Menghabiskan Makanan di Kafe atau Restoran Bukan Hal yang Kampungan, Itu Namanya Menghargai Makanan dan Usaha Orang

Menghabiskan Makanan di Kafe atau Restoran Bukan Hal yang Kampungan, Itu Namanya Menghargai Makanan dan Usaha Orang

Menghabiskan Makanan di Kafe atau Restoran Bukan Hal yang Kampungan, Itu Namanya Menghargai Makanan dan Usaha Orang

Menghabiskan makanan di kafe dan restoran itu nggak kampungan. Asli, pemikiran bodoh ini siapa yang mulai sih?

Pas kalian kecil pasti kalian selalu disuruh makan sampai habis. Bahkan ibu atau nenek kalian bisa marah kalau kalian buang-buang makanan. Ya wajar, buang-buang makanan atau nggak ngabisin makanan kan sama aja kayak kita nggak bersyukur dan nggak ngehargain makanan.

Padahal sedari kecil kita selalu diajarin hal itu. Tapi kok pas gede ada banyak orang sok keren dan sok cool yang malah nggak ngabisin makanan kalau makan di kafe atau restoran? Malah kalau makanannya diabisin dianggap kampungan dan kere. Saya heran, ini logikanya dimana, sih?

Pola pikir sesat yang entah datang dari mana

Kalau makanannya nggak habis gara-gara udah kenyang atau nggak nafsu makan sih oke. Tapi ini kan nggak. Mereka emang punya pola pikir sesat yang saya sendiri nggak bisa memahaminya.

Saya nggak habis pikir sama orang-orang yang punya prinsip kalau makan di restoran makanannya nggak diabisin. Saya juga nggak tahu tren dan kebiasaan ini siapa yang mengawali dan dari mana asal usulnya.

Yang jelas orang-orang macam ini pasti nggak mau ngabisin makanan mereka. Bahkan kadang cuma dimakan setengah atau bahkan kurang dari setengah. Pembelaannya juga nggak masuk akal. Kata mereka biar nggak keliatan kampungan atau biar nggak dikira orang kere dan nggak pernah makan enak.

Parahnya pola pikir macam ini biasa dimiliki oleh kawula muda, khususnya gen z dan kayaknya generasi alpha mulai ikut-ikutan.

Selain dikata kampungan, orang yang ngabisin makanan juga kerap dicap rakus. Bahkan kadang juga dijauhi di tongkrongan gara-gara suka ngabisin makanan. Ya gara-gara ini banyak gen Z dan generasi Alpha yang mau nggak mau ngikut tren bodoh ini biar bisa dapet validasi dari orang lain dan biar nggak dijauhin orang lain.

Padahal menghabiskan makanan jadi salah satu cara menghargai sesuatu

Buat saya hal ini sangat aneh, padahal kan dari kecil kita diajarin buat menghargai makanan dan nggak boleh buang-buang makanan. Kalau makan di restoran selalu nggak abis, sama aja kita nggak mengamalkan ajaran tersebut.

Bahkan nggak cuma orang tua, di berbagai agama juga wajib hukumnya untuk menghabiskan makanan dan tidak menghamburkannya. Berarti kalau kalian nggak ngabisin makanan saat makan di restoran dan kafe sama aja kalian nggak taat sama ajaran agama.

Atau gini aja, kalian pernah kepikiran nggak di saat kalian nggak ngabisin makanan ada orang lain yang kelaparan tiap hari? Kalian sadar nggak di saat kalian buang-buang makanan, ada orang yang ngorekin tempat sampah buat nyari sesuap nasi?

Bersyukurlah, hargailah makanan yang ada di depan kalian. Apalagi kalian udah beli pake duit, masa nggak diabisin? Duit itu nyarinya susah, lho. Kalian harus banting tulang dari pagi sampe malem cuma biar bisa beli makanan pake duit itu.

Apa kalian nggak kasian sama koki restoran yang udah masak?

Bisa juga, saat kalian hendak makan kalian coba sekali-kali bayangin jadi seorang koki atau tukang masak. Bayangin mereka udah kerja, masakin buat kalian secepat mungkin. Eh pas makanannya udah jadi cuma dimakan setengah dan akhirnya makanan yang nggak habis harus dibuang. Sayang banget, kerja keras dan keringat koki di makanan itu serasa sia-sia dan nggak ada artinya.

Saya sendiri pernah kerja jadi tukang bakar ayam. Tentunya saya juga sering ngeliat makanan yang saya buat nggak habis, bahkan kadang masih banyak yang tersisa. Saat saya lihat banyak pelanggan yang nggak ngabisin makanan saya suka ngelus dada dan berpikir, “Aduh, sayang banget padahal enak. Kalau nggak mau diabisin mending buat gue aja sini.”

Nggak cuma di tempat kerja. Setiap saya ngeliat orang yang sengaja nggak ngabisin makanan saya juga sering mikir kayak gitu. Saya nggak tahu apakah teman-teman sesama tukang masak merasakan hal yang sama. Tapi buat saya pribadi perasaan nyesek sering muncul saat melihat orang yang sengaja nggak ngabisin makanan yang dipesan.

Tapi kalau makanannya nggak enak beda cerita ya. Nggak diabisin ya nggak masalah, atau bisa juga komplain ke restorannya. Bisa juga kasih penilaian jujur ke restorannya lewat review di Google Maps, misal.

Ubah kebiasaan bodoh ini

Makanya mulai sekarang cobalah ubah kebiasaan bodoh ini. Nggak ada gunanya kalian ikut-ikutan sesuatu yang nggak berfaedah. Bukannya hidup kalian tambah nyaman yang ada perut kalian keroncongan terus gara-gara nggak ngabisin makanan. Lagian ngabisin makanan di restoran atau kafe itu sama sekali nggak kampungan.

Hal itu malah nunjukin kalau kalian menghargai makanan, koki, dan uang yang udah kalian pake buat beli makanan itu. Dianggap kayak orang miskin dan nggak punya adab? Alah, pemikiran sesat itu! Justru orang yang beneran kaya mah bakal ngabisin makanannya. Dicap rakus? Lah ngabisin makanan kan karena laper. Yang penting makannya jangan berantakan aja, kalau itu namanya nggak punya adab.

Penulis: Arzha Ali Rahmat
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Nggak Habis Pikir sama Orang yang Tidak Menghabiskan Makanan Hajatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version