Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Membela Kepang Rambut Lisa Blackpink yang Dituduh Cultural Appropriation

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
2 Oktober 2021
A A
Membela Kepang Rambut Lisa Blackpink yang Dituduh Cultural Appropriation terminal mojok.co

Membela Kepang Rambut Lisa Blackpink yang Dituduh Cultural Appropriation terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kepang rambut di VM “Money” yang baru saja dirilis Lisa Blackpink mendapat kritik dari BLINK saat fansign online. Lisa dituduh melakukan cultural appropriation atau perampasan budaya.

Sejak muncul movement Black Lives Matter segala sesuatu yang terkait dengan budaya komunitas Afrika-Amerika seolah jadi sensitif. Padahal, hal-hal yang dipersoalkan tersebut sering kali tak ada hubungannya dengan rasisme sekalipun. Contoh kasusnya, ya, kepang rambut Lisa di VM “Money”.

Sebetulnya, sangat absurd kalau setiap orang atau seleb yang memakai gaya rambut kepang kemudian dituduh merampas budaya komunitas Afrika-Amerika, bahkan sampai dilabel rasis.

Agnez Mo pada 2019 juga pernah mendapat tuduhan yang sama saat mengunggah foto dengan gaya rambut kepang di Instagram. Setelah itu, pada 2021, aktor Park Eun-seok juga mendapat kritikan keras saat berperan sebagai Alex Lee di drama Penthouse Season 3.

Menurut Lisa Blackpink, sih, ia tidak bermaksud melakukan perampasan budaya saat memakai gaya rambut kepang. Lisa hanya berpikir bahwa gaya rambut tersebut bagus dan sesuai untuk lagunya. Meski begitu, Lisa tetap meminta maaf karena menyesal sudah membuat orang lain merasa tak nyaman dan tersakiti.

Permintaan maaf Lisa Blackpink adalah tindakan terpuji sebagai idol. Tapi, balik lagi ke kepang rambut, apa iya bisa serta-merta disebut cultural appropriation?

Secara sederhana cultural appropriation diartikan sebagai konsep yang digunakan untuk menyebut seseorang dari budaya mayoritas (misal kulit putih) yang meminjam atribut budaya minoritas (misal kulit berwarna). Namun, tanpa (pelakunya) menunjukkan bahwa ia memahami atau menghargai budaya yang dipinjam tersebut.

Cultural appropriation adalah sebuah konsep yang sangat sensitif dan kesensitifannya tergantung pada pendapat anggota budaya yang dipinjam. Dengan kata lain, tingkat sensitif pro-apropriasi dipengaruhi oleh sejumlah konteks.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Oleh karena itu, sering kali tuduhan cultural appropriation yang dialamatkan pada seseorang menjadi problematik bahkan sepihak tanpa ada ruang dialog. Supaya lebih fair saat mengkritik atau menuduh orang lain melakukan perampasan budaya, sebenarnya bisa dilihat dari sini.

Satu, atribut budaya dipakai, tapi mengabaikan isu yang terkait pemilik atribut budaya tersebut. Dua, mendapat keuntungan pribadi dari tindakan meminjam atribut budaya. Tiga, memberi label “keren” ketika atribut dipakai seseorang dari budaya mayoritas (yaitu kulit putih) dan label “etnik” (dengan tone negatif) ketika dipakai oleh pemiliknya sebagai minoritas (yaitu kulit berwarna).

Kepang rambut, baju koko, tas anyaman bambu, dan sebagainya, memang bisa disebut melekat pada masyarakat tertentu sebagai atribut budaya. Tapi yang namanya budaya nggak sekuper itu, ia berbaur dan bercampur.

Gaya rambut, gaya berpakaian, perilaku, bahasa, ideologi, bahkan musik, bisa saja saling beririsan dan memengaruhi satu sama lain. Ini akan menghasilkan mode atau fesyen tanpa ada unsur rasisme atau mendiskrimasikan salah satu budaya. Ia murni sebagai ekspresi estetik.

Nah, biar nggak sebentar-sebentar butt-hurt cultural appropriation, kalian sudah kenal konsep cultural apreciation belum?

Jika cultural appropriation adalah bentuk eksploitasi dan ketidaksensitifan pada isu rasisme, cultural appreciation kebalikannya. Ia adalah apresiasi terhadap budaya. Ia meminjam dengan hormat unsur-unsur dari budaya lain dengan maksud untuk berbagi ide dan mendiversifikasi diri sendiri.

Cultural appreciation dibarengi keinginan untuk memahami dan belajar tentang budaya lain. Tujuannya, untuk memperluas perspektif, pengetahuan, wawasan, dan lebih menghargai orang lain dari budaya yang berbeda.

Seperti kepang rambut. Ia memang ditemukan pertama kali di Nigeria 500 tahun sebelum Masehi pada masyarakat Nok. Namun, seiring waktu ia mulai menyebar ke seluruh dunia dengan beragam model. Di masa kini, kepang rambut model cornrow yang digemari musisi, misalnya, identik dengan budaya populer hip hop.

Tak sekadar genre, hip hop adalah gerakan kebudayaan pada 1970-an yang dikembangkan oleh komunitas Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Ia muncul pertama kali di The Bronx, di kota New York, Amerika Serikat. Sejak itulah kepang rambut, yang biasa dipakai komunitas Afro-Amerika, menjadi budaya populer sebagai fesyen yang menyertai hip-hop.

Fyi saja, nih, lagu Lisa Blackpink yang berjudul “Money” itu bergenre hip-hop. Konteks genre lagu ini menjelaskan kenapa tuduhan cultural appropriation pada kepang rambut Lisa di VM “Money” itu lebay dan ra mashok blas. Lisa hanya memilih fesyen yang sesuai dengan musiknya. Baik Lisa maupun kepang rambutnya tak bersalah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2021 oleh

Tags: kepang rambutLisa Blackpink
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.