Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Mengenang Kejayaan Bioskop di Banyuwangi

Berikut 7 kenangan kejayaan Bioskop yang ada di Banyuwangi.

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
2 April 2022
A A
Ilustrasi Bioskop di Banyuwangi Terminal Mojok (Unsplash.com)

Ilustrasi Bioskop di Banyuwangi Terminal Mojok (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Era bioskop modern tampaknya tidak memberikan keberpihakan kepada penikmat film berdompet cekak di Banyuwangi. Alih-alih memberikan alternatif harga yang bersaing dan kompetitif, dua bioskop di Banyuwangi dalam naungan bendera perusahaan yang sama membuat harga cenderung ugal-ugalan, tak masuk di akal dan bikin kantong pelanggan kedodoran.

Bayangkan, untuk menikmati film di Bioskop Banyuwangi pada Senin hingga Rabu, pelanggan dikenai biaya Rp32 ribu. Kamis hingga Jumat dengan banderol tiket Rp37 ribu. Di akhir pekan, harganya Rp42 ribu. 

Bandingkan dengan Kabupaten Jember. Untuk menikmati film dengan judul yang sama, pelanggan hanya perlu merogoh kocek Rp20 ribu, sedangkan di akhir pekan tiket hanya dibandrol dengan harga Rp25 ribu saja.

Mau nonton susah karena tiket mahal. (Unsplash.com)

Tentu jika melihat perbandingan tersebut membuat penikmat film di Banyuwangi menjadi gundah. Harga yang ditawarkan oleh layanan penyedia film di Banyuwangi berbanding dengan harga yang idealnya bisa diperoleh oleh warga. Bahkan sangking inginnya menonton film dengan harga murah, tidak sedikit beberapa teman saya yang rela pergi ke kabupaten tetangga.

Padahal jika menilik sejarah, Banyuwangi memiliki catatan panjang berkaitan dengan gedung bioskop. Bahkan beberapa peninggalannya masih bisa dinikmati di beberapa lokasi. Berikut 7 kenangan kejayaan Bioskop yang ada di Banyuwangi.

#1 Societeit de Club Bioscoop

Seperti namanya, bioskop ini memang peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Banyuwangi. Kini Gedungnya sudah direnovasi menjadi Gedung Juang 45 yang digunakan untuk berbagai kegiatan kesenian di Banyuwangi. Beralamat di Jalan Satsuit Tubun, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Banyuwangi, lokasi ini cukup dekat dengan Taman Blambangan.

Pada masanya, bioskop ini dimiliki oleh orang berkebangsaan Eropa bernama W.C.H Toewater. Termasuk bioskop elite pada masanya yang menyasar penontonya adalah golongan orang-orang Belanda dan ras kulit putih murni yang datang dari Eropa. Dalam struktur pengelompokan ala kolonial, mereka disebut warga kelas satu. Film yang yang diputar kelas satu, yakni film Jerman dan Hollywood dengan terjemahan teks Bahasa Belanda.

#2 Srikandi Bioscoop

Masih di era Kolonial Belanda, Banyuwangi juga memiliki bioskop lain yang dimiliki warga pribumi. Beralamat di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Banyuwangi saat ini bangunannya sudah melebur dengan Bangunan Masjid Jami’ Baiturrahman Banyuwangi di sisi selatan. Pemiliknya adalah M.A Edris, warga pribumi yang juga akhirnya menentukan film yang diputar di sini.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bioskop Srikandi sering memutar film Melayu dan Mandarin dengan terjemahan Bahasa Melayu dan Mandarin. Penonton film di sini rerata masyarakat Tionghoa peranakan dan masyarakat pribumi sehingga banyak yang menyukai film ini. Pada masanya, ketika akan ada film baru ditayangkan, ada warga yang berkeliling untuk mengabarkan ke penduduk.

#3 Bioskop Suazana

Setelah masa kemerdekaan, beberapa gedung bioskop bermunculan. Pada medio 1960an, Bioskop Suazana yang beralamat di Jalan Kapten Ilyas Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Kota Banyuwangi menjadi bioskop paling megah. Kala itu, ada empat jenis tiket yang dijual dengan harga dan kelas berbeda.

