Beberapa hari yang lalu, beranda YouTube menyuguhkan aktivitas vokalis KOTAK, Tantri, ketika blio sedang liburan di Bali. Entah mengapa saya pun mengeklik konten tersebut layaknya korban clickbait. Dalam video tersebut, Tantri menjelaskan niatnya untuk menyumbangkan suara emasnya bersama dengan band pengiring yang tidak ia kenal sebelumnya.
Dengan sebagian wajah yang tertutup masker, tentu tidak mudah mengenali sosok istri dari vokalis Naff, Arda, tersebut. Ketika Tantri Kotak mulai menyanyikan lagu, ada sebagian personel band pengiring yang merasa aneh dengan sosok yang ada di dekatnya. Mungkin dia berpikir, “Kok ada penyanyi dengan suaranya segahar ini?”
Setelah beberapa personel mengetahui bahwa yang menyanyi adalah Tantri Kontak, tentu saja para pengiring merasa antusias. Ditambah dengan para penonton yang datang secara mendadak untuk merekam aksi prank yang dilakukan Tantri secara spontan.
Di lain video, Tantri juga mencoba untuk melakukan aksi prank-nya dengan menyumbangkan 2 lagu di salah satu hajatan orang yang tidak dikenalnya. Awalnya dia menyanyikan lagu “Kangen” milik Dewa 19, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu yang sering dia bawakan bersama band-nya, Kotak berjudul “Pelan-pelan Saja”.
Saat Tantri Kotak menyanyikan lagu kedua, tampak jelas di video tersebut banyak pengunjung yang berbisik-bisik. Mungkin saja mereka merasa bahwa penyumbang lagu tersebut bukanlah penyanyi kaleng-kaleng. Ya iyalah, wong lagunya sendiri, kok!
Namun setelah lagu berakhir, tak ada yang mengenalinya. Bahkan sampai MC-nya pun mengatakan, “Suaranya mirip Tantri Kotak, ya”. Padahal jelas penyanyi bermasker tersebut adalah Tantri Kotak yang disebutkan oleh si Mbak MC.
Dari video ini saya mengambil kesimpulan bahwa konten prank di YouTube sebenarnya tidak melulu aktivitas negatif yang bisa merugikan orang lain. Prank tidak hanya berkutat pada aktivitas seperti menakuti orang dengan berlagak seperti teroris yang melempar tas kepada orang yang tidak dikenal, atau seperti Ferdian Paleka dengan prank sampah yang berhasil membuatnya bersilaturahmi dengan polisi.
Aktivitas prank yang dilakukan oleh Tantri Kotak seakan membuka mata saya bahwa istilah prank bisa digunakan untuk aktivitas yang positif, salah satunya seperti yang dilakukan oleh Tantri. Ia menyusup dalam keramaian tanpa bodyguard lalu menyumbangkan lagu.
Berikut saya bagikan hal yang patut diteladani dari aktivitas prank yang dilakukan oleh seorang Tantri.
#1 Prank dengan kemampuan diri sendiri
Aktivitas yang dilakukan oleh Tantri tidak jauh-jauh dari apa yang selama ini digelutinya, yakni menyanyi. Tantri tidak perlu merias wajahnya seperti hantu untuk menakut-nakuti orang lain demi konten. Dirinya hanya menyanyi dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Ending-nya orang-orang di sekitarnya akan merasa terkejut karena merasa dekat dengan musisi kenamaan Indonesia.
Hal ini tentu saja bisa dilakukan oleh banyak kalangan selain musisi, misalnya saja Chef Arnold yang pernah mengunggah video tutorial membuat Indomie Mevvah. Daripada membuat konten di dapur pribadinya, coba sesekali Chef Arnold masak Indomie di warung burjo dan menyajikan Indomie telor kepada pelanggan yang kerap ngutang. Lalu tiba-tiba Chef Arnold bilang, “Selamat! Utang Anda di warung burjo ini sudah lunas.”
Atau Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, misalnya blio datang ke rapat pleno sekolah negeri dan menyamar sebagai orang tua wali murid. Lalu ketika kepala sekolah mengumumkan akan adanya iuran pembangunan gedung, Menteri Nadiem muncul dari permukaan seraya berkata, “Sekolah Negeri tidak diperkenankan menarik sumbangan!” DUARRR!
#2 Tidak ada yang dirugikan
Umumnya, aktivitas prank kerap memakan korban. Sebut saja prank hantu, prank sampah, atau prank kebijakan pemerintah yang terkadang membagongkan pikiran rakyatnya.
Sedangkan prank yang dilakukan oleh Tantri, sama sekali tidak merugikan pihak lain, justru orang-orang yang ada disekitarnya merasa surprised. Apalagi selama pandemi, banyak musisi termasuk KOTAK yang terpaksa “puasa” manggung agar tidak diburu oleh Satgas.
Aktivitas prank yang dilakukan oleh musisi sekelas Tantri tentu saja menjadi obat dahaga bagi pencandu gig konser yang sudah lama tidak mengalami eargasm secara paripurna.
Mengakhiri tulisan ini, saya pun berpikir, jangan-jangan isu larangan mudik pada tahun ini hanyalah prank belaka. Bisa jadi nantinya pemerintah akan menerbitkan pemberitahuan tentang larangan aktivitas mudik, tetapi memperbolehkan aktivitas berwisata. Nah, bagong tenan.
Sumber Gambar: YouTube Tantri Arda
BACA JUGA Terawan Ngeprank Masyarakat, Sekarang Giliran WHO Ngeprank Terawan atau tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.