Gelaran MotoGP 2020 telah memasuki balapan kesembilan, nggak terasa tersisa lima seri lai. Di awal musim, rasa-rasanya hanya ada satu nama yang bakal menjadi juara dunia. Tidak lain, Marc Marquez, juara 6 kali kelas MotoGP. Selain Marquez ada nama besar lain seperti Andrea Dovizioso runner up 3 musim berturut-turut. Sayangnya, performa rider Italia ini tidaklah sekonsisten Marquez yang pada musim lalu memenangi 12 dari 19 seri balapan keseluruhan.
MotoGP 2020 diawali di Jerez, Spanyol, setelah beberapa kali pengunduran jadwal yang tak menentu karena pandemi Covid-19 ini. Di awal, Marc tampil mengesankan dengan start dari front row langsung memimpin jalannya balapan pada lap keempat. Sayangnya pada lap keenam, Marquez hampir terjatuh. Hal ini membuat posisinya turun hingga posisi 16.
“Baby Alien kini sudah tumbuh menjadi dewasa,” kata Mbak Lucy Wiryono sebagai presenter MotoGP 2020. Marc dengan race pace yang stabil terus merangkak naik ke depan. Saya menonton dengan heran, yang ada di benak saya hanya: nggak bakal ada lawan sepadan untuk Marc Marquez di tahun ini.
Singkat cerita Marquez sudah berada di posisi 3 saat sedang memburu Maverick Vinales di depannya. Balapan tersisa lima lap lagi dan dia semakin memotong jarak dengan rider bernomor motor 12 itu. Bukan main memang performanya saat itu. But baby is still baby, rider Honda itu terlalu terburu-buru untuk mendapatkan podium 2. Akhirnya, dia mengalami highside di akhir tikungan tiga dan mengalami patah tulang di lengan kanannya. Artinya Marc Marquez harus mengakhiri musim ini pada balapan perdana. Sungguh menyayat hati ewww.
Setelah balapan di Sirkuit Le Mans, Prancis, kini tersisa empat nama yang akan memperebutkan takhta MotoGP World Champion 2020 dan semuanya belum pernah merasakan juara kelas tertinggi ini. Fabio Quartararo, Joan Mir, Andrea Dovizioso, dan Maverick Vinales. Mereka hanya terpaut 19 poin. Semua balapan yang terjadi di MotoGP 2020 sangatlah tidak terduga-duga. Mari kita analisis satu demi satu.
#1 Fabio Quartararo
Fabio Quartararo adalah pemuncak klasemen MotoGP 2020 hingga saat ini dan satu-satunya yang berasal dari tim satelit dari keempat nama yang mungkin jadi juara. Sebuah ironi memang melihat Tim Yamaha Factory yang justru terperosok. Setelah Marquez jatuh di balapan perdana, El Diablo alias Fabio Quartararo, memimpin jalannya balapan hingga berjarak lebih dari 5 detik dan menjadi kemenangan perdananya di kelas MotoGP.
Seminggu berselang di sirkuit yang sama, Fabio kembali mendominasi dengan memimpin balapan sejak awal hingga bendera finish dikibarkan. Namun setelah dua seri di sirkuit Jerez, Fabio terlihat angin-anginan pada dua balapan di Austria yang merupakan sirkuit dengan track lurus panjang. Ditambah dengan jatuhnya El Diablo di San Marino karena selip ban depan.
El Diablo baru merasakan podium pertamanya lagi ketika balapan berlangsung di Catalunya. Melihat dari sisa balapan di musim ini, Yamaha bisa memanfaatkan dua balapan di Valencia. Cukup menarik untuk melihat kemampuan rider berkebangsaan Prancis ini mengakhiri musim.
#2 Joan Mir
Setelah John Hopkins and Chris Vermeulen, kini Suzuki punya Joan Mir. Rider kelahiran Palma De Mallorca, Spanyol ini adalah jagoan saya untuk merengkuh titel MotoGP World Champion 2020. Melihat performanya yang selalu konsisten di beberapa balapan terakhir, banyak yang menjagokan pembalap Suzuki satu ini. Namun, karakter mesin dari Suzuki tidaklah jauh dari Yamaha yang memiliki keunggulan kecepatan di tikungan (corner speed). Mir memang belum pernah merasakan podium pertama di musim ini, namun kecepatannya di akhir balapan selalu meningkat.
Pada Styrian Gp, Mir bisa saja menempati podium pertama kala itu sebelum red flag dikibarkan. Ini terjadi karena motor dari Maverick Vinales menabrak balon pembatas dan membuatnya terbakar. Padahal ketika itu, Mir sudah unggul lebih dari dua detik dari pembalap di belakangnya dan sisa balapan hanya 12 lap lagi. Terlepas dari itu, ada problem yang kerap kali Joan Mir lakukan yaitu performa dia ketika kualifikasi yang masih sering tertinggal dengan ketiga saingan lainnya ini. Tinggal kita lihat bagaimana Juara Dunia moto3 2017 ini akan mengeksekusi lima balapan terakhir di musim 2020.
#3 Andrea Dovizioso
Performa pembalap 34 tahun asal Italia ini tidaklah sebaik dan sekonsisten dua musim terakhir. Kita semua tahu bagaimana beberapa kali Andrea memecundangi Marc Marquez di tikungan terakhir. Yang terakhir adalah pada Austria GP tahun lalu bagaimana dia menyalip Marc Marquez di tikungan terakhir sangatlah brilian. Sudah dua kali Andrea Dovizioso mengalahkan the baby alien di tikungan terakhir sirkuit Red Bull Ring ini setelah sebelumnya hal serupa terjadi pada 2017.
Kemenangan pertarungan di lap terakhir antara Andrea Dovizioso dengan Marc Marquez terhitung 5:1. Dua balapan selanjutnya adalah di