Insekyar insekyur, banyak banget ya sekarang kata ini kita temui. Banyak juga yang mengaku sedang insecure dari sesuatu. Sek sek, sebentar. Sebenarnya insecure itu apa, toh?
Insecure adalah perasaan tidak aman, tidak tenang, gelisah, dan takut akan sesuatu kondisi. Perasaan ini bisa hadir karena banyak hal, misalnya karena merasa bersalah, malu, merasa banyak memiliki kekurangan dan tidak mampu.
Contohnya apa saja? Banyak.
Insecure karena merasa tidak dihargai di rumah, selalu dibanding-bandingkan dengan saudara yang lain. Insecure karena ayah dan ibunya berpisah lalu merasa tidak bisa diterima di circle teman-teman yang keluarganya masih utuh. Insecure karena sekolah di tempat favorit dan merasa tidak bisa mendapat nilai yang bagus di pelajaran. Insecure karena sudah lulus sekolah atau kuliah tapi belum juga dapat pekerjaan.
Namun yang paling sering terjadi adalah rasa tidak aman atau insecure karena penilaian terhadap diri sendiri. Merasa kurang cantik, tidak memiliki tubuh langsing dan tinggi semampai, kulit muka yang berjerawat bahkan warna kulit pun bisa jadi masalah. Apalagi kalau kita sering mendengar penilaian negatif dari orang lain terhadap fisik kita, semakin tidak aman dan nyaman. Saat merasa insecure tentu saja kepercayaan diri juga akan drop.
Inilah kenapa kita sebaiknya pandai mengerem mulut kita dalam menilai orang lain karena kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya mereka rasakan. Tak sedikit merasa tidak aman ini berujung pada self-harm bahkan percobaan bunuh diri.
Seorang teman sempat membuat cuitan di akun media sosialnya bahwa dia sedang merasa insecure. Dia tidak menjelaskan kenapa dan apa penyebabnya tapi tanggapan beberapa warganet anehnya justru malah menyudutkan dia.
Si teman ini tubuhnya tidak tinggi, bahkan bisa dibilang cukup mungkin bila mengingat umurnya yang sudah dua puluh lima tahun. Dia lucu, imut-imut, dan temannya banyak. Dan seperti manusia biasa tentu saja dia punya kelebihan dan kekurangan sendiri.
Salah satu komentar yang datang dari warganet kira-kira seperti ini: Udah cantik tuh harusnya bersyukur bukan malah insecure! Kalo dia yang cantik aja merasa insecure nah gimana yang nggak cantik?
Hmmm, hmmm. Di sinilah keributan dimulai.
Yang harus kita lihat pertama kali adalah si teman ini tidak bilang lho dia merasa insecure itu karena apa, seperti yang sudah saya tuliskan tadi rasa tidak aman ini penyebabnya banyak. Bukan cuma karena wajah yang cantik atau tidak.
Perasaan semacam ini bisa datang mendadak, nggak pakai pilih-pilih waktu. Kita bisa saja seumur hidup merasa percaya diri lalu tiba-tiba merasa tidak aman saat akan interview kerja, misalnya. Ini bisa banget terjadi.
Yang paling penting untuk digaris bawahi adalah: Memangnya cuma orang kurang cakep yang boleh insecure? Memangnya orang cantik atau ganteng nggak boleh insecure? Lha aneh.
Rasa tidak aman ini tidak pandang bulu, siapa saja bisa kena dan merasakan. Semuanya tergantung kondisi diri dan psikis masing-masing. Mana bisa digeneralisasikan? Insecure tidak punya pakem mana barisan orang-orang yang bakal merasa dan mana yang tidak. Manusia tingkahnya emang suka ajaib sih, merasa nggak aman kok dipakai jadi bahan rebutan, diketawain ama setan noh dari neraka!
Satu lagi, insecure bukan berarti tidak bersyukur ya, Gengs. Insecure ya karena merasa tidak aman. Tidak ada hubungannya sama kurang atau tidak bersyukur. Ada orang lagi merasa tidak aman malah kalian katain kurang bersyukur, ini lebih aneh lagi. Yang sedang merasa tidak aman itu harusnya kita bantu, kita tenangkan, kita temani sampai dia merasa aman dan nyaman. Jangan malah dibilang merendah untuk meroket. Makanya belajar dulu sebelum asal nge-judge!
Dan kalau ada yang bawa-bawa ‘Harusnya lihat di luar sana tuh, masih banyak yang nasibnya kurang beruntung daripada elu!’, ini semakin absurd. Kalian sedang mencoba bersyukur atau riya’? Bersyukur ya bersyukur, nggak usah bawa-bawa kondisi dan kesusahan orang lain.
Sekali lagi ya, semua orang pasti punya kekurangan, semua pasti pernah merasa minder, rendah diri bahkan tidak aman. Insecure bisa semakin parah dirasakan kalau tidak ada support dari lingkungan sekitarnya. Makanya kalau ada yang lagi begitu, jangan malah dihujat ya! Jangan nambah-nambahin list dosa!
BACA JUGA Belajar Menjadi Manusia Bersyukur ala Ika Natassa atau tulisan Dini N. Rizeki lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.