Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Memangnya Kenapa Kalau Rokokku Rokok ‘Jablay’?

Nadya Nur Hafidah oleh Nadya Nur Hafidah
31 Juli 2019
A A
Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok terminal mojok.co

Kegiatan Tidak Berguna: Nyuruh Orang Berhenti Merokok atau Mempertanyakan Alasan Merokok terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Terlepas dari perdebatan dan kontroversi tentang perempuan merokok, merokok adalah sebuah pilihan. Apapun gendernya, semua orang punya berhak memilih untuk merokok ataupun tidak merokok.

Bagi saya, merokok sama halnya seperti sebuah pengalaman spiritual. Setiap perokok pasti punya perjalanan dan momen penemuannya masing-masing. Ada yang mulai coba-coba merokok karena pengaruh teman, ada yang pertama kali merokok untuk mencari pelampiasan, ada yang cuma karena penasaran. Banyak sekali kemungkinan alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk merokok. Saya sendiri termasuk yang kedua; pertama kali mencoba rokok untuk mencari pelampiasan. Rokok adalah pelarian saya dalam menghadapi tekanan kehidupan masa dewasa awal.

Selain itu, layaknya memeluk agama atau menghayati sebuah kepercayaan, butuh pencarian panjang dan kemantapan hati sebelum akhirnya memilih dan memutuskan untuk setia pada sebuah merek rokok.

Dari sekian banyak madzhab dan preferensi orang dalam merokok, entah itu penikmat rokok kretek, rokok filter, rokok putih, hingga rokok “tingwe” atau “ngelinting dhewe”, ada satu fenomena yang cukup mengusik benak dan menjadi keresahan saya, yaitu adanya sentimen terhadap sebuah merek rokok tertentu yang sering diasosiasikan sebagai merek rokok ‘jablay’.

Nah, kebetulan saya adalah penggemar garis keras dan konsumen fanatik merek rokok tersebut. Bukan tanpa alasan, setelah pencarian panjang dan berpetualang mencoba merek rokok filter lain yang sejenis akhirnya saya menjatuhkan hati pada merek rokok satu ini. Rokok merek ini memenuhi semua kriteria yang saya cari dalam sebuah rokok; rasa yang manis, ringan di tenggorokan, serta kadar TAR dan nikotin yang lumayan rendah.

Saking cintanya dengan merek rokok ini, hampir semua varian dan rasanya sudah pernah saya coba. Mulai dari varian light, mild, pop, change, hingga shuffle pop. Dari sekian banyak variannya tersebut, yang menjadi favorit saya adalah varian change dengan rasa juicy. Pembaca yang budiman sekalian pasti tidak asing merek rokok yang saya maksud.

Dilihat dari harganya, segmentasi pasar merek rokok ini bisa dibilang menyasar konsumen kalangan menengah ke atas. Namun saya bingung, kenapa di lingkungan pergaulan dan tongkrongan saya rokok ini cenderung dipandang sebelah mata dan penikmatnya seolah dianggap inferior dibandingkan penikmat rokok merek lain.

Bukan hanya sekali dua kali saya mendapat komentar miring dan cibiran tentang merek rokok saya dari teman-teman tongkrongan tiap kali mereka meminta rokok.

Baca Juga:

Perokok di Toilet Umum Adalah Spesies yang Sama Busuknya dengan Mereka yang Merokok Sambil Berkendara

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

“Nad, minta rokok dong.”

“Yah kok rokok lu rokok ‘jablay’ sih, nggak mau ah.”

Teman-teman tongkrongan saya yang kebanyakan laki-laki ini langsung mengurungkan niatnya untuk meminta rokok begitu mengetahui merek rokok saya. Seolah jika merokok rokok merek ini ego mereka sebagai laki-laki akan terlukai. Nggak cuma laki-laki, teman-teman perempuan saya yang kebanyakan adalah perokok berat pun kadang ogah-ogahan kalau saya tawari rokok saya. Kalau ada pilihan lain, mereka pasti akan lebih memilih merek rokok lain yang lebih strong, dengan alasan merek rokok favorit saya ini terlalu enteng dan tidak berasa seperti merokok. Dari teman-teman tongkrongan saya inilah saya baru menyadari adanya fenomena diskriminasi dan pengkastaan merek rokok.

Tapi menurut saya, diskriminasi tersebut konyol dan tidak berdasar. Oke lah, mungkin akan masuk akal kalau misalnya perokok merek rokok ini diledek cemen dan lemah karena alasan kadar nikotin dan TAR-nya yang rendah. Tapi mengasosiasikannya dengan ‘jablay’ saya rasa terlalu ofensif dan merupakan sebuah bentuk maskulinitas toksik. Hanya karena kamu merokok merek rokok tertentu, bukan berarti kamu jadi terlihat kurang “jantan” dibanding perokok merek rokok lain yang terkesan lebih “lakik”. Bukan berarti saya baper atau apa, tapi plis deh ini hanya perkara merek rokok, mbok ya jangan saling ngece dan merendahkan gitu lah. Lagi pula, apapun merek rokoknya sama-sama berbahaya bagi kesehatan kok kalau dikonsumsi.

Bagi saya merokok bukanlah sebuah ajang pertarungan idealisme, tak ada jenis atau merek rokok yang lebih superior daripada yang lain, kembali lagi, semua hanyalah masalah preferensi. Apapun mereknya, sebagai sesama perokok marilah kita sama-sama saling menghormati dan menjaga toleransi.

Akhir kata: bagimu rokokmu, bagiku rokokku.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2022 oleh

Tags: genderKesehatanperokokrokok jablay
Nadya Nur Hafidah

Nadya Nur Hafidah

ArtikelTerkait

sunat

Tentang Sunat dan Melahirkan: Mana yang Lebih Sakit?

31 Juli 2019
merokok cengkeh ingatan tentang nenek MOJOK.CO

Tips Bergaul dengan Perokok walau Tidak Merokok

24 Juli 2020
gender dalam suku bugis

Mengenal Lima Gender dalam Suku Bugis

22 April 2020
Humor Seksis Adalah Lelucon Paling Dangkal

Humor Seksis Adalah Lelucon Paling Dangkal

27 Januari 2023
8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi terminal mojok.co

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi

24 September 2021
Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar Mojok.co

Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar

26 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.