Jalan raya adalah fasilitas umum yang bisa dibilang banyak digunakan oleh masyarakat dalam beraktifitas. Yah selayaknya fasilitas umum, jalan raya memberi manfaat kepada orang banyak. Sudah selayaknya digunakan dengan menaati aturan dan menghargai pengguna jalan lain, bukan digunakan seenaknya tanpa memikirkan orang lain.
.Saya ini bisa dibilang “anak jalanan” tulen. Hampir tiap hari bepergian. Selayaknya Kapten Tsubasa yang menganggap bola adalah teman, kalau saya menganggap jalan raya adalah teman. Sesuai pengalaman, banyak hal yang bisa diamati di jalan raya. Sebagai orang yang “hidup di jalanan”, saya sudah mafhum betul dengan hal-hal yang ada di jalanan. Dan itu termasuk pengguna jalan yang kadang melakukan yang seharusnya tidak dilakukan.
Ada beberapa tipe manusia yang menggunakan jalan raya dengan sesuka hati. Sampai-sampai tidak menghiraukan pengguna jalan yang lain. Terkadang juga bisa merugikan orang lain. Tapi seprtinya orang orang ini tak berpikir sejauh itu. Dikira yang makai jalan dia doang kali.
Dari berbagai ragam tindak para pengguna jalan yang nyeleneh, berikut saya rangkum beberapa yang mungkin paling sering kita jumpai di jalanan.
Pertama, orang yang merokok sambil berkendara. Orang kayak gini kadang nggak ada otak, nggak mikirin pengguna jalan lain. Kayak udah nggak ada waktu lain buat ngerokok. Apalagi buat kang ojek yang ngantar penumpang. Dipikirinlah penumpangnya, kasian. Bukan apa apa, itu abu rokok bisa mengganggu orang lain. Kalau kena mata, bukan kau yang repot, boi. Ditambah lagi terkadang orang-orang ini ngebuang puntung rokok sembarangan dengan santai.
Merokok saat bekendara itu sebenarnya tidak apa-apa asal sesuai aturan. Misalnya jangan buang puntung rokoknya di jalan sembarangan. Jangan seenaknya. Juga kalau bisa abu rokoknya nggak kemana-mana. Kalau nggak tahu mau diapain, bisa ditelan saja jika memang masih bersikeras merokok saat berkendara. Aman—nah kalau gitu kan, merokok saat bawa kendaraan sampai mampus juga nggak masalah. Lagian emang segitu susahnya buat nggak ngerokok selama berkendara?
Kedua, pengendara yang ugal-ugalan. Ini biasa dilakukan sama anak muda yang sering nonton sinetron anak jalanan. Lengkap dengan suara mesin dibuat nyaring yang buat kuping sakit, dengan jumawa memacu kendaraan secara ugal-ugalan di jalan raya. Salip kanan, salip kiri. Nggak tau apa yang dikejar. Kemungkinan sih hanya buat memamerkan suara motor yang macam bunyi mesin gergaji Senso dan buat pamer kalau dia itu jago bawa motor.
Saya beri tahu anak muda, ugal-ugalan di jalan raya itu tidak membuatmu terlihat keren dan disukai orang. Sebaliknya, jumlah orang yang melihat kau ugal-ugalan di jalan dan mendengar suara motormu itu, sebanding dengan jumlah orang yang jengkelnya setengah mampus. Artinya, itu juga sebanding dengan orang yang mengharapkan kau segera menghadap Tuhan. Atau apa memang itu tujuanmu, supaya lebih dekat dengan Tuhan.
Perlu dicatat, ugal-ugalan itu berbeda dengan kita memacu kendaraan kita dengan cepat karena ada sesuatu misalnya. Ugal-ugalan itu lebih kayak rusuh saat bawa kendaraan. Cobalah untuk dipahami—susah juga saya mau menjelaskan. Memang terkadang seperti itu. Kita paham—kita tahu rasanya—tapi sulit untuk diungkapkan.
Ketiga, pengendara yang suka asal membunyikan klakson. Sebenarnya tidak ada masalah dengan bunyi-mebunyikan klakson, asal digunakan pada tempatnya. Kadang pengguna jalan ini suka aneh, asal mencet klakson. Maksud kalian membunyikan klakson saat lampu merah itu maksudnya apa? Anda siapa? Anak pejabat?
Keempat, pengendara yang sen ke kanan belok ke kiri. Pengendara model ini entah kenapa sudah begitu identik dengan para emak-emak tangguh. Walaupun tidak semua emak-emak itu sen ke kiri, belok kanan. Sama hal-nya tidak semua pengendara yang sen ke kiri belok ke kanan itu emak-emak.
Cuma mau kasi tahu, buk~ La wong kalau sen ke kiri itu yha beloknya ke kiri juga. Bisa fatal kalau ngasal macam itu. Kan bahaya kalau misalnya ada kendaraan dari belakang tiba-tiba nabrak. Sayang nyawa, buk. Hehe
Kelima, orang yang nyebrang jalan tanpa nengok dulu. Bukan melulu orang yang punya kendaraan, yang jalan kaki juga kadang nggak jarang bikin jengkel. Apa sih susahnya sebelum nyebrang jalan nengok kiri kanan dulu. Siapa tahu ada mobil yang lagi jalan, motor yang lagi ngebut. Kalau diserempet motor atau mobil kan kau juga yang rugi. Ingat, biaya rumah sakit itu tidak semurah rasa cintamu di hadapannya. Tidak berharga.
Jadi yha seperti itu orang-orang yang kita bisa jumpai di jalan raya. Kalau habis baca tulisan ini dan merasa tidak termasuk dalam golongan di atas, berarti nggak perlu tersinggung. Tapi kalau habis baca tulisan ini dan kalian tersinggung, mungkin ini saat yang tepat buat koreksi diri.