Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Memahami Alasan Mengapa Mancing Jadi Primadona Masyarakat Rural

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
27 Mei 2021
A A
Memahami Alasan Mengapa Mancing Menjadi Primadona Masyarakat Rural terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang nggak terlalu suka kegiatan memancing, pada awalnya saya cukup skeptis dengan orang-orang yang mengatakan bahwa memancing adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Walaupun saya tumbuh di lingkungan pedesaan, di mana sebagian besar orang-orang di sekitar saya adalah para mancing mania, sampai sekarang tak pernah tebersit keinginan untuk mencoba mendalami hobi ini.

Melihat orang-orang di sekitar saya yang sebagian besar hobi mancing, bahkan ada yang sudah mencapai level maniak, tentu rasa penasaran muncul. Kenapa sampai segitunya? Saya sendiri mencoba untuk memahami alasan kenapa masyarakat rural pedesaan menjadikan mancing sebagai primadona mereka. Untuk mengetahuinya saya mencoba berdiskusi dengan teman saya yang bisa dibilang cukup expert di bidang permancingan duniawi.

Saya membuka diskusi ini dengan sebuah pertanyaan, kebahagiaan apa yang didapat dari kegiatan mancing yang menuntut kita untuk menunggu, apa asyiknya menunggu?

Setelah melontarkan pertanyaan itu, teman saya langsung menjawab bahwa mancing itu nggak hanya soal menunggu. Mancing juga bukan sekadar duduk dan menunggu umpan disambar ikan. Ada nilai lain yang bisa diambil dari kegiatan tersebut. Teman saya membagi kegiatan memancing menjadi tiga kategori, yaitu mancing di kolam, di sungai, dan di laut. Setiap kategori memiliki kesenangan yang berbeda-beda

Orang yang suka memancing di kolam adalah mereka yang suka bersrawung ria dengan orang lain. Kesenangan yang didapat biasanya dari ngobrol dengan pemancing lain. Namun, teman saya menyebut mereka adalah pemancing hedonis, terutama yang memakai sistem galatama. Sebuah sistem yang terkadang mengharuskan seseorang untuk mengeluarkan uang lebih untuk mencari kesenangan tersebut. Biasanya mancing galatama nggak terlalu cocok dengan masyarakat rural. Justru kaum urban yang lebih menyukai mancing dengan cara galatama lantaran mereka memiliki kemampuan ekonomi lebih.

Sementara itu, teman saya yang cukup puritan dalam hal permancingan mengatakan bahwa kegiatan mancing terbaik adalah memancing di sungai. Kesenangan yang didapatkan dari memancing di sungai bukan hanya tentang ikan apa yang akan didapat nanti. Bahkan sudah sangat lazim beberapa orang yang mancing di sungai tujuan utamanya bukan untuk mencari ikan, melainkan lebih berharap mendapatkan hal lain dari kegiatan ini.

Saya sering mendapatkan cerita tentang orang-orang yang mencari kebahagiaan dengan memancing di sungai ini. Saya pernah mendengar cerita tentang orang yang rela keluar tengah malam sendirian, karena saking stresnya dengan kehidupannya. Hal yang mereka cari juga hanya untuk mencari kesunyian ketika mancing di pinggir sungai karena mereka menilai hal tersebut sangat menenangkan. Selain itu, ada juga orang yang suka mendapatkan hal-hal random dari memancing di sungai, seperti bertemu orang baru, bertemu ular, sampai mendapatkan beberapa pengalaman mistis. Namun yang terpenting dari mancing di sungai ya karena murah.

Selain di sungai, orang-orang di desa saya juga sangat menyukai mancing di laut. Bisanya golongan ini adalah mereka yang memiliki jiwa petualang tinggi. Mereka bilang jika memancing di laut adalah sarana untuk memacu adrenalim. Gimana nggak memacu adrenalin, saya pernah diceritakan tentang keseruan memancing di pinggir laut, ada yang mancing di ujung tebing karang, ada juga yang memancing di pinggir pantai dengan menerjang ombak. Hal ini tentu menjadi sebuah kegiatan yang dapat melepas stres. Kesenangan lain yang didapat dari mancing di laut adalah perihal mencari spot yang cocok, karena hal ini cukup tricky. Selain itu, pastinya mancing di laut bisa dilakukan sambil piknik di pantai.

Baca Juga:

4 Cara Halus Pemilik Kolam Pemancingan Memeras para Pemancing

15 Dosa Pemancing di Kolam Pemancingan yang Meresahkan, Bikin Rusak Suasana

Mendengar cerita yang disampaikan teman saya, akhirnya saya paham mengapa mancing jadi primadona bagi masyarakat rural. Selain murah, kegiatan ini juga sejalan dengan kebiasaan masyarakat rural yang suka dengan hal-hal yang membutuhkan life skill. Meskipun sampai sekarang stigma terhadap pemancing cukup negatif lantaran banyak yang menganggap pemancing adalah orang pemalas dan madesu. Namun selama hal itu nggak merugikan orang lain dan membuat bahagia diri sendiri, kenapa harus dipermasalahkan?

BACA JUGA Tetangga Adalah Saudara Terdekat Meski Hobinya Karaoke di Rumah dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalhobimancingmasyarakat desamemancing
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

rekomendasi mobil arief muhammad mojok

5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Dimodifikasi Ulang Arief Muhammad

25 Juli 2021
Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean_ Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja_

Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean: Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja?

20 Juni 2021
3 Cara Menyiasati Dapur Mungil agar Tetap Cantik terminal mojok

3 Cara Menyiasati Dapur Mungil agar Tetap Cantik

4 Juli 2021
Menyiapkan dan Menguatkan Diri Memasuki Usia 30 terminal mojok.co

Menyiapkan dan Menguatkan Diri Memasuki Usia 30

12 Agustus 2021
nyetrika 5 Jenis Penyetrika Dilihat dari Tontonan yang Menemani biar Menyetrika Nggak Bosan terminal mojok.co

6 Alasan Menyetrika Adalah Pekerjaan Rumah Paling Melelahkan

26 Juli 2021
Orang-orang Di Desa Saya Nggak Butuh Kelas Fitness agar Badannya Terbentuk terminal mojok.co

Acara Mancing di TV Sungguh Bikin Gusar Nelayan di Kampung Saya

17 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.