• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Gaya Hidup Kuliner

Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
31 Oktober 2020
A A
Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan terminal mojok.co

Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Meskipun saya dosen pangan, saya tidak sedang meng-endorse produk mi instan. Pun tidak juga tulisan ini sebuah advertorial yang seolah menonjolkan glorifikasi ilmiah tanpa celah. Anggap saja saya anak desa yang kini sudah dewasa, generasi 90-an yang tumbuh dan berkembang bersama mi instan. Lain waktu barangkali akan saya bahas pula bagaimana generasi kita menua sebagai bucin alias budak micin.

Besar di desa dekat pinggiran utara daratan Jawa, saya terbiasa menghabiskan sore hari yang hujan dengan seporsi mi instan dalam cawan penuh kenangan, mangkuk cap ayam jago. Kala itu merk mi instan yang beredar di toko kelontong paling-paling Supermi dan Sarimi, itu pun hanya rasa ayam bawang. Indomie tidak terlalu populer, kalaupun ada, hanya tersedia varian Indomie goreng.

Eskalasi kemasyhuran Indomie barangkali mulai melonjak tajam di kota-kota besar dengan kampus-kampus tenar, beriringan dan beririsan dengan menjamurnya Warmindo, atau sering juga disebut Burjo. Satu-satunya jenis warung makan yang selalu ada “intel” 24 jam di dalamnya. Sungguh ngeureuyeuh! Warteg rasa-rasanya perlu belajar pada Warmindo soal strategi menguasai pasar mi instan ini.

Kini mi instan telah beredar dan terhampar merata dari kota hingga desa, produsennya pun bukan itu-itu saja. Mulai dari Indofood (Indomie, Supermi, Sarimi, Real Meat), Wings Food (Mie Sedaap, Mie Suksess), Mayora (Bakmi Mewah), ABC President (Mie ABC), Gagafood (Mie Gaga), sampai Lemonilo yang mengklaim embel-embel mi instan sehat tanpa pengawet dan MSG.

Meskipun ya menurut saya perundungan terhadap frasa “pengawet” dan “MSG” sudah keterlaluan, sih. Akan jadi membosankan kalau harus dikuliti sampai halus di sini, kapan-kapan kita bahas lagi. Ada kelindan antara keberpihakan informasi dan keilmuan yang “pasti” dengan sengkarut ideologi dalam bernegara dan berorganisasi. Kenapa? Ya karena tidak lain dan tidak bukan, tetap saja urusan cuan.

Kembali pada percaturan mi instan di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir muncul kompetitor impor dari luar negeri. Semua berubah ketika negara api menyerang. Samyang dan kawan-kawan dengan branding mi instan yang pedasnya kaya setan rame-rame di-review oleh banyak orang, mulai dari konten kreator dadakan sampai para selebgram kenamaan.

Rasa pedas yang menurut saya terlalu kepedean, masih kalah jauh dengan sambal bawang warung ayam geprek belakang kampus dengan semboyan “tentukan level pedasmu sendiri”. Sempat digoyang dengan isu haram dari potensi kandungan babi, Samyang dan kawan-kawan tetap bergeming, bertahan dari serangan lawan-lawan mi instan lokal. Mereka kini telah belajar banyak dan memahami bahwa di Indonesia yang paling penting bagi konsumen muslim adalah produk dengan sertifikat halal MUI.

Sejak itu, Indomie dan Mie Sedaap memimpin inovasi rasa mi instan yang makin unthinkable dan unbelievable. Mulai dari rasa rendang, iga penyet, korean spicy chicken, ayam geprek, seblak jeletot, white curry, salero padang, mi goreng aceh, sambal matah, dendeng balado, cabe ijo, cakalang, sate (satay flavour), masak habang, empal gentong, sambal rica-rica, sampai rasa chitato.

Satu yang jadi rasa favorit saya (dan kini entah kenapa tidak lagi ada di pasaran) rasa salted egg yang ketika itu mengikuti viralnya salted egg chicken dari KFC. Anyway, dalam teknologi flavor produsen mi instan biasanya memiliki pabrik seasoning sendiri, terpisah dari pabrik mi instan. Misalnya pabrik food seasoning division milik Indofood di Semarang.

