Gunung Tidar memang kunci, betul begitu, Prabowo?
Saya yakin kalian sedang malas buka media sosial sekarang. Sebab, topik terhangat media sosial belakangan adalah tentang menteri dan wakil menteri pilihan Prabowo Subianto. Kenapa saya yakin begitu, sebab pembahasan politik memang tidak menarik bagi banyak orang. Udah fakta ini. Tapi tetep saja, saya ingin mengomentari karena ada hal yang menarik dari topik ini.
Saya tidak mau komen terhadap pilihan menteri dan wakil menteri pilihan Prabowo. Beberapa nama memang terkesan questionable, dan itu wajar. Justru yang aneh adalah berharap yang sebaliknya. Cuma, saya suka cara Prabowo akan “menempa” menteri dan wakilnya di Gunung Tidar. Keren iki, tenan.
Menurut asumsi sotoy saya, Prabowo mengumpulkan calon bawahannya untuk memaparkan visi misi kepemimpinannya secara mendalam di Gunung Tidar nanti. Acaranya mungkin tidak formal atau tidak masuk agenda resmi negara, tapi justru ini yang saya apresiasi. Persiapan tentang program tak harus menunggu agenda resmi.
Gunung Tidar, kawah Candradimuka
Saya sendiri melihat agenda ini macam RAT perusahaan. Nggak cuma evaluasi, RAT bisa dipakai untuk memaparkan proyeksi perusahaan selama setahun ke depan dan mempersiapkannya secara matang. Kalau perlu, detilnya sekalian. Kalau memang itu yang akan dilakukan Prabowo Subianto, saya setuju dan mengapresiasi.
Sekalipun orang-orang yang beliau pilih itu patut dipertanyakan, ya nggak masalah kalau nanti mereka digembleng di Gunung Tidar. Siapa tahu abis digembleng, mereka jadi capable. Memang sulit sih, tapi bukan berarti nggak mungkin kan. Prabowo bukan orang sembarangan lho, dia pemimpin militer yang hebat. Cuma bikin orang jadi jago di pemerintahan bisa lah.
Siapa tahu gemblengan yang mungkin bernuansa militer ini bikin para menteri dan wakilnya amat nasionalis, beringas, dan tangkas. Menteri-menteri ini nanti akan bekerja demi rakyat, untuk rakyat. Gunung Tidar menghasilkan banyak tokoh-tokoh besar. Saya lumayan yakin ini yang Prabowo tuju, bahwa setelah mereka digembleng di Tidar, semua anak buahnya akan sehebat tokoh-tokoh yang lahir di Tidar.
Salah satunya ya tentu saja, Agus Mulyadi. Bener ora riii?
Terima kasih, Prabowo
Meski banyak yang bilang ini terkesan amat seremonial dan tidak berguna, saya tidak sepakat. Ini adalah langkah jitu yang harus ditiru instansi lain. Jika selama ini instansi-instansi menghabiskan akhir tahun dengan rapat akhir tahun (sambil naik jip) di Merapi, bisa dicoba untuk tahun ini dan selanjutnya di Gunung Tidar, seperti Prabowo dan menterinya.
Siapa tahu, para PNS-PNS ini makin nasionalis, makin capable, mau melayani rakyat, tidak sarapan jam 7 tapi balik kantor jam 1 siang, serta memikirkan rakyat hingga penghujung hari. Subhanaallah, Prabowo Subianto memang presiden yang ditunggu Indonesia selama ini.
Sudah saatnya para wakil rakyat dan pelayan rakyat menggembleng diri mereka agar makin canggih. Seperti Luffy belajar pada Rayleigh, Naruto pada Jiraiya, dan fans MU pada Ten Hag. Niscaya, Indonesia akan dipenuhi orang-orang yang benar-benar hebat. Membayangkannya saja saya sudah bergetar dan ingin berjoget “Terpesona”.
Sebagai penutup, saya ingin berterima kasih pada Prabowo Subianto, telah menunjukkan apa artinya menjadi Indonesia. Langkah yang harus ditiru dan diresapi. Selamat, Pak!
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Gunung Tidar: Paku Pulau Jawa sekaligus Tempat Nongkrong Nobita