Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Memboikot Film yang Diperankan Si Problematik Itu Nggak Adil

Nanda Naradhipa oleh Nanda Naradhipa
15 Juni 2023
A A
Memboikot Film yang Diperankan Si Problematik Itu Nggak Adil

Memboikot Film yang Diperankan Si Problematik Itu Nggak Adil (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Padahal sebuah film kan bukan cuma hasil karya aktor/aktris yang bermasalah, tapi juga hasil karya banyak orang.

Budaya penolakan atau cancel culture merupakan fenomena sosial yang memutus segala bentuk dukungan atau tindakan yang menguntungkan seseorang. Dalam konteks hari ini, budaya penolakan umumnya dilancarkan dalam bentuk tekanan di media sosial sampai pemboikotan yang disuarakan secara daring terhadap produk atau karya suatu individu atau kelompok yang dinilai melenceng dari norma-norma yang disepakati.

Misalnya, film Like & Share yang tayang pada Mei 2023 di Netflix Indonesia. Ketika poster filmnya mengudara di jagat Twitter, banyak warga Twitter yang memberikan reaksi negatif sekalipun belum menontonnya. Alasannya adalah kehadiran sosok Arawinda Kirana—aktris yang terjerat skandal perselingkuhan di penghujung tahun lalu—pada poster film tersebut.

Hal serupa juga terjadi di Hollywood. Pada April 2023, Warner Bros mengumumkan bahwa Amber Heard tetap akan memainkan peran Mera di Aquaman and the Lost Kingdom. Hal itu membuat kecewa sebagian besar penggemar DC dan sineas pada umumnya. Pasalnya, pengumuman itu dibuat setelah adanya petisi daring yang menuntut untuk mencabut Amber Heard dari peran Mera. Saat itu kasus rumah tangga Amber Heard dengan Johnny Depp dan berbagai perilaku menyimpangnya menjadi perbincangan di berbagai media internasional.

Akan tetapi, nggak semua orang mengamini pemboikotan atas karya-karya film yang dibintangi aktor/aktris yang bermasalah tersebut. Ada juga segelintir orang yang tetap menerima film-film tersebut, dan saya adalah di antaranya.

Film adalah produk kerja kolektif, bukan hanya hasil kerja aktor/aktris yang terlibat

Seandainya Like & Share memilih Arawinda Kirana sebagai aktris setelah muncul skandal perselingkuhan atau Aquaman and the Lost Kingdom yang tetap mempercayakan Amber Heard untuk memerankan Mera setelah terlilit masalah rumah tangga, saya akan berada di pihak khalayak yang menolak kedua film tersebut. Namun, kedua film tersebut sudah menyelesaikan proses produksinya sebelum skandal para bintangnya mencuat ke media. Makanya sebesar apa pun protes yang dilayangkan para penggemar untuk memboikot atau mengganti tokoh yang diperankan si problematik, kemungkinan besar nggak akan digubris pihak rumah produksi. Selain karena harus kembali melakukan proses produksi, biaya yang dikeluarkan pun akan membengkak dari yang sudah direncanakan.

Alasan berikutnya, film bukanlah produk dari suatu individu semata, melainkan produk kerja kolektif. Film adalah karya yang dihasilkan dari pemikiran dan kerja keras banyak orang. Maka nggak adil apabila sebuah film diboikot semata-mata karena masalah kehidupan pribadi sang aktor/aktris.

Memang betul para aktor/aktris adalah wajah dari suatu karya film, namun hal itu sama sekali nggak mengartikan bahwa film adalah milik si pemeran depan layar. Bahkan secara fungsional, suatu film justru lebih dapat dikatakan milik sutradara atau produser atau penulis skenario atau penulis naskah, meskipun tetap nggak bisa diterjemahkan secara harfiah.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

Film Pangku Jadi Gerbang untuk Saya sebagai Laki-laki Memahami Isu Gender

Film merupakan karya seni dengan proses yang sangat kompleks dan nggak mengenal waktu dalam pengerjaannya. Di kalangan sineas, sudah menjadi rahasia umum bahwa selama proses pembuatan film, mereka yang bekerja di balik layar itu sering kali mesti bekerja dari pagi hingga pagi lagi. Entah itu saat praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Maka, akan menjadi nggak adil apabila saya menolak kinerja mereka semua yang telah mengupayakan waktu dan tenaganya untuk sebuah karya film dan nggak pernah berharap akan skandal yang melilit si bintang filmnya.

Cancel culture bak pisau bermata dua

Ibarat pisau bermata dua, cancel culture pada satu sisinya dapat berdampak ampuh bagi para figur publik atau kelompok tertentu untuk mempertanggungjawabkan perilakunya yang dinilai menyimpang. Akan tetapi di sisi lainnya memungkinkan matinya karier mereka jika berlangsung dalam waktu yang nggak terbatas. Padahal selalu ada kemungkinan bahwa suatu individu dan kelompok tersebut berbenah dan belajar dari kesalahannya di masa silam.

Oleh karena itulah praktik cancel culture pada sebuah film yang telah selesai diproduksi bukanlah tindakan yang berasaskan keadilan. Sebab hal ini dapat berujung kerugian bagi orang-orang tak bersalah yang menggantungkan hidupnya pada hasil penjualan film tersebut.

Penulis: Nanda Naradhipa
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Memahami #BoikotIndosiar dari Sisi Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2023 oleh

Tags: boikotcancel cultureFilmproblematik
Nanda Naradhipa

Nanda Naradhipa

Bocah Kampung Leuweung Gunung.

ArtikelTerkait

Fyi Aja, Semakin Terpapar Spoiler Justru Semakin Penasaran

Fyi Aja, Semakin Terpapar Spoiler Justru Semakin Penasaran

29 Oktober 2019
5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual! Mojok.co

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

12 Desember 2025
3 Rekomendasi Film Perang Korea Selatan yang Greget Abis

3 Rekomendasi Film Perang Korea Selatan yang Greget Abis

27 Februari 2022
memboikot produk prancis mojok

Alasan Memboikot Produk untuk Menyuarakan Ketidaksetujuan Itu Tidak Tepat

5 November 2020
Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

Seandainya Taeko dalam Film Only Yesterday Ghibli Hidup di Indonesia, Dia Pasti Jadi Omongan Tetangga

25 November 2023
3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.