnya kering tampaknya hanya menjadi angin lalu bagi panitia yang menganggap pekerja minim pengalaman nggak berhak dapat kompensasi layak.

Seharusnya hal seperti ini menjadi perhatian khusus. Tindakan ini amat keji dan kurang manusiawi. Di belahan dunia mana pun, tujuan manusia bekerja adalah untuk mendapatkan uang. Uang tersebut nantinya digunakan untuk menyambung hidup. Sedangkan sekotak nasi, untuk apa? Besarannya hanya satu porsi untuk satu kali makan, pun tidak bisa dijual kembali. Sungguh, ini lebih keji daripada orang yang minta “harga teman” untuk membeli dagangan temannya.

Tapi, mau bagaimana lagi? Bahkan iklan lowongan kerja sekarang ini kebanyakan mencantumkan syarat bahwa pelamar harus memiliki pengalaman minimal sekian tahun. Mau tak mau, untuk menambah portofolio, orang-orang rela mengesampingkan gengsi dan mau dibayar seikhlasnya. 

Sialnya, minimnya pengalaman justru dijadikan senjata oleh pihak pemberi kerja karena merasa telah membantu memberikan exposure. Sedangkan si pekerja terpaksa iya-iya saja dan dengan legowo menganggap hal tersebut sebagai batu loncatan sekaligus menambah pengalaman. Terdengar seperti sebuah win-win solution, tapi bohong.

Skill, tenaga, dan waktu hanya dihargai dengan sekotak nasi. Sama halnya ketika kita belanja di warung dan diberikan permen sebagai pengganti kembalian uang receh. Sama-sama ora ngajeni.

Please, deh, ini sudah bukan zaman barter lagi. Peran nasi kotak hanyalah sebatas jatah konsumsi. Sedangkan sampai hari ini, alat pembayaran yang sah di negara kita adalah uang. Nggak seharusnya nasi kotak dibebani oleh tanggung jawab seberat itu. Bayar semua jasa pakai uang, bukan makanan. Meski masih mencari portofolio, bukan berarti mereka bisa tidak dibayar. Tolong banget lah.

Lagian, mending kalau enak. Seringnya juga lauknya ayam yang dagingnya alot, tapi sendoknya mleyot.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2021 oleh

Tags: artisbayarannasi kotakprofesional
Dini Sukmaningtyas

Dini Sukmaningtyas

Suka menulis, tapi lebih sering membaca. Bisa leluasa menulis ketika anak sedang tidur.

ArtikelTerkait

cancel culture mojok.co

5 Alasan Kenapa Cancel Culture Harus Punah

4 Juli 2020
Menelusuri Acara Pencarian Bakat yang Paling Sukses di Indonesia terminal mojok.co

Indonesian Idol: Selebritis Hasil Produk Demokratis

8 Oktober 2019
Jangan Syok, Ini Solusi ketika Nasi Kotak di Kereta Menyentuh Harga 45 Ribu terminal mojok.co

Jangan Syok, Ini Solusi Saat Nasi Kotak di Kereta Menyentuh Harga 45 Ribu

5 November 2020
bikin sensasi

Bikin Sensasi Terus Minta Maaf adalah Budaya yang Harus Kita Jaga

7 Juli 2019

Menggugat Aktris dan Influencer yang Sok-sokan Jadi Messiah di Tengah Masyarakat Miskin

31 Agustus 2021
Acara Keluarga Artis Menjamur, Tanda Pertelevisian Indonesia Sudah Kacau terminal mojok.co

Cara Cepat Jadi Artis Adalah dengan Jadi Asisten Artis Dulu

9 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sumber Gambar Infinix Zero X Neo YouTube TeknoLoGue

Infinix Zero X Series: Fotoin Bulan Pakai Helio G95, Yakin?

Sumber Gambar Blendrang: YouTube Magelang Food Hunter

Blendrang, Bubur Tulang dengan Rasa Unik Khas Gunungpring, Magelang

Kiwil glorifikasi pernikahan ketidaksetaraan

Jangan-jangan, yang Dinyinyirin Billie Eilish Selama Ini Adalah Kiwil

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bisnis Playground di Daerah: Solusi untuk Orang Tua, Sumber Cuan yang Tak Akan Kering untuk Pemiliknya

Bisnis Playground di Daerah: Solusi untuk Orang Tua, Sumber Cuan yang Tak Akan Kering untuk Pemiliknya

20 Juni 2025
Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus Mojok.co

Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus

20 Juni 2025
Uncle Muthu “Upin Ipin” yang Terlihat Red Flag Ternyata Punya Sisi Green Flag yang Nggak Disangka-sangka Mojok.co

Uncle Muthu “Upin Ipin” yang Terlihat Red Flag Ternyata Punya Sisi Green Flag yang Nggak Disangka-sangka

22 Juni 2025
Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan Mojok.co

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan

22 Juni 2025
Sudah Saatnya Stasiun Wonosobo Dihidupkan Kembali agar Kehidupan Warga Semakin Mudah dan Nyaman

Sudah Saatnya Stasiun Wonosobo Dihidupkan Kembali agar Kehidupan Warga Semakin Mudah dan Nyaman

19 Juni 2025
Tanpa Tol Ngawi, Perjalanan Warga Timur Jateng Bisa Jadi Mimpi Buruk

Tanpa Tol Ngawi, Perjalanan Warga Timur Jateng Bisa Jadi Mimpi Buruk

22 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Haru dan Dramatis Sepak Bola Putri di Lapangan Tridadi: Tubuh-tubuh Mungil Tumbangkan Lawan Lebih Besar
  • Tersesat di ISI Surakarta dan Menjadi Dosen yang Gegar Intelektual tapi Kini Menikmati dan Jatuh Cinta kepada Solo
  • Sarjana Gaji Kecil Ngaku Bergaji Rp10 Juta buat Pamer ke Tetangga, Berujung Jadi Tempat Ngutang padahal Tak Punya Uang
  • Bisa Kuliah UGM karena Perjuangan Ibu, Bertekad Buktikan Kesuksesan ke Ayah yang Pergi Tinggalkan Keluarga
  • Pertama Kali Dapat Kerja di Jogja sambil Kuliah, Kaget Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan Besar di Amerika Serikat
  • Menikah dengan Anggota Pencak Silat Penuh Atraksi, Niat Ekspresikan Kebanggaan Malah Dicap Jamet

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.