Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menerka Alasan Kita Memanggil Kawan dengan Nama Bapak

Bintang Ramadhana Andyanto oleh Bintang Ramadhana Andyanto
1 Desember 2022
A A
Menerka Alasan Kita Memanggil Kawan dengan Nama Bapak

Menerka Alasan Kita Memanggil Kawan dengan Nama Bapak (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau menurut saya, sih, ada. Pada umumnya, para siswa-lah yang lebih sering membercandai teman dengan menggunakan nama bapak. Setahu saya, para siswi lebih jarang melakukannya, walaupun tentunya ada juga, kok, yang mempraktikkan itu. Nah, berdasarkan ke-sotoy-an saya, mengolok-olok bapak jelas lebih masuk akal. Masak ya pake nama ibu.

Misal, teman kita yang bernama Rama, kita panggil Yanto, nama sang bapak. Coba kalau si Rama dipanggil Ida, nama ibunya. Paham kan?

Alasan berikutnya adalah karena adanya kedekatan dari sang bapak dengan sang anak. Kebanyakan, sekali lagi, KEBANYAKAN, ya, anak laki-laki itu lebih dekat kepada bapaknya dibandingkan kepada ibunya. Bukan karena ada masalah atau apa, tetapi lebih karena ada rasa nyaman jika harus curhat atau bercerita kepada bapak mengenai apa pun dibandingkan kepada ibu. Dalam konteks curhat, misalnya, bapak akan melihat segala curhatan kita dengan menggunakan perspektif pria, sama seperti sang bocah lanangnya.

Nah, balik lagi ke topik utama, dengan menghina nama si bapak, “damage-nya” pasti akan lebih terasa. Mengapa? Ya, karena sosok tersebut begitu dekat dengan sang anak. Coba kalau dia dihina dengan nama pemilik toko dekat rumah, malah aneh. Ngapain anjir?

Alasan terakhir mengapa anak sekolah lebih sering menghina nama bapak dibandingkan yang lain adalah karena … mereka tidak berani untuk menghina yang lain. Masak ya menghina agamanya? Mah repot.

Itulah alasan-alasan sotoy saya kenapa sewaktu SMA, banyak orang memanggil atau ngecengin temannya dengan nama bapaknya. Saran saya sih, jangan ngecengin temen yang belum begitu deket dengan nama bapaknya. Bukannya akrab, malah kena bogem klean.

Tapi saya yakin sih, Gibran sama Kaesang nggak ngrasain dipanggil dengan nama bapaknya. Jan Ethes juga.

Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Rizky Prasetya

Baca Juga:

Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

BACA JUGA Ejek-ejekan Nama Bapak sampai Panggilan Olok-olokan yang Lain, Bagaimana Penjelasannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2022 oleh

Tags: ejekanmasa mudanama bapak
Bintang Ramadhana Andyanto

Bintang Ramadhana Andyanto

Anak negeri. Tukang ngopi. Pakar senjalogi.

ArtikelTerkait

diejek belum menikah itu

Menikah Itu Karena Memang Sudah Siap Diajak, Bukan Hanya Karena Sudah Bosan Diejek

5 Juli 2019
realistis

Hidup Itu Memang Harus Optimis, Tapi Jangan Lupa Realistis Bosque

25 Juni 2019
alay

Mengenang Fenomena Alay yang Kini Memasuki Fase Kepunahan

3 Juli 2019
Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

Wahai Kalian Orang Kota, Teruslah Mengejek Orang Kampung, Teruslah Mengekspos Kebodohan Kalian

22 Juli 2023
tukang parkir

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

11 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.