Berkaitan dengan rasa-rasa mi instan, ada satu nama yang pernah viral di berbagai media beberapa waktu lalu. Dialah Nunuk Nuraini, Flavor Development Manager dari Indofood alumni tekpang Universitas Padjajaran yang konon telah berjasa besar menelurkan lebih dari 62 rasa Indomie. Ia seolah jadi sosok profetik yang transenden sekaligus mesias yang dikultuskan para pengabdi mi instan.

Sebagai informasi ringan, dalam industri pangan produksi bumbu bubuk melalui banyak proses pengolahan, mulai dari pemilihan bahan dari berbagai jenis rempah hingga sterilisasi yang berkaitan dengan food safety (cemaran pestisida, aflatoksin pada biji-bijian, hingga kontaminasi bakteri). Rempah nusantara yang umum digunakan sebagai bumbu bubuk di antaranya kayu manis, kunyit, jahe, dan lada.

Titik kritis yang perlu diperhatikan dalam pengolahan bumbu adalah proses pengeringan. Proses ini biasanya dikenal dengan istilah gentle drying atau proses dehidrasi. Umumnya menggunakan alat industri berteknologi pengeringan infrared atau microwave vacuum drying. Proses pengeringan dilakukan dengan sangat hati-hati agar aroma, warna, dan kandungan minyak volatil tidak menguap dan hilang percuma.

Selain itu, tahapan penepungan juga sangat diperhatikan dan bisa dibilang paling menentukan. Proses ini dilakukan menggunakan teknologi penggilingan beku dengan bantuan nitrogen untuk menurunkan suhu di bawah nol derajat celcius. Alat yang digunakan dikenal dengan nama cryomill, khusus untuk melakukan proses cryogenic grinding atau freezer milling.

Satu lagi bagian penting dalam pengolahan bumbu instan adalah pencampuran (blending dan mixing) yang disertai dengan homogenisasi hingga seluruh komposisi bumbu tercampur merata. Di sinilah peran food technologist seperti Bu Nunuk dibutuhkan, meracik proporsi yang presisi dari beragam bubuk rempah pilihan. Keseluruhan proses dalam membuat bumbu mi instan itu saja sudah menunjukkan bahwa sebenarnya mi instan sama sekali tidak instan.

Meskipun demikian, sebagai konsumen dan khususnya dosen pangan, saya merasa perlu untuk mengusulkan rasa mi instan yang lebih liar dan nakal. Misalnya rasa sambal pete yang punya aroma kuat dan khas. Mesti disempurnakan pula dengan pete asli yang dikeringkan dan bisa dijadikan topping elegan untuk campuran mie instan.

Rasa lain yang patut ditunggu mestinya memiliki identitas kepulauan kita sebagai negara maritim. Rasa dan aroma ikan asap bisa jadi pilihan pertama dalam perdebatan panjang penentuan spesifikasi bumbu bercita rasa ikan nusantara. Saya yakin bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia tidak akan segan untuk ikut mencicipinya dan bahkan mungkin mau berperan sebagai bintang iklan mi instan ikan.

Rasa lain yang tidak saya rekomendasikan, meskipun banyak dari kalian para milenial alay pasti akan mendambakan, adalah mi instan rasa boba, kopi gula aren, green tea, red velvet, hingga white chocolate. Mengapa? Karena mi instan adalah sajian berat yang lebih diharapkan memiliki karakteristik savoury, masuk dalam kategori makanan yang memiliki rasa asin, gurih (umami), dan pedas. Itu saja sudah menjelaskan mengapa sampai sekarang belum juga ada mi instan rasa gudeg atau kolak.

Akan tetapi, kita nantikan saja sejauh mana Bu Nunuk dan kawan-kawannya berani berkreasi di “dapur” pengembangan flavor produknya. Barangkali rasa yang anti-mainstream (kalau tidak mau disebut absurd) itu bisa dirilis dengan embel-embel limited edition, sehingga hanya bisa dibeli oleh para YouTuber kaya, jadi barang koleksi yang langka. Biar apa? Biar masuk MURI dong, “Mi instan termahal di dunia.” Kita mah apalah-apalah, tinggal nunggu Aa Warmindo nggodok aja.

