Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menebak Motivasi Orang yang Hadir Kondangan dengan Amplop Kosong

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
4 November 2021
A A
amplop kosong

amplop kosong

Share on FacebookShare on Twitter

Kita patut bersyukur dengan melandainya pandemi, masifnya vaksinasi, serta turunnya level PPKM di semua kota di Indonesia. Geliat hajatan di masyarakat pun kita lihat semakin bergeliat, baik peringatan hari besar agama maupun acara pernikahan. Seiring dengan itu undangan hadir di pernikahan keluarga, tetangga hingga kolega kantor pun satu demi satu berdatangan. Konsekuensinya kita pun harus menyiapkan amplop. Yang ada isinya tentu saja, wqwqwq.

Namun demikian, sering saya dengar pengantin mengisahkan saat bongkar kotak angpao pernikahan, menemukan beberapa amplop kosong. Sebagai pengantin lama, saya pun sebenarnya mengalami apa yang dialami para pasangan pengantin baru tersebut. Perasaan saya dan istri saat itu campur aduk, mau mangkel, tapi kok lucu.

Masih terbayang wajah istri saya saat membuka amplop kosong tersebut, hahaha. Akhirnya saat membuka amplop selanjutnya yang tipis-tipis kami pun lucu-lucuan menerawangnya terlebih dahulu di bawah lampu kamar sambil menebak-nebak nominalnya. Akhirnya proses bongkar amplop angpao jadi seperti permainan tebak-tebakan. Namanya juga pengantin baru.

Akhirnya saya dan istri melanjutkan permainan dengan menebak-nebak motivasi orang yang hadir kondangan dengan amplop kosong. Toh kami sudah senang dan bahagia mereka sudah hadir mendoakan. Begini tebak-tebakannya.

Pertama, niat hadir tapi duit terbatas

Kadang kala saya pun pernah mengalami situasi di mana niat mau banget hadir di acara pernikahan, tapi pas duit lagi terbatas. Bukankah memberi doa sebenarnya cukup membahagiakan bagi pengantin. Emangnya diperhatiin dan ditanya pas salaman,” Tadi udah masukin amplop belum?”, ‘kan nggak. Paling nggak dapet souvenir aja pas masuk ke acara pernikahan.

Tapi yaaa, pandangan orang terutama yang jaga di penerimaan tamu gimana, gitu. Malu jadinya kalau nggak masukin amplop sama sekali. Apa kata dunia? Akhirnya cari pinjaman dulu atau yaa tadi masukin amplop kosong tanpa dikasih nama (eh). Daripada nggak dateng sama sekali, ye kan? Kadang bingung cari alasannya kalo bohong.

Kedua, galau mau ngasih berapa

Galau mau ngasih berapa dan akhirnya malah ngasih amplop kosong terjadi manakala yang ngundang adalah atasan di atas atasan, alias bos besar. Mau dikasih selembar biru kedikitan, lembar merah nggak enak hati. Akhirnya amplop kosong pun yang dimasukkan ke kotak angpao. Tentu saja tanpa nama lagi-lagi, hehehe. Yang penting udah setor muka.

Ketiga, lupa ngisi amplop

Namanya juga manusia tempat salah dan lupa, akhirnya lupa ngisi amplop kondangan. Entah saking buru-burunya harus hadir di beberapa tempat kondangan, akhirnya malah lupa duit bakal kondangan. Parahnya lagi dompet pun lupa. Tapi, namanya manusia modern, mending ketinggalan dompet daripada ketinggalan HP. Mau nggak mau suka tak suka akhirnya amplop kosong lah yang jadi hadiah pengantin.

Baca Juga:

Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Jadi Dewasa Itu Menyeramkan, Harus Bayar Cicilan, Mikirin Harga Sembako, Juga Harus Menghadapi Orang Nyanyi di Kondangan tapi Suaranya Fals

Kejadian nomor tiga, bagi yang merasa feel guilty ngasih amplop kosong akhirnya dapat meminta maaf ke pengantin dengan japri langsung kalau memang dekat relasinya. Dan cukup dengan transfer via aplikasi di HP, selesai sudah urusan. Rasa bersalah terobati. Bahkan kadang nominal transfer jumlahnya melebihi standar karena nggak enak hati dilihat langsung buktinya.

Coba saja transferan yang dikirimkan Sultan Andara, Raffi-Gigi kepada Jedar. Nggak tanggung-tanggung, lima puluh juta rupiah, Sodara. Saya sih mau-mau aja kalo Sultan Andara lupa ngasih amplop tapi ganti kirim transferan. Sayangnya saya kan sudah nikah, hehehe.

Ya, itulah tebak-tebakan motivasi orang yang hadir kondangan dengan amplop kosong. Pada prinsipnya sih kalau saya nggak masalah orang datang tanpa bawa duit sekali pun. Daripada ngisi kotak angpao pake amplop kosong. Kebayang ‘kan pas si penganten buka ternyata zonk. Sayang duit beli amplopnya, mending dikasih ke tukang parkir nikahan, yeee kan?

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 November 2021 oleh

Tags: amplop kosongKondanganSumbangan
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban Mojok.co

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

13 Desember 2023
Disumbang Duit Gede Pas Hajatan Itu Nggak Selamanya Menyenangkan terminal mojok.co

Disumbang Duit Gede Pas Hajatan Itu Nggak Selamanya Menyenangkan

2 November 2021
Standing Party: Konsep Praktis yang Nggak Memuliakan Tamu

Standing Party: Konsep Praktis yang Nggak Memuliakan Tamu

11 November 2022
Jadi Dewasa Itu Menyeramkan, Harus Bayar Cicilan, Mikirin Harga Sembako, Juga Harus Menghadapi Orang Nyanyi di Kondangan tapi Suaranya Fals

Jadi Dewasa Itu Menyeramkan, Harus Bayar Cicilan, Mikirin Harga Sembako, Juga Harus Menghadapi Orang Nyanyi di Kondangan tapi Suaranya Fals

27 November 2024
Kondangan Sendirian Itu Nggak Apa-apa, Penting Wani!

Kondangan Sendirian Itu Nggak Apa-apa, Penting Wani!

17 Juni 2022
4 Skill Karang Taruna di Desa yang Sulit Disaingi oleh Warga Kota Mojok.co

4 Skill Karang Taruna di Desa yang Sulit Disaingi oleh Warga Kota

25 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.