Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Menerapkan Strategi Perang Sun Tzu dalam Perang Sarung

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
11 Mei 2020
A A
Selisih Kecepatan Rata-rata Salat Tarawih di Desa Saya dan Tempat Saya Kuliah terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Lantaran perang sarung adalah pembahasan tentang peperangan, kurang lengkap rasanya jika tak mendengar sepatah dua patah kalimat dari ahli perang. Saya ambil saja Sun Tzu. Dia adalah jenderal dan juga ahli strategi militer dari Tiongkok. Sun Tzu pernah berkata, “Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan kenali medan tempurmu. Seribu peperangan, seribu kemenangan”. Bagi saya, ini adalah saran dalam berperang yang sangat ciamik.

Bukan tanpa alasan. Pertama, mengenal diri itu berguna untuk mengenali kemampuan, kelemahan, batas, tugas, dan tanggung jawab setiap divisi saat berperang. Kedua, mengenali musuh itu untuk mengetahui celah-celah mana yang sekiranya menjadi titik lemah dari musuh dan menjadikannya tempat untuk diserbu guna menggembosi kemampuannya. Ketiga, mengenali medan tempur itu berguna agar penempatan pasukan bisa sesuai dengan fungsinya. Misalnya, seorang sniper itu harus ada di tempat tersembunyi agar ia bisa leluasa membidik musuh dan punya kesempatan besar untuk bisa kabur setelah tugasnya dilaksanakan. Setelah ketiganya dikenali, barulah ia dituangkan dalam satu benang merah strategi yang akan digunakan.

Dalam prosesnya, salah satu hal yang ditentukan adalah pembagian pasukan menjadi beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan saat perang sarung. Ambil saja contoh di Angkatan Darat. Biasanya, saat perang mereka akan membagi pasukannya menjadi beberapa divisi yakni: infanteri sebagai pasukan darat utama yang berjalan kaki, kavaleri yang bertempur dengan menggunakan kendaraan lapis baja sebagai satuan penyerang dadakan dan pendobrak, artileri sebagai bantuan dengan menggunakan meriam jarak jauh, dan pertahanan udara yang fungsinya sebagai penangkis serangan udara dan membantu mengamankan objek darat dari perusakan. Setelah semuanya lengkap, barulah maju ke medan tempur.

Pembagian pasukan menjadi beberapa divisi ini sebenarnya bisa ditiru saat dalam perang sarung. Agar lebih mudah, kita bagi saja menjadi dua divisi: fighter dan assasin. Namun sebelum itu, kita harus mengetahui karakteristik dari orang yang akan menempati posisi ini. Dalam divisi fighter—seperti dalam Mobile Legend—ia kan bertugas di garis depan untuk berperang dengan langsung berhadap-hadapan dengan musuh. Untuk divisi ini, karakteristik orang yang dibutuhkan adalah dia yang memiliki pertahanan besar, damage serangan sarung agak tinggi, dan keberanian yang berapi-api.

Mengapa? Untuk pertahanan besar, dia dibutuhkan karena nanti orang tersebut akan sering menerima damage karena berhadapan langsung. Damage serangan yang agak tinggi dibutuhkan agar ada kemungkinan mengulur waktu yang akan digunakan divisi assasin. Dan keberanian dibutuhkan karena seorang fighter memang nggak boleh mundur saat peperangan berlangsung. Dia harus maju terus, gas terus, dan terus menyerang.

Untuk divisi yang kedua yakni assasin, tugasnya adalah menyerang musuh secara diam-diam. Karakter orang yang dibutuhkan adalah mereka yang bisa bergerak cepat, kalau bisa seorang juara petak umpet, dan punya damage sarung yang sangat tinggi. Tapi sebelum itu, dia harus melengkapi dirinya dengan mode pakaian khas ukhti-ukhti bercadar ataupun seperti ninja. Pakaiannya harus menutupi seluruh tubuh dan kalau bisa hanya tersisa kedua matanya yang terlihat. Saran saya, pakailah sarung yang tipis, agar tak berat ketika bergerak dan tak mudah sesak karena hidungnya ketutupan sarung tebal. Kalau belum tahu caranya, silakan langsung melihat tutorial di YouTube dengan kata kunci ‘cara memakai sarung seperti topeng ninja’. Di sana sudah tersedia banyak.