BACA JUGA Nggak Usah Ngeyel, Mie Sedaap Lebih Enak daripada Indomie dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: indomiemie instan

Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Overweight demi ibadah dan kemaslahatan umat.

ArtikelTerkait

Indomie Tori Miso Ramen: Cita Rasa Internasional yang Lekat dengan Lidah Indonesia

Indomie Tori Miso Ramen: Cita Rasa Internasional yang Lekat dengan Lidah Indonesia

12 Maret 2023
3 Resep Indomie Hack Ala TikTok yang Wajib Dicoba

3 Resep Indomie Hack Ala TikTok yang Wajib Dicoba

4 Maret 2023
Indomie Goreng Orisinal Membuat Saya Jatuh Cinta Kedua Kalinya (Shutterstock)

Saya Sempat “Selingkuh” dengan Mie Sedaap, tapi Sekarang Jatuh Cinta Lagi Sama Indomie Goreng

20 Januari 2023
Indomie x Rabbit Habit Calming Treatment Mask, Masker Wajah Aroma Indomie Apa Gimana, sih Terminal Mojok

Indomie x Rabbit Habit Calming Treatment Mask, Masker Wajah Aroma Indomie Apa Gimana, sih?

11 Januari 2023
4 Fakta Menarik Mi Instan yang Nggak Diketahui Semua Orang Terminal Mojok

4 Fakta Menarik Mi Instan yang Nggak Diketahui Semua Orang

29 November 2022
Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung

Resep Indomie Next Level, Dijamin Nggak Berasa Nanggung

13 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
4 Olahan Singkong yang Hanya Ada di Wakatobi terminal mojok.co

4 Olahan Singkong yang Hanya Ada di Wakatobi

jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Megawati adalah Tokoh yang Paling Banyak Memberi Sumbangsih untuk Indonesia

nama paraban profesor snape kebapakan bapak-bapak indonesia mojok

Profesor Snape Adalah Gambaran Nyata Tipikal Bapak-bapak Indonesia



Terpopuler Sepekan

Kawasaki Athlete 125, Motor Ayam Jago Jadi-jadian

Cinta Ditolak Gara-gara Kawasaki Athlete 125

oleh Budi
9 Juni 2023

7 Rekomendasi Motor Bekas untuk Mahasiswa Baru di Jogja

7 Rekomendasi Motor Bekas untuk Mahasiswa Baru di Jogja

oleh Jevi Adhi Nugraha
9 Juni 2023

Surat Terbuka untuk Bupati Jember Terkait Dana Rp7 Miliar (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Bupati Jember Terkait Revitalisasi Alun-Alun Kota yang Menelan Biaya Rp7 Miliar

oleh Administrator
10 Juni 2023

Jember, Surganya Pencinta Nasi Goreng Kaki Lima

Jember, Surganya Pencinta Nasi Goreng Kaki Lima

oleh Iwan Pauji
8 Juni 2023

Ranuyoso Midnight, Titik Kemacetan di Lumajang yang Bikin Kesabaran Terus-terusan Diuji

Ranuyoso Midnight, Titik Kemacetan di Lumajang yang Bikin Kesabaran Terus-terusan Diuji

oleh Fareh Hariyanto
10 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Mahasiswa Jogja Beberkan Uang Saku Bulanan Mereka yang Lebih dari UMP DIY
  • Buat Calon Ulama, Beasiswa Pendidikan Kader Ulama 2023 Sudah Dibuka, Silakan Mendaftar
  • Pro Kontra Proporsional Tertutup, Pakar UGM Malah Sebut Sistem Ini Punya Keunggulan
  • Mengenang PO Flores, Cikal Bakal Eka dan Mira yang Kena Tragedi Nahas di Solo
  • Terdampak Exit Tol di Klaten, Jogja akan Uji Coba Ganjil Genap
  • Amir Syarifuddin: Lahir Islam, Menjadi Kristen, Mati sebagai Komunis
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!