Beberapa waktu terakhir saya sering membaca tulisan seputar Upin Ipin di Terminal Mojok. Temanya menarik dan menggelitik, terutama tulisan seputar Upin Ipin dan pendidikan. Misalnya, tulisan tentang jurusan kuliah Upin Ipin dan anak-anak Kampung Durian hingga membayangkan duo kembar itu jadi joki skripsi.
Tulisan-tulisan itu jadi menarik di mata saya mungkin karena lebih relate ya. Saya adalah mahasiswa semester akhir dan tengah mengerjakan skripsi. Saya jadi membayangkan, bagaimana kalau bocah-bocah Kampung Durian Runtuh ini tumbuh jadi mahasiswa dan mengerjakan skripsi ya? Apakah mereka bisa menyelesaikannya tepat waktu? atau skripsi mereka terbengkalai karena kesibukan dan halangan lain?
#1 Upin Ipin akan skripsian dan lulus tepat waktu karena syarat beasiswa
Upin dan Ipin tumbuh jadi sosok mahasiswa yang gigih dan berdedikasi. Itu tidak lepas dari didikan Opah dan Kak Ros yang tegas, disiplin, dan bertanggung jawab sejak dini. Itu mengapa dua bocah plontos itu memiliki tekad kuat menyelesaikan skripsi dalam waktu 3,5 tahun. Apalagi mereka adalah penerima beasiswa yang diharuskan lulus tepat waktu
Demi mencapai targetnya, kerja keras dan semangat tinggi menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian Upin dan Ipin. Saya rasa, hampir setiap hari mereka pergi ke kedai Uncle Muthu untuk mengakses internet. Terkadang, mereka juga mengunjungi perpustakaan kampus untuk mengakses buku-buku yang relevan dan sekalian mengerjakan di sana.
Keberuntungan berpihak pada mereka karena mendapatkan dosen pembimbing skripsi yang mudah ditemui dan selalu siap berdiskusi. Dalam proses pengerjaan skripsi, Upin dan Ipin menunjukkan potret mahasiswa yang sukses dan minim hambatan.
Baca halaman selanjutnya: Skripsi Mail terbengkalai karena sibuk jualan…