Memahami Apa Itu PMO yang Ramai Diperbincangkan di TikTok dan Cara Mengatasinya

Memahami Apa Itu PMO yang Ramai Diperbincangkan di TikTok dan Cara Mengatasinya Terminal Mojok

Memahami Apa Itu PMO yang Ramai Diperbincangkan di TikTok dan Cara Mengatasinya (Unsplash.com)

Siapa dari kalian yang nggak tahu singkatan dari PMO? Kalau ada yang nggak tahu, berarti kalian masuk golongan orang-orang kuper di ekosistem media sosial, terutama TikTok. Tapi saya yakin, di zaman seperti saat ini, di mana setiap informasi atau tren bisa melesat begitu cepat, bahkan lebih cepat dari hilangnya bau kentut saat menyebar di ruangan, istilah PMO ini bukanlah istilah asing lagi di telinga kalian.

PMO (Porn, Masturbate, Orgasm) menjadi rutinitas yang dianggap sebagai aktivitas “penenang” melalui jalur ngebokep (nonton video porno) bagi banyak generasi muda saat ini. Kenapa saya bilang banyak? Ya karena konten-konten sensual yang mengarah ke arah itu makin banyak. Kalau makin banyak, artinya banyak yang suka dong? “Bagi link bro” jadi tagline andalan ketika ada sebuah video mesum yang viral. Ini sudah jadi bukti konkret.

Tapi yang perlu kalian ketahui, nggak semua aktivitas menonton video porno itu bisa disebut dengan PMO. Sebagaimana kepanjangannya, sebuah aktivitas disebut PMO apabila memenuhi 3 unsur.

Pertama, porn yang artinya ada stimulasi visual dari unsur pornografi dan ini nggak melulu hanya dari video, tapi bisa dari gambar, fantasi (khayalan) atau unsur porno lainnya seperti sex toys yang bikin hasrat seksual seseorang jadi naik. Kedua, ada aktivitas memuaskan syahwat diri sendiri dengan melakukan rangsang terhadap alat vital dengan bantuan tangan sendiri yang disebut sebagai masturbasi atau bahasa lainnya olahraga tangan. Ketiga, orgasme yang menjadi puncak kenikmatan yang dirasakan setelah melakukan masturbasi.

Kalau ketiga unsur tersebut nggak ada, ya bukan PMO namanya. Misalnya, kamu tiba-tiba tanpa sengaja melihat adegan hot yang memperlihatkan aktivitas seks di film, nah itu bukan PMO, meski bisa berpotensi PMO.

Penyebab orang kecanduan PMO

Saya berkesempatan berbagi cerita dengan tiga teman saya yang sudah lepas dari cantu ini dan juga yang masih berjuang untuk lepas dari candu ini. Bagi teman-teman saya ini, PMO itu candu karena memicu kesenangan (((sesaat))). Ketika melakukan PMO, nggak bisa dimungkiri bahwa hormon dopamin bisa dikeluarkan secara cepat oleh otak.

Menurut mereka, PMO itu menawarkan sensasi tenang ketika sedang capek dan stres. Kondisi mereka yang masih jomblo dan belum punya istri, buat mereka juga lebih milih PMO ketimbang harus BO. Lebih murah katanya. Ini yang banyak psikolog menyebutnya sebagai Narkolema (Narkotika lewat mata) karena memiliki efek candu yang sama mengerikannya dengan narkoba.

Jenis video porno yang mereka pilih untuk mendukung aktivitas PMO biasanya yang durasinya panjang dengan alur cerita yang padat. Alasannya, biar nggak bosan.

Ada di antara teman saya yang dulunya terjebak dalam aktivitas itu karena terpicu dari film American Pie. Di film tersebut memang nggak ditampilkan secara gamblang alat vital dari setiap pemerannya, tapi hal itu justru membuat teman saya ini penasaran kemudian mengakses video-video porno. Awalnya hanya menonton, kemudian akhirnya terjebak juga dengan PMO. Ada juga yang terjebak PMO karena sempat terpapar film hentai (porno versi anime).

Baca halaman selanjutnya

Efek samping PMO

Efek samping PMO

Efek samping yang teman-teman saya alami setelah melakukan aktivitas PMO salah satunya adalah kecemasan. Seorang teman saya merasa dirinya begitu cemas karena merasa dia gagal dalam mempertahankan iman dan komitmen. Apalagi ketika sudah mampu menahan itu hingga berbulan-bulan, namun kemudian gagal karena dipicu sesuatu yang di luar kendalinya. Perasaan bersalah membuat rasa cemas di hatinya makin menjadi-jadi. Ya cemas karena dosa, karier, jodoh, dan kecemasan lainnya yang bersumber dari pikiran-pikiran negatif.

