Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membandingkan Industri Musik Jepang dan Korea Selatan itu Hal yang Sia-sia, Ini Alasannya

Maria Kristi oleh Maria Kristi
25 Juli 2020
A A
Salon de thé François industri musik jepang mojok

industri musik jepang mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini Mbak Devia menulis tentang industri musik Jepang yang dianggapnya tidak sebesar Korea Selatan. Tulisan ini menuai banyak kontra di kolom komentar, sebab dianggap tidak sesuai dengan kenyataan.

Sebagai penggemar musik Jepang, seharusnya Mbak Devia bisa lebih teliti dan tahu bahwa industri musik Jepang menempati tempat kedua seluruh dunia setelah Amerika Serikat sejak tahun 2004. Di tahun yang sama industri musik Korea Selatan hanya menempati urutan ke-28 di dunia. Setidaknya ini data yang saya peroleh dari the International Federation of the Phonographic Industry (IFPI). Badan ini memberikan ranking berdasarkan retail value per tahun dari tiap negara.

Jika dilihat dari perkembangannya, industri musik Korea memang berkembang pesat terutama sejak tahun 2011. Korea Selatan yang di tahun 2004 hanya meraup 132,8 juta dollar Amerika dari industri musiknya, berhasil menaikkan pendapatannya menjadi 494,4 juta dollar di tahun 2017 atau sekitar 3,7 kali lipat. Bandingkan dengan industri musik Jepang, yang meskipun bertahan di peringkat kedua dunia sejak tahun 2004, justru mengalami penurunan pendapatan. Pada tahun 2004 industri musik Jepang memiliki retail value 5,167,8 juta dolar Amerika, sedangkan pada tahun 2017 hanya memperoleh 2,727,5 juta dollar.

Namun apakah angka-angka ini kemudian menjadi justifikasi bahwa industri musik Korea Selatan lebih baik daripada Jepang? Tidak juga. Dilihat dari jumlah pendapatan, tetap Jepang memenangkan pertandingan ini (jika kita anggap sebagai sebuah pertandingan). Faktanya industri musik Jepang lebih besar dibandingkan Korea Selatan, meskipun perkembangan dan ekspansi Korea Selatan memang patut diacungi jempol.

Apakah ini berarti kita bisa menyarankan pelaku industri musik Jepang untuk meniru cara Korea Selatan mengembangkan bisnisnya? Bisa saja, tapi saya rasa masukan itu tidak akan diterima.

Mengapa demikian? Ada beberapa alasan. Pertama usulan tersebut berarti meminta Jepang meniru Korea Selatan, suatu hal yang mungkin tidak akan terjadi. Tanpa kita sadari, ada semacam rivalitas samar antara Jepang dan Korea Selatan. Hal ini disebabkan oleh invasi Jepang ke Korea di masa lalu (1592-1598) dan perang dagang antar kedua negara baru-baru ini.

Kedua, usulan tersebut melanggar salah satu budaya yang dipegang oleh warga Jepang: uchi-soto. Uchi artinya “orang dalam” sedangkan soto “orang luar”. Warga Jepang membedakan perlakuan mereka terhadap apa yang dianggap sebagai “milik orang dalam” dan “milik orang luar”. Salah satunya ya … musisi Jepang itu. Dalam banyak wawancara yang ditayangkan di televisi Jepang disebutkan bahwa jika musisi Jepang sudah laris di dalam negeri ya tidak perlu repot-repot ekspansi lagi ke luar negeri.

Budaya uchi-soto ini pulalah yang menyebabkan jarangnya disediakan teks terjemahan untuk lagu-lagu berbahasa Jepang. Kalau mau tahu artinya ya, belajarlah bahasa Jepang. Ngerti kalian, para soto? Mirip-mirip lah dengan jika kita ingin kuliah di Jepang, jangan harap kampus akan menyediakan kuliah dalam bahasa Inggris.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Ketiga, alasan musisi Jepang mampu mencapai penjualan yang lebih tinggi dibandingkan Korea Selatan meskipun hanya berkiprah di dalam negeri adalah jumlah penduduk Jepang yang lebih besar dibandingkan Korea Selatan. Pada tahun 2019, tercatat sejumlah 124.763.464 penduduk Jepang. Berbeda dengan Korea Selatan yang jumlah penduduknya jauh lebih kecil yaitu 51.778.544 di tahun yang sama. Dengan penduduk hampir 2,5 kali lipat Korea Selatan, musisi Jepang tidak perlu bersusah-payah ekspansi ke luar negeri hanya untuk memasarkan produknya.