Bioskop Suazana tutup sekitar 1993. Namun, bekas bangunannya sampai sekarang masih berdiri, meski kondisinya sudah tak terawat lagi. Pun banyak komunitas fotografi yang memanfaatkan untuk berburu bangunan tua di lokasi ini.

#4 Bioskop Sylva

Memiliki arsitektur yang cukup unik menjadikan bangunan ini masih tetap mencuri perhatian pengguna jalan yang melintas. Berada di Jalan Raya Banyuwangi-Jember tepat di Dusun Kepatihan, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, bioskop tua ini dibangun medio 1970an. Kala itu, lokasi ini juga menjadi magnet kalangan muda-mudi di selatan Banyuwangi.

Kini tinggal kenangan. (Unsplash.com)

Nahas, sekitar tahun 1988, gedung ini mulai jarang dioperasionalkan karena minat masyarakat untuk melihat film di bioskop makin menurun. Lantaran dimakan usia, bangunan gedung ini hanya menyisakan pilar-pilar bagian depan yang terlihat berdiri tegak menantang, menolak dirobohkan.

#5 Bioskop Irama

Bioskop Irama adalah bioskop kedua yang berdiri di Kota Banyuwangi pasca-kemerdekaan. Dibuka pada 1971, bioskop ini berada di Jalan Nusantara, Kelurahan Kampung Mandar, Kota Banyuwangi. Lokasi bioskop ini merupakan akses menuju ke Pantai Boom. 

Meski saat bangunan awalnya digunakan untuk lokasi parkir sepeda motor bagi pengunjung bioskop baru, warga yang memiliki nostalgia di bioskop ini kadang masih sering mengunjungi.

Konon, sebelum menjadi gedung bioskop, dulunya bangunan ini dipakai sebagai gudang kapuk. Pemiliknya adalah seorang pedagang Cina bernama Hu Sin Sam. Kemudian dia menyewakan kepada pengusaha asal Bali untuk dijadikan gedung Bioskop Irama.

#6 Bioskop Sampurna

Masih di era pasca-kemerdekaan, di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi ada Bioskop Sampurna. Beralamat di Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, lokasi ini menjadi daya tarik muda-mudi hingga medio 1980an. Bahkan meski sudah ditutup, bangunan ini masih bisa dinikmati saat melintas di Kecamatan Rogojampi.

Seperti bioskop sebelumnya, tempat ini juga menemui masa kehancurannya saat dunia perbioskopan Indonesia dimonopoli oleh studio raksasa bermodal besar hingga mematikan bioskop kecil. Ditambah kasus pembajakan film serta gejolak politik membuat bioskop kecil didera badai nestapa kebangkrutan.

Dulu pernah jaya. (Unsplash.com)

#7 Bioskop Ria Teater

Berada di jalur padat kendaraan di tengah Kota Genteng, Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Jalan Gajah Mada, bioskop ini memperoleh masa kejayaannya di era 1980an. Pada masanya, berdasarkan kisah nenek saya, lokasi ini jadi tempat teramai untuk wilayah Genteng Banyuwangi. Meski saat ini hanya meninggalkan bangunan tuanya saja, tapi gedung ini jadi saksi berapa bersaingnya harga tiket bioskop pada masa itu.

Setali tiga uang dengan bioskop semasanya, nasib Bioskop Ria Teater juga sama. Namun, beruntung, dari semua bangunan yang ada bioskop ini adalah salah satu yang paling utuh sisa peninggalannya. Hanya, dari jalan raya, memang agak tersamar lantaran tertutup pagar seng.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Yamadipati Seno

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 2 April 2022 oleh

Tags: BanyuwangiBioskopbioskop di banyuwangiharga tiketsejarah bioskop
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

27 Maret 2023
Kursi Baru KA Ekonomi: Kayaknya Nyaman sih, tapi Overthinking sama Harganya

Kursi Baru KA Ekonomi: Kayaknya Nyaman sih, tapi Overthinking sama Harganya

27 Mei 2023
Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

29 September 2023
Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

Tol Probowangi: Sesuai Kebutuhan, atau Ambisi Semata?

22 September 2022
8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh Mojok.co

8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh

22 Februari 2025
Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu Perantau

Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

5 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.