PMO juga membuat mereka sering suuzan dan menafsirkan ekspresi seseorang dengan sesuatu yang negatif tentang diri mereka. Misalnya, mereka ketemu orang yang kebetulan sedang cemberut. Salah seorang teman saya mengaku punya prasangka terhadap orang tersebut, “Saya punya salah apa ya sama dia?”

Selain itu, kemampuan berkomunikasi jadi sangat buruk. Mereka sering terbata-bata dalam mengucapkan sesuatu dan sering gemetaran disertai dengan keringat dingin ketika berbicara dengan seseorang. Kalau kata teman-teman saya sih PMO bikin mereka jadi agak oon, lemot, dan pelupa. Ini mereka akui sendiri, lho.

Ketiganya merasa ada perbedaan yang sangat besar ketika masih terjebak dalam kubangan PMO dan setelah lepas dari PMO. Terutama dari segi kinerja otak, manajemen perasaan dan mental, serta hubungan sosial mereka.

Baca halaman selanjutnya….

Tips untuk lepas dari PMO

Ketiga teman saya memberikan sedikit tips yang telah mereka lakukan dalam rangka ikhtiar untuk terbebas dari aktivitas PMO. Ketika masih terjebak dalam aktivitas PMO, mereka selalu merenung dan menyadari bahwa kesenangan yang ditawarkan PMO itu sebenarnya melelahkan, baik secara mental maupun fisik. Kesadaran awal itu membuat mereka akhirnya ingin lepas sesegera mungkin dari aktivitas PMO ini. Berikut sedikit tips yang sudah dan sedang mereka lakukan hingga saat ini:

#1 Sering dengerin cerita akhir zaman

Agama jadi alat ampuh untuk lepas dari kebiasaan buruk, tak terkecuali kebiasaan PMO ini. Mendengarkan ceramah akhir zaman dari perspektif agama itu memicu efek takut yang berujung pada terbangunnya ketaatan dari seseorang. Rasa takut itu akhirnya berbuah keinginan untuk lepas dari aktivitas kefasikan seperti PMO. Bukankah agama melarang kefasikan? Ini bisa dicoba. Buka-buka ceramah soal kiamat, misalnya.

#2 Ingat orang tua, terutama ibu

Sering-sering mengingat perjuangan, pesan, dan nasihat orang tua adalah cara ampuh lainnya. Ingat selalu wajah ibu kalian ketika sedih. Bayangkan betapa kecewanya beliau apabila tahu kebiasaan buruk kalian seperti PMO itu. Teman saya bahkan menanamkan prinsip bahwa PMO itu seperti melecehkan Ibu sendiri. Menonton adegan seperti itu sembari berbuat yang tidak-tidak itu sungguh memalukan ketika orang tua, terutama, ibu sampai tahu.

#3 Cari pasangan

Teman hidup, entah yang masih berstatus pacar atau sudah menjadi istri, bisa jadi kontrol perilaku paling ampuh. Lho, tapi bukannya bahaya ya kalau punya kebiasaan begitu tapi malah punya pasangan, bisa-bisa pasangannya malah jadi objek seksual?

Nah, cara terakhir ini bisa kalian upayakan ketika keinginan untuk lepas dari PMO benar-benar sudah kuat. Jadi, hadirnya pasangan ini bisa membuat kalian malah lebih terjaga dari aktivitas PMO karena rasa ingin menghargai pasangan jadi lebih tinggi. Pasangan juga bisa jadi tempat kalian berkomunikasi atas semua lelah dan stres kalian dalam menjalani kehidupan yang makin gila ini.

Kehadiran pasangan bisa menguatkan motivasi kalian untuk jadi pria terbaik untuk pasangan kalian. Mosok mau jadi pria terbaik versi pasangan tapi masih sering ngelakuin PMO? Kan paradoks.

Tiga tips itulah yang dirasakan teman-teman saya memiliki dampak yang cukup signifikan untuk lepas dari PMO. Selain itu, ada aktivitas pengalih perhatian lainnya yang nggak kalah penting seperti olahraga, mengerjakan hobi, melakukan aktivitas baru, atau sering bersosialisasi bisa kalian lakukan untuk menjadikan hidup kalian nggak kebanyakan ngelamun jorok. Atau, rajin bikin tulisan terus mengirimkannya ke Terminal Mojok juga bisa jadi salah satu aktivitas pengalih perhatian dari PMO, lho.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Seseorang di YouTube Bagikan Tips Berhenti Masturbasi, Ternyata Banyak Manfaatnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version