Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memperebutkan Gelar Ibu Ideal dalam Drama Korea ‘Birthcare Center’

Indri Permatasari oleh Indri Permatasari
14 November 2020
A A
Memperebutkan Gelar Ibu Ideal dalam Drama Korea Birthcare Center terminal mojok.co

Memperebutkan Gelar Ibu Ideal dalam Drama Korea Birthcare Center terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya ini tipikal penonton drama Korea yang angin-anginan. Kebetulan sudah sebulan ini saya off dari kegiatan mendrakor. Namun, kok, ndilalah beberapa hari lalu mood saya buat nonton muncul kembali. Akhirnya saya pun iseng mencari drama baru apa yang sedang tayang.

Seperti biasa, saya selalu menggunakan metode random acak-acakan sederhana banget ketika mencari tontonan baru. Saya menghindari untuk membaca review dan rekomendasi. Satu hal lagi, biasanya saya mencari drama yang tidak hits. Saya lebih suka melihat tontonan yang tidak begitu banyak diperhatikan orang.

Setelah mempertimbangkan dengan cara tidak seksama, pilihan pun jatuh pada Birthcare Center. Baru dua episode yang sudah saya tonton, dan saya sungguh jatuh hati dibuatnya. Syukurlah drama ini pun totalnya hanya 8 episode saja, sehingga sebagai penonton yang mood swing pol, kekhawatiran lelah dan bosan di tengah jalan pun sepertinya bisa dieliminasi.

Ada beberapa alasan yang membuat saya ngefans sama drakor ini. Boleh, kan, kalau saya bagi di sini?

Alkisah, hiduplah seorang perempuan berusia 40-an plus-plus yang sukses menjadi wanita karier, Oh Hyun Jin namanya. Si mbak Hyun Jin hamil dan melahirkan di usia yang bagi segenap manusia di dunia dianggap bukan usia ideal lagi untuk babaran.

Cerita pun berlanjut pada periode postpartum. Mbak Hyun Jin datang ke sebuah tempat khusus bagi perawatan bayi dan ibu pasca melahirkan bernama Serenity.

Sebelum nyemplung lebih dalam tentang liku-liku pergaulan para ibu di Serenity, mari kita flashback sedikit pada masa-masa mbak Hyun Jin berjuang dengan kehamilannya.

Seperti pada kebanyakan perempuan bekerja, kehamilan adalah berkah sekaligus tantangan yang harus dihadapi dengan fisik prima dan jiwa yang kokoh. Apalagi untuk perempuan yang sudah agak berumur seperti Hyun Jin. Beratnya kehamilan pertama dan beban pekerjaan yang tidak berkurang, harus dipikul bersamaan seturut dengan tanggung jawab sebagai seorang direktur baru.

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Sampai menjelang persalinan, Hyun Jin pun masih nekat bekerja keras. Hal ini harus dia lakukan karena selain posisi baru yang kini diemban, ia adalah perempuan.

Budaya patriarki yang masih melekat kuat di budaya perkantoran Korea Selatan yang menganggap perempuan pekerja tak sebaik laki-laki pekerja harus ia singkirkan jika ia tak mau tersingkir. Alhasil bonus pecah ketuban di saat sedang deal-dealan rembukan tender bisnis pun harus ia dapatkan.

Meski akhirnya berhasil melahirkan normal, tapi Hyun Jin pun harus melewati garis tipis antara hidup dan mati. Walaupun digambarkan dengan kocak, tapi percayalah jika kamu menontonnya, kelak rasa cintamu pada ibu akan semakin kuat.

Dan perjalanan panjang seorang ibu baru pun dimulai.

Masa pasca melahirkan yang dianggap akhir dari penderitaan ibu hamil, ternyata adalah awal segalanya. Periode yang tidak gampang bagi perempuan. Mungkin tak semua, tapi banyak perempuan yang harus berjuang “mengatasi” kendala diri sendiri.

Di sinilah daya dukung dari keluarga dan orang-orang terkasih sangat diperlukan. Syukurlah, Hyun Jin memiliki suami yang sangat pengertian, dan bonus ganteng bin body aduhai adalah keniscayaan tuk drama Korea.

Kegagapan bagi orang tua baru adalah hal lumrah, tapi biasanya lagi-lagi perempuan yang akan menanggung beban lebih berat. Perempuan dituntut harus tahu dan bisa untuk menjadi ibu yang seutuhnya selepas bayinya lahir.

Baby blues syndrome yang kerap terjadi pada ibu pasca melahirkan tidak pernah dianggap sebagai sesuatu yang serius. Gangguan psikologis ini hanya dianggap angin lalu dan pasti akan hilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Risiko jadi ibu katanya. Duh.…

Sebagai horangkayah, Hyun Jin tidak pulang ke rumah selepas melahirkan. Ia dan suami memilih tinggal di Serenity, sebuah birthcare center yang sangat mewah dengan fasilitas memanjakan. Namun ternyata, justru banyak problematika baru yang harus dihadapi.

Namanya juga fasilitas bersama, pastinya banyak yang tinggal di dalamnya. Hyun Jin yang seumur hidupnya lebih banyak menghabiskan waktu sebagai wanita karier di kantor, menjadi terkucilkan dengan gap yang lebar dengan ibu-ibu penghuni Serenity.

Kehidupan di Serenity Birthcare Center disuguhkan dalam balutan black comedy dan satire yang menonjok sana-sini. Berpusat pada sosok ibu ideal Jo Eun Jung yang menjadi panutan bagi ibu-ibu lainnya karena keberhasilannya dalam menjadi ibu.

Eun Jung menjadi representasi ibu sempurna karena pengetahuannya yang mumpuni dalam parenting. Ia berhasil menerapkan nilai-nilai edukasi pada anak semenjak anak masih dalam kandungan. Ia juga selalu melahirkan normal, menyusui selama 2 tahun penuh, dan membesarkan buah hatinya dengan tangannya sendiri.

Hal ini menjadikan Hyun Jin yang sesungguhnya pemberani menjadi ciut nyali. Bagaimana tidak? kegiatan menyusui yang bagi ibu-ibu lain adalah naluri, malah sama sekali tidak bisa ditunaikan dengan baik oleh Hyun Jin. Sekian kali ia mencoba, sekian kali itu pula ia gagal memberi air kehidupan bagi bayinya.

Menurut saya, drama ini menyuguhkan ide yang cukup segar. Pesan moral yang berat disuguhkan dengan cara yang sangat menghibur dan sedikit komikal. Sehingga, menjadikan penonton mudah untuk mencerna dan menikmatinya.

Meski banyak adegan yang bikin ngakak, tetapi ironi dan kegetiran sering kali terselip dalam satire-satire indah di setiap adegan. Masih ada 6 episode tersisa, bagaimana kisah selanjutnya akan bermuara? Semoga makin banyak hal-hal menarik dari tiap episodenya.

Saya banyak tertawa ketika menonton drama ini. Namun sungguh, di balik ngakak ini tersimpan ironi dan kegetiran. Sebagai sesama perempuan hampir paruh baya, I feel you Mbak Hyun Jin.

Saya kira Birthcare Center adalah drama yang layak tonton. Tidak hanya bagi calon ibu dan ibu-ibu. Bapak-bapak, om, tante, nenek, kakek, mertua, adik-adik berusia 15 tahun plus (sesuai rating drama) juga bisa turut belajar jika menontonnya.

Bagaimanapun, sudah seharusnya perempuan mendukung perempuan lainnya. Menurut saya sih, parenting itu adalah konsep yang berkesenian. Tidak ada yang mutlak untuk itu. Masing-masing orang tua pasti akan memiliki pola asuh yang tidak bisa diseragamkan.

Maka percaya dirilah para orang tua-orang tua baru. Didiklah buah hatimu menjadi manusia-manusia masa depan yang tidak hanya jenius otaknya, tapi juga lembut hatinya.

BACA JUGA Urutan Karakter Utama yang Punya Sifat Paling Realistis dalam Drama Korea Start-Up

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 November 2020 oleh

Tags: Birthcare centerdrama korea
Indri Permatasari

Indri Permatasari

Tukang Ngglundhung.

ArtikelTerkait

'Mr Queen' Drama Dinasti Joseon yang Relatable dengan Kondisi Saat Ini Terminal Mojok

‘Mr Queen’: Drama Dinasti Joseon yang Relatable dengan Kondisi Saat Ini

21 Februari 2021
Peluang Profesi 3 Tokoh Utama Drama 'Start-Up' Setelah Serialnya Tamat terminal mojok.co

Secara Karakter, Nam Do-san ‘Start-Up’ Lebih Mashok Ketimbang Ji-pyeong

16 November 2020
5 Hal Sepele dalam Drakor yang Bikin Saya Geleng-geleng Terminal Mojok

5 Hal Sepele dalam Drakor yang Bikin Saya Geleng-geleng

17 Maret 2022
5 Alasan Langgengnya Persahabatan Geng Yulje 99z ‘Hospital Playlist’ terminal mojok

5 Rahasia Langgengnya Persahabatan Geng 99 Hospital Playlist yang Bisa Kamu Tiru Bersama Sahabatmu

4 September 2021
5 Momen yang Bikin Reply 1988 Nggak Bosen Ditonton Berulang-ulang terminal mojok.co

5 Momen yang Bikin Reply 1988 Nggak Bosen Ditonton Berulang-ulang

14 Desember 2021
7 Drama Korea Woman-Centered yang Wajib Kamu Tonton Terminal Mojok

7 Drama Korea Woman-Centered yang Wajib Kamu Tonton

14 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.