Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

Agus Dhiki Saputra oleh Agus Dhiki Saputra
16 Agustus 2024
A A
Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak?

Memadukan 1 Teh Sunda dengan 3 Teh Jawa, Perpaduan Mana yang Lebih Enak? (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu persamaan orang Sunda dan orang Jawa adalah suka minum teh. Terbukti dari banyaknya warung-warung nasi di daerah Jawa maupun Sunda, pilihan minuman yang utama dan sering disajikan adalah teh. Bahkan sering sekali saya makan di beberapa warung nasi, baik warteg maupun warsun, tidak pernah ditanya lebih dulu ingin minum apa tapi langsung disuguhkan air teh. Belum lagi ditambah dengan banyaknya angkringan atau kedai-kedai di perkotaan yang juga menyajikan varian teh mulai dari tawar, tubruk, tarik, hingga Thai tea.

Di rumah saudara saya, ketika ada acara kumpul keluarga besar atau sedang kedatangan tamu, minuman yang disuguhkan selain air mineral tentu minuman mengandung kafeina ini. Kadang hangat, kadang dingin, tergantung kondisi cuacanya.

Saya yang memiliki darah keturunan Sunda-Jawa tapi besar di tanah Sunda, kemudian bertanya-tanya. Gimana rasanya jika teh dari tanah Sunda dipadukan dengan yang berasal dari Jawa? Sepertinya menarik, bukan.

Lantaran saya tidak begitu banyak mengenal merek-merek teh dari Jawa yang kerap dikombinasikan, saya pun mulai membaca beberapa artikel. Alhasil saya menjatuhkan pilihan pada Tong Tji dan Tjatoet dari Tegal serta Cap 999 dari Pekalongan. Ketiga merek ini berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan dari Jawa Barat, saya memilih teh Goalpara, tepatnya berasal dari Sukabumi.

Semuanya saya beli melalui marketplace karena di sekitar rumah saya hanya menjual merek ternama yang kerap muncul di iklan-iklan televisi itu, lho. Baiklah, tanpa perlu panjang lebar lagi, berikut hasil eksperimen saya terhadap perpaduan teh Sunda dan Jawa.

Warna teh

Ketiga jenis teh Jawa yang dipadukan dengan Goalpara memiliki kepekatan warna yang hampir mirip. Bahkan ketika kombinasi ini saya tungkan ke dalam 3 gelas yang bentuknya sama, jika tidak ditandai, tentu saya tidak akan tahu mana teh Goalpara yang sudah dicampur dengan Tong Tji, Tjatoet, atau 999. Warnanya betul-betul mirip semua.

Perbedaannya tipis sekali. Warna yang lebih pekat ada di Goalpara x Tjatoet. Sedangkan Goalpara x Tong Tji ada di urutan kedua. Lalu urutan ketiganya Goalpara x 999.

Aroma

Tong Tji yang saya pilih adalah teh premium jasmin tea dengan komposisi melati 20 persen sehingga wangi melatinya sangat terasa. Namun ketika dipadukan dengan Goalpara, kadar wanginya menjadi berkurang. Mungkin karena Goalpara merupakan jenis teh yang 100 persen dari daun teh hitam dan memiliki aroma kuat sehingga wangi melati jasmin tea Tong Tji tertutup Goalpara ini.

Baca Juga:

4 Ciri Warung Sunda yang Masakannya Dijamin Enak, Salah Satunya Lalapan Selalu Segar

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

Berbeda dengan Tjatoet, meski saya tidak tahu berapa persen komposisi melati yang ada pada minuman satu ini, tapi aroma melatinya tetap tercium meski sudah dicampur dengan Goalpara.

Sedangkan untuk Cap 999, meski juga memiliki komposisi melati—yang lagi-lagi tidak dituliskan persentase di bungkusnya—ketika dipadukan dengan Goalpara, wangi melatinya tidak seharum kombinasi Tjatoet x Goalpara. Bahkan jika diurutkan dengan kombinasi teh di atas, peringkatnya berada di paling bawah.

Rasa teh

Saya menggunakan satu merek gula yang sama untuk eksperimen ini. Gramasi atau takarannya pun disamakan semua. Dan tentu rasanya jadi berbeda ketika dituangkan ke tiga jenis teh Jawa dan Sunda yang sudah dikombinasikan tadi.

Goalpara x Tong Tji memiliki rasa yang stabil. Tidak terlalu manis, juga tidak terlalu sepat. Cocok untuk orang-orang yang tidak terlalu suka minuman manis. Goalpara x Tjatoet manis dan sepatnya strong, tapi tetap enak di lidah saya. Sementara Goalpara x 999 sepat dan manisnya hanya terasa sedikit, bahkan untuk yang tidak punya kepekaan terhadap rasa, dia akan menganggap teh ini seperti air berwarna cokelat yang hanya diberi sedikit gula.

Kesimpulan

Setiap orang tentu punya selera masing-masing. Ada yang suka teh tawar, ada juga yang suka manis. Dan tingkat kemanisannya pun beragam. Ada yang cukup hanya dengan gula satu sendok makan, tapi ada juga yang harus dua sendok makan, bahkan lebih.

Saya, sebagai penikmat teh yang bisa dikatakan masih di level newbie, berkesimpulan bahwa kombinasi Goalpara x Tjatoet lebih enak untuk dinikmati. Pertama, karena wangi khas melatinya masih tercium. Kedua, manis dan sepatnya strong. Dan ketiga, warnanya sangat pekat.

Silakan bagi teman-teman yang juga ingin bereksperimen. Mungkin kalian punya penilaian yang berbeda dengan saya. Kalian bica mencoba mengombinasikan teh Sunda dan teh Jawa seperti yang saya lakukan. Selamat ngeteh.

Penulis: Agus Dhiki Saputra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perbedaan Cara Menyajikan Teh Antara Orang Sunda dan Orang Jawa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2024 oleh

Tags: JawaSundatehteh cap 999teh goalparaTeh Tjatoettong tji
Agus Dhiki Saputra

Agus Dhiki Saputra

Susah tidur, susah bangun~

ArtikelTerkait

12 Kosakata Bahasa Tegal yang Biasa Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

4 Industri Warisan Nenek Moyang yang Masih Eksis di Tegal

19 Maret 2022
Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum Mojok.co

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum 

14 November 2023
Wakatobi Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa (Unsplash.com)

Wakatobi Menawarkan Kejutan yang Menyenangkan bagi Orang Jawa

10 Agustus 2022
Sebelum Paylater Mempermudah Belanja dan Meneror Kehidupan, Mindring Jadi Jawaban para Pencinta Belanja di Pelosok Jawa (Pixabay.com)

Sebelum Paylater Mempermudah Belanja dan Meneror Kehidupan, Mindring Jadi Jawaban para Pencinta Belanja di Pelosok Jawa

6 September 2023
Sesungguhnya, Culture Shock Terbesar bagi Orang dari Papua Adalah Pertanyaan Absurd Orang Kota

Sesungguhnya, Culture Shock Terbesar bagi Orang dari Papua Adalah Pertanyaan Absurd Orang Kota

22 Maret 2023
Alasan Saya Rela Beli Kopi Mahal padahal Saya Konsumen Bergaji UMR terminal mojok.co

Mengapa Harus Kopi dan Senja, Jika Teh dan Pagi Lebih Nikmat?

30 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.