Terakhir, kita perlu melihat ide dasar mengapa Jepang menahan produknya di dalam negeri sedangkan Korea Selatan berusaha ekspansi seluas-luasnya. Selain budaya uchi-soto yang dimiliki oleh Jepang, Korea Selatan memiliki misi “terselubung” di balik hallyu atau Korean wave. Misi ini adalah memperkenalkan budaya Korea seluas-luasnya ke seluruh dunia. Bukan hanya K-POP namun juga lewat K-drama.

Jika Anda adalah penonton K-drama, pasti sudah akrab dengan pulau Jeju sebagai tujuan wisata, kimchi sebagai teman makan, kue beras, adegan minum soju sambil makan babi panggang, dan sebagainya. Ini adalah pesan samar yang memang sengaja diselipkan dalam drama-drama asal Korea. Tanpa sadar, kita jadi menginginkan berlibur ke Jeju alih-alih Bali, mencicipi kimchi, dan membuat kue beras sendiri setelah menonton K-drama. Atau mungkin malah mencoba skincare Korea pasca mendendangkan lagu-lagu K-POP.

Intinya, pemerintah Korea Selatan memang memasarkan produknya secara masif melalui K-POP dan K-drama. Jepang sepertinya tidak berminat akan hal itu, sebab kebudayaan Jepang sudah memiliki tempatnya sendiri di hati masyarakat Jepang dan para wibu.

Daripada mengusulkan Jepang untuk mengikuti jejak Korea Selatan dalam ekspansi bisnis, mungkin lebih baik kita usulkan pada musisi Indonesia. Kan lumayan, siapa tahu bisa masuk ke peringkat 20 besar dunia~

BACA JUGA Repotnya Jadi Generasi Sandwich, Nggak Ngutangi Salah, Nagih Utang Juga Salah! dan tulisan Maria Kristi Widhi Handayani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Juli 2020 oleh

Tags: industri musik jepangK-PopKorea Selatan
Maria Kristi

Maria Kristi

Ibu tiga orang anak. Pecinta kopi tapi harus pakai gula yang banyak.

ArtikelTerkait

Confidential Assignment 2 International Humor Renyah di Tengah Formula Film yang Repetitif Terminal Mojok

Confidential Assignment 2: International: Humor Renyah di Tengah Formula Film yang Repetitif

2 Oktober 2022
5 Konteks Sosial Politik Korea Selatan di Squid Game yang Tak Kamu Sadari terminal mojok.co

5 Konteks Sosial Politik Korea Selatan di Squid Game yang Tak Kamu Sadari

26 Oktober 2021
Membandingkan Riasan Pengantin di Indonesia dengan di Korea itu Wagu Terminal Mojok

Membandingkan Riasan Pengantin di Indonesia dengan Korea Itu Wagu!

24 Januari 2022
Drakor 'Law School' dan Realita Mahasiswa Korea yang Ambis Pol terminal mojok

Drakor ‘Law School’ dan Realita Mahasiswa Korea yang Ambis Pol

5 Mei 2021
Mau Jadi Idol Korea Sini Saya Kasih Tahu Gambaran Jadi Trainee-nya terminal mojok

Mau Jadi Idol Korea? Sini Saya Kasih Tahu Gambaran Jadi Trainee-nya

30 Maret 2021
5 Alasan Anak Muda Jepang dan Korea Selatan Menunda Pernikahan terminal mojok.co

5 Alasan Anak Muda Jepang dan Korea Selatan Menunda Pernikahan

17 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.