Setidaknya ada dua misteri perihal wanita dalam kepala saya kini. Pertama, kenapa cewek kalau dipuji cantik oleh temen ceweknya, ia selalu menimpali, “Kamu lebih cantik, Sist.” Terus ditimpali lagi, “Ah, kamu yang lebih cantik.” Terus ditimpali pula dengan formula yang sama. Gitu aja terus sampai Tsubasa dapat sembilan bola naga. Kedua, sebenarnya di balik kemisteriusan Mbak Siskaeee (yang e-nya tiga), aslinya blio ini orangnya bagaimana, sih?
Sebagai sedikit gambaran, untuk kalian yang belum diberi wangsit atau keberuntungan lantaran belum tahu siapa Mbak Siskaeee, saya beri tahu beberapa hal. Jadi, dia ini suka pakai masker, suka hang out ke tempat umum, dan suka berbagi (berbaik hati) kepada mas-mas ojol. Hanya itu yang bisa saya gambarkan, pun saya juga sering bertanya-tanya, Mbak Siskaeee ini bagaimana orangnya.
Sebenarnya saya memiliki beberapa metode untuk mengetahui hal ini, Pertama, nanya ke mas-mas ojol yang pernah kena dampak kebaikan Mbak Siskaeee. Namun, niat itu saya urungkan. Bagaimana saya bisa cari tahu, lha wong semua wajah mas ojol ini mukanya di-blawur-kan. Saya naikan kontras, saya pentelengi dengan matang, sama saja hasilnya: nihil. Muka mas-mas ojol ini nggak keconangan sama sekali. Kita setidaknya tahu satu hal, Mbak Siskaeee ini tidak mau mengumbar kebaikannya.
Kedua, dari stand up comedy yang me-roasting Mbak Siskaeee. Jujur, sebagai fans garis tegang, saya kasihan melihat Mbak Siskaeee ini di-roasting tanpa diberi kesempatan untuk melawan. Mukanya yang hanya tertawa getir pun seakan menjawab, “Yawes lah,” duh nyess rasane. Tapi saya nggak pakai metode ini, takutnya saya mbrebes mili karena idola saya di-roasting.
Hih, Mbak Siskaeee ini lama-lama bikin gemas.
Ketiga, metode terakhir dan memiliki risiko kesalahan paling tinggi, yakni melakukan survei tebak-tebakan dalam hal semu bernama media sosial. Kita tahu betul bahwa Mbak Siskaeee ini begitu aktif di Twitter, mulai dari postingan berupa media foto, video, sampai tweet–tweet lucu yang saya yakin Mbak Siskaeee ini nggak sadar kalau hal tersebut masuk dalam kategori lucu. Iya kamu itu lucu, Mbak. Iya, kamu.
Dan metode ketiga ini saya rasa sebagai metode paling aman walau potensi kesalahannya adalah 90%. Jadinya, saya pakai metode ini untuk mengukur seberapa lapang dada Mbak Siskaeee meladeni komentar netizen yang tidak selalu satu pemikiran dengannya.
Satu, tweet-nya ketika followers menantangnya untuk melakukan mask challenge sebagai ganti pakaian dalam dan Mbak Siskaeee membalas seperti ini, “No! I know it feels hard to find a mask!” saya pun mak tratap terdiam di kamar kos dan melihat langit-langit eternit yang mulai mengelupas dan ada rembesan air hujan di sana-sini. Kemudian seakan muncul wajahnya, lalu bilang, “No! I know it feels hard to find a mask!” terngiang-ngiang sampai saya ketiduran.
Ketika banyak selebgram yang memperlihatkan aksi pekok seperti nyuri hand-sanitizer di mall dan pakai alat ADP untuk belanja ke supermarket, ini ada orang yang banyak dicela masyarakat bicara secara tersirat dan mengingatkan bahwa masker itu diprioritaskan untuk yang membutuhkan. Angkat topi untuk Mbak Siskaeee. Seperti analogi orang merokok, pasti yang orang lain lihat adalah asap yang dia hembuskan, bukan apa yang sedang ia pikirkan. Pun dengan Mbak Siskaeee, ia lebih paham isu dan bagaimana “menyajikan” kepada masyarakat ketimbang dua kasus orang-orang pekok yang saya sebutkan di atas.
Dua, ketika ada yang mem-posting foto dan ada nama Mbak Siskaeee-nya lalu ada tulisan, “Jauhi corona, dekati siskaeee -RT02.” Lalu Mbak Siskaeee menimpali begini, “Rapat RT02 sebentar lagi dimulai.” Kurang perhatian apa, sih? Segala urusan RT 02 diurusin lho sama Mbak Siskaeee. Apalagi urusan batin dan kejiwaanmu yang nggak bakal luput dari perhatian blio. Rapat aja diingetin, apalagi makan tiga kali sehari dengan menu “empat sehat lima kamu”. Iya, kamu, kamu sempurna, mbak~
Tiga, ada yang tag Mbak Siskaeee dengan banner yang hampir-hampir mirip, lalu Mbak Siska membalas seperti ini, “Salam buat semua warga wkwk di rumah aja yah.” Coba kamu bayangkan, ketika banyak sinetron kejar tayang dan nggak ngasih edukasi untuk stay at home, kalah sama Mbak Siskaeee yang ngingetin para penggemarnya yang militan ini untuk jaga kesehatan, jaga kebersihan, pola makan diatur, pun untuk sementara mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah dahulu.
Empat, ketika Mbak Siskaeee mengadakan give away dan ada peserta yang belum beruntung, Mbak Siskaeee membalas seperti ini, “Next time lagi yah. Dewi fortuna belum bersamamu.” Pengin saya balas “iyah” rasanya. Ya bagaimana lagi, lha wong dia berperilaku seperti bagaimana ia diperlakukan. Jika follower-nya mention dengan sopan, dia nggak tanggung-tanggung juga akan memperlakukannya dengan serupa.
Ketika Mbak Siskaeee membalas next time lagi yah, saya bacanya berasa di-pukpuk pakai lagu Pilu Membiru-nya Mas Kunto Aji. Dalam arti lain, kata-katanya ini menenangkan sekali. Setaralah dengan tweet “yok bisa yok” yang seakan menjadi template penyemangat. Selain kata-kata “yok bisa yok”, saya sekarang punya “next time lagi yah”.
Lima, ketika ngobrolin series bersama followers-nya, dia nyeletuk begini, “Siskaeee udah kelar season 2 eps 8.” Selain baik, perhatian, dan terampil, ia juga terlatih dalam memberikan saran tontonan menarik kala masa swakarantina seperti ini. Btw, yang sedang diobrolin adalah series Netflix yang berjudul Sex Education.
Seketika saya pun maraton dari season 1 dan tontonan Mbak Siskaee ini sangatlah berkualitas. Hal-hal yang dianggap tabu ketika membicarakan seksualitas bersama orang tua, tapi sejatinya hal itu sangatlah penting. Itu yang dapat saya petik dalam series Sex Education. Bukan kaleng-kaleng nilai moral yang series ini sajikan untuk yang menontonnya.
Enam, yang terakhir dan sebagai pamungkas. Saya nggak perlu menjelaskan panjang lebar karena Mbak Siskaeee sudah menyebutkan kelebihannya, yakni ketika nge-tweet, “Siskaeee memakai masker sebelum Covid-19 menyerang. Siskaeee visioner.” Dengan anggukan kepala paling khusyuk, saya menjawab dengan lantang, “setuju!”
BACA JUGA Jangan Sedih, Siskaeee E-nya Tiga Akan Tetap Ada dan Berlipat Ganda atau tulisan Gusti Aditya lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.