Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Membedah Isi Pikiran Penyelenggara Hajatan yang Menutup Jalan Tanpa Menyediakan Alternatif

Ahmad Muarifin oleh Ahmad Muarifin
25 Juni 2021
A A
Membedah Isi Pikiran Penyelenggara Hajatan yang Menutup Jalan Tanpa Menyediakan Alternatif terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menutup jalan sudah menjadi kebiasaan baru masyarakat ketika melangsungkan suatu acara atau hajatan. Hal ini bisa kita maklumi mengingat ketersediaan lahan kosong atau pelataran rumah yang semakin lama semakin menyempit. Pembangunan rumah-rumah penduduk yang terus mengalami kemajuan adalah penyebabnya. Iya, kemajuan, sampai-sampai ada beberapa yang menjorok melewati batas jalan.

Maka dari itu, menutup jalan atau jalur transportasi demi berlangsungnya acara sangat layak kita maklumi. Asal, si penyelenggara hajatan menyediakan jalan alternatif, terutama untuk kendaraan roda dua. Yo ra ketang mung rupo galengan ciut, yang penting para pengguna jalan tidak harus putar balik lah. Tapi, apakah menyediakan jalan alternatif itu pekerjaan mudah? Jawabannya tentu tidak bagi orang-orang tertentu.

Kemarin di warung tempat biasa saya nongkrong, banyak bapak-bapak mengeluhkan kelakuan warga kampung sebelah yang menyelenggarakan acara mantu alias nikahan dengan menutup total jalan. Sudah gitu tidak disediakan jalan alternatif pula. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama warga kampung saya menuju jalan raya. Akibatnya, banyak warga yang harus rela putar balik dan mengambil jalan memutar. Saya sendiri juga sampai harus menempuh jalan horor dengan melewati kuburan saat berangkat kerja.

Salah satu bapak-bapak yang nongkrong di warung sampai terheran-heran, kok bisa ya si penyelenggara hajatan tidak memikirkan nasib warga sekitar?

Nah, pertanyaan blio ini memancing saya untuk bermeditasi di kamar mandi demi mencari jawaban dari sudut pandang si penyelenggara hajatan. Hal ini juga untuk menghindari justifikasi serampangan yang tentu tidak baik. Berikut saya paparkan apa yang sebenarnya ada di dalam kepala si penyelenggara hajatan tadi.

#1 Meminimalisir kerumunan

Satu prasangka yang paling mungkin demi membenarkan perbuatan penghelat acara nikahan tadi adalah mereka mungkin menutup jalan tanpa memberi jalur alternatif supaya kerumunan yang terjadi di tengah-tengah acara tidak terlalu banyak. Seperti kita tahu, virus Corona belumlah minggat dari bumi Indonesia. Sedangkan masyarakat semakin lama semakin mengabaikan penerapan protokol kesehatan.

Nah, tindakan menutup jalan tanpa menyediakan jalur lain dari tetangga kampung saya tadi mungkin adalah bentuk kepedulian blio dalam pencegahan penularan virus Corona.

“Sudahlah, di rumah saja. Di luar banyak virus. Biar kami saja yang kena. Kamu jangan.” Begitu kira-kira pesan tersirat yang ingin dikatakan tetangga kampung saya itu.

Baca Juga:

Realitas Pahit di Balik Hajatan: Meriah di Depan, Menumpuk Utang dan Derita di Belakang

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

#2 Ingin menghindari sifat pamer

Hidup di tengah belantara manusia yang suka pamer memang tidak mudah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi manusia masa kini dalam menjaga hati dan pikirannya untuk tidak ikut-ikutan pamer. Sementara sifat pamer ini sangat sulit terdeteksi oleh diri sendiri. Biasanya cenderung orang lain yang dengan mudahnya mengidentifikasi perilaku pamer kita untuk kemudian diomongin di belakang pantat kita.

Sepertinya warga sebelah kampung saya tadi sangat memahami situasi ini. Terbukti dari bagaimana blio menyelenggarakan acara dengan menutup jalan serapat-rapatnya agar tidak banyak orang yang tahu kemewahan acara mantu yang beliau selenggarakan. Mungkin saja itu adalah upaya blio untuk menjaga diri dari hal-hal buruk yang berpotensi memunculkan sifat pamer. Ingat, dalam ibadah itu harus tulus karena Allah, bukan karena sedang ditonton orang.

#3 Ingin menciptakan momen yang berkesan

Membuat perayaan pernikahan menjadi momen yang berkesan merupakan impian semua orang. Kita tentu tidak ingin momen penting seperti pernikahan berlalu dan terlupakan begitu saja.

Berangkat dari pemikiran inilah, tetangga kampung saya tadi mencoba menciptakan momen yang akan diingat semua warga kampungnya dan kampung-kampung kanan-kirinya. Salah satu idenya yang menurut saya sangat jitu adalah dengan menciptakan ontran-ontran. Dengan menutup total jalan utama, tetangga kampung saya tadi mungkin berharap akan ada demo besar-besaran dari warga sehingga membuat keberlangsungan acara pernikahannya begitu meriah dan tentu saja akan sangat memorable sepanjang sisa hidupnya yang mungkin tinggal sebentar lagi. Soalnya banyak yang mendoakan demikian.

BACA JUGA Bagi Saya, Sandal Selop Karet Adalah Alas Kaki Terbaik Sedunia dan tulisan Ahmad Mu’arifin.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup TerminalHajatanjalan umum
Ahmad Muarifin

Ahmad Muarifin

Suka berdebat tanpa lawan debat.

ArtikelTerkait

Perintah untuk Tambah Anak, Basa-basi yang Seharusnya Tak Perlu Dilontarkan terminal mojok

Perintah untuk Tambah Anak, Basa-basi yang Seharusnya Tak Perlu Dilontarkan

7 Agustus 2021
4 Alasan Sulitnya Berteman dengan Penutur Asli Bahasa Korea terminal mojok

4 Alasan Sulitnya Berteman dengan Penutur Asli Bahasa Korea

27 Juli 2021

Alasan Fans Musisi Indonesia Jarang Beli Album Fisik Karya Idolanya

20 Juni 2021
Beratnya Tugas Tukang Undang di Kampung Saya

Beratnya Tugas Tukang Undang di Kampung Saya

20 November 2022
Tugas Penyiar Radio Bukan Cuma Ngemeng Doang terminal mojok

Membedah Tugas Penyiar Radio yang Sering Dibilang Ngemeng doang

24 Mei 2021
penyintas covid-19 pandemi menanyakan kabar mojok

Ketika Menanyakan Kabar Bukan Lagi Sekadar Basa-basi di Masa Pandemi

28 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.