Menerka Perasaan Teddy, Boneka Kesayangan Mr. Bean Lewat Caranya Diperlakukan

Menerka Perasaan Teddy, Boneka Kesayangan Mr. Bean Lewat Caranya Diperlakukan

Siapa sih yang nggak kenal Mr. Bean? Sosok tokoh fiksi yang berkepribadian unik cenderung konyol dalam kehidupan sehari-harinya. Yha, air mukanya yang menyebalkan serta tingkahnya kerap membuat kita (hah kita???) geleng-geleng kepala. Bisa dibilang, dia punya banyak akal dalam menyikapi masalahnya.

Mr. Bean yang diperankan oleh aktor asal Inggris bernama Rowan Atkinson ini memegang predikat humor genre sitcom yang tak lekang oleh zaman. Saya sependapat dengan tulisan Mas Farid Hermawan di Terminal Mojok sebelumnya, yang membahas tentang, 30 Tahun Serial Mr. Bean dan Tetap Tak Pernah Bosan Bikin Tertawa. Lha wong dah nonton berkali-kalipun masih kepingkel-pingkel, tapi lebih banyak mangkelnya, sih. Sambil mbatin kok ya ada orang hobi mempersulit diri sendiri???

Mari sejenak lupakan tingkahnya yang konyol. Dari episode keseluruhan, belum pernah sekalipun John Howard Davies, Sutradara Mr. Bean membahas tentang pertemuan Bean dengan si boneka beruang kesayangan tersebut. Eh, ujug-ujug sudah lengket saja. Awalnya gimana? Kok bisa mereka berdua menjadi konco kenthel seperti sekarang?

Dalam ceritanya, Mr. Bean selalu ditemani figur Teddy─ yang selalu dioyong-oyong ke mana pun dia pergi. Dan ia memperlakukan Teddy selayaknya benda hidup. Mendapat perlakuan seperti kopi buatan Nadine, yang nomero uno~

Sekilas tampak seperti mainan pada umumnya. Tapi apa sih yang mendorong Mr. Bean memperlakukannya melebihi perlakuan terhadap pacarnya sendiri, Irma Gobb yang diperankan oleh Matilde Ziegler? Kalian pernah mikir nggak sih gimana perasaan Teddy? Seneng nggak ya selalu jadi priotitas? *insert meme: IRI BILANG BOS here*!1!1!1

Andai bulan Teddy bisa ngomong, mungkin seperti ini isinya:

#1 Kemunculan Teddy Versi Lama

Kemunculanku memang tidak dari episode pertama. Kalau kalian ngeh, aku baru ada di episode The Trouble with Mr. Bean, tentang janji dengan dokter gigi. Saat itu, aku berada di samping posisi sang tuan ketika tidur. Dalam episode ini pula aku hadir dengan versi lama. Yaitu badanku berisi dan mataku masih berwarna putih dengan garis silang di tengahnya.

Tuanku telat bangun sehingga kelimpungan sebab jam sudah menunjukkan pukul 8.50 sementara dirinya ada janji ke dokter gigi jam 9.00 waktu London. Tidak lupa dia berpamitan denganku, langkahnya mengendap-endap, dan merapikan kembali selimutku.

Sangat menjengkelkan rasanya tiba-tiba kebangun karena lupa overthinking terusik tingkah orang lain. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan tuanku yang sangat pengertian.

“You got all my respect, Sir!!!” begitulah kira-kira ungkapan hati kecilku.

Kemudian dalam episode Mr. Bean Rides Again terdapat scene yang menjelaskan tuanku menghadapi struggle dalam packing pakaian. Banyak hal yang dikorbankan, salah tiganya adalah membawa hanya satu kemeja ganti, sepatu tidak sepasang, serta membuang sebagian isi pasta gigi yang saya rasa masih bisa untuk 635328338 hari ke depan. Dia memang sedikit bodoh, tapi aku sayang sekali karena awalnya berniat memangkas tubuhku setengah badan. Karena kekuatan ikatan batin kami, akhirnya dia mengurungkan niat.

Diam-diam aku memprotesnya. Masak tega sih menyakiti seseorang yang selalu ada buatmu? Berujung pada kalimat, “Thank you, Sir. You save my life!!!” ucapku dalam diam.

#2 Teddy Versi Baru

Pada episode setelahnya, aku mengalami perubahan postur tubuh menjadi lebih jenjang. Namun, perlakuan tuanku ini masih tetaplah sama. Tidak pernah membuatku sedih sedikit pun, malah ada kejutan kecil-kecilan, membacakanku buku, dan hal yang paling aku suka adalah duduk di kursi sampingnya serta memastikan keselamatanku dengan cara memakaikan seat belt.

Hanya saja dalam episode Mr. Bean in room 426 inilah leherku terkoyak. Karena tubuhku  dipaksa masuk laci kamar inapnya. Padahal episode sebelumnya saat malam natal, aku mendapat mata baru yang ummm aku rasa lebih mirip paku payung. Terbukti bahwa orang yang paling dekat sekalipun tidak menutup kemungkinan menyakiti kita.

Sudah banyak lika-liku kehidupan yang aku lalui bersamanya. Yha, seperti yang kalian semua ketahui. Mungkin banyak sumpah serapah yang dilontarkan kepada tuanku, Bean. Tapi hingga akhir episode aku menemaninya, setidaknya TPS bukanlah tempatku kembali.

***

Mungkin lagu Kekeyi dengan judul Keke Bukan Boneka yang sedang booming saat ini perlu diadopsi sama Mr. Bean, deh. Pasalnya, tidak pernah sekalipun Mr. Bean menyuruh-nyuruh Teddy atau bahkan membuatnya sebagai mainan. Ia tidak pernah memperlakukan dengan cara yang buruk, ya mentok-mentoknya (((hanya))) agak nggak sengaja mematahkan leher saja~

BACA JUGA Menghitung Penghasilan Mr. Bean, Manusia Lucu yang Sering Dikira Alien atau tulisan Isna Farhatina lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version