Oke, setelah kedua pembagian divisi ini selesai, kita mulai untuk mengatur strategi. Kita pertimbangkan dulu yang dikatakan oleh Sun Tzu, kenali dirimu. Setiap divisi harus mengerti tugasnya masing-masing. Si Fighter harus berani, berupaya mengulur waktu, dan mengguyur musuh dengan tembakan sarung bertubi-tubi. Si Assasin, juga harus memanfaatkan waktu yang sedikit untuk menyelinap masuk ke dalam teritori musuh agar tak ketahuan. Tapi sebelum itu, harus diingat juga, kata Sun Tzu harus kenal medan tempur terlebih dahulu. Si Assasin ini, selain menyelinap, dia harus meneliti dan memahami tempat peperangan dilaksanakan. Kalau di dalam musala, dia harus memperhatikan tempat mana yang minim penerangan, pilihan jalan agar suara langkah kakinya tidak terlalu nyaring, serta satu lagi, pengenalan terhadap pertahanan musuh sebelah mana yang memungkinkannya masuk dengan aman.

Setelah semua hal dilakukan, mulailah berperang. Assasin jangan terburu-buru, dia harus menunggu kode si Fighter terlebih dahulu. Ketika kode telah diberikan, barulah divisi assasin bergerak dengan menyelinap. Biarkan musuh terkecoh karena merasa kita kekurangan anggota, biar mereka memandang rendah, dan kesempatan itulah yang biasanya bikin kita menang. Musuh akan menurunkan konsentrasi dan bersikap sombong karena merasa kita telah kekurangan pasukan.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Di tengah-tengah perang dan musuh yang telah mengentengkan, barulah divisi assasin mengendap-ngendap dari belakang. Hati-hati, pelan-pelan, perlahan, tanpa bunyi, tanpa suara. Kemudian, Door! Sabetkan damage sarung yang besar itu dari belakang. Atau, kurunglah mereka masuk ke dalam sarung yang telah dimodel ninja oleh kalian. Pandangan mereka akan tertutup karena telah kalian kurungi. Lalu, berikanlah kesempatan pada fighter menyerang dengan membabi buta. Setelah itu, barulah kita bisa mendendangkan lagu We Are the Champion secara nyaring di dalam musala.

Namun harap diingat, saran ini harus mengalami pembaruan setiap ada perang baru. Tapi, harus tetap dengan dasar strategi perang dari Sun Tzu. “Kenali dirimu, kenali musuhmu, kenali medan tempurmu. Seribu peperangan, seribu kemenangan”. Sekian.

BACA JUGA Macam-macam Strategi Perang Sarung: Beda Merek Beda Strategi dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2020 oleh

Tags: perangperang sarungRamadanstrategisun tzu
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Terima Kasih Pak Jokowi Telah Melarang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama

Terima Kasih Pak Jokowi Telah Melarang Pejabat dan ASN Buka Puasa Bersama

26 Maret 2023
Obituari Aaron Bushnell: Dia Tidak Gugur, tapi Menjadi Pengingat yang Akan Mengutuk Israel hingga Hancur!

Obituari Aaron Bushnell: Dia Tidak Gugur, tapi Menjadi Pengingat yang Akan Mengutuk Israel hingga Hancur!

27 Februari 2024
Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27 terminal mojok.co

Haddad Alwi dan Sulis Tetap di Hati, Meski Lagu dan Album Religi Saban Ramadan Silih Berganti. #TakjilanTerminal27

26 April 2021
Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan

Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan

3 April 2023
para pencari takjil

Himbauan Kepada Para Pencari Takjil Gratis : Jangan Cuma Pikirkan Makanannya, Pikirkan Juga Sampahnya

16 Mei 2019
bambu runcing mojok

Mengenal Bambu Runcing, Pahlawan yang Dihargai Berlebihan

11 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.