Mal, Pusat perbelanjaan, atau bioskop
Ponorogo dulunya hanya punya Poper alias Ponorogo Permai. Seiring berjalannya waktu, pusat perbelanjaan di sana kini sudah mulai bertambah. Ada Luwes dan PCC (Ponorogo City Centre). PCC ini adalah mal pertama di Ponorogo, lho. Ada bioskop juga di dalamnya.
Sementara Trenggalek sepertinya belum punya mal tuh. Ada sih pusat perbelanjaan di Bukit Jaas dan Centre. Tapi belum bisa deh kayaknya kalau disebut mal. Bioskop sih ada, tapi juga terpisah dari mal dan sepi banget.
Jadi, dilihat dari mal dan pusat perbelanjaan, kali ini Ponorogo lebih unggul.
Skor sementara
Ponorogo 2 : Trenggalek 1
Hotel atau penginapan lain
Trenggalek itu punya banyak hotel ataupun penginapan lain. Soalnya ini hubungannya dengan nomor dua tadi, yaitu destinasi wisata. Karena banyak destinasi wisata, banyak pula hotel-hotel yang bisa jadi pilihan di Trenggalek. Contohnya saja ada hotel bukit Jaas, Hotel Widowati, Hayam Wuruk, dll. Mengingat banyaknya hotel dan penginapan yang ada, sudah pasti wisatawan yang datang dari luar daerah juga semakin banyak.
Ponorogo juga punya hotel, sih. Namun dari jumlah, variasi, dan ketersebarannya masih kalah unggul dibanding Trenggalek.
Skor sementara:
Ponorogo 2 : Trenggalek 2
Fasilitas terminal
Bagus nggaknya sebuah terminal sangat berpengaruh pada arus pendatang dari luar daerah maupun warga lokal yang hendak bepergian ke luar daerah. Pasalnya, terminal yang cukup besar dan fasilitas yang nyaman bakal bikin para penumpang betah menunggu jadwal keberangkatan bus atau jemputan pribadi. Semakin beragamnya jalur transportasi ke luar kota juga memudahkan penduduknya melakukan mobilisasi.
Di Trenggalek, terdapat empat jalur bus, yaitu jalur untuk ke Ponorogo, Tulungagung, Surabaya, dan Jakarta. Khusus bus Jakarta kita hanya bisa menaikinya setelah memesannya terlebih dahulu.
Memang ada fasilitas toilet yang tersedia, namun masih jauh dari kata layak. Bau pesing sering kali menguar dari toilet gratis yang disediakan. Ada juga musala kecil, namun mukenanya selalu apek dan kucel. Untungnya di dekat Terminal Nggalek ada SPBU yang menyediakan toilet bersih dan musala yang nyaman.
Sementara itu, terminalnya Ponorogo jauh lebih besar. Kebetulan terminal busnya juga satu kompleks dengan terminal angkutan umum, jadi terdapat lebih banyak pilihan jalur, yaitu jalur Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Madiun, Surabaya, Solo, dan Ambulu. Ada juga bus malam ke Jakarta yang mesti dipesan dulu tiketnya.
Fasilitas toilet di Terminal Ponorogo lebih nyaman. Pemakai toilet diwajibkan melepas alas kaki sehingga lebih mudah menjaga kebersihannya. Ada kaca besar dan wastafel di sisi depan. Toilet perempuan dan laki-laki juga terpisah, nggak seperti di Terminal Nggalek.
Musala yang disediakan juga lebih luas, bersih, dan nyaman. Bahkan ruangannya ber-AC. Setiap masuk waktu salat, ada muazin yang azan, juga ada imam salatnya. Ruang tunggu terminal juga luas, bersih, dan tersedia fasilitas Wi-Fi. Ada yang di dalam ruangan, ada yang dekat pos pemberangkatan bus.
Pendek kata, terminal Ponorogo jauuuh lebih unggul.
Skor akhir:
Ponorogo 3 : Trenggalek 2
Nah, itulah hasil perbandingan antara Kabupaten Ponorogo dan Trenggalek. Dilihat dari skor akhir, selisih Ponorogo dan Trenggalek nggak jauh-jauh amat, kok. Bisa saja suatu saat nanti Trenggalek jadi jauh makin berkembang dan jadi lebih unggul dari Ponorogo.
Oh, ya perbandingan ini hanya buat seru-seruan, ya. Jadi, jangan baper apalagi galau. Kalau kamu punya pendapat lain atau patokan lain, yuk share di kolom komentar. Atau kalau kamu mau bikin konter narasi boleh banget, kok. Terminal Mojok bakalan senang hati menerima tulisanmu.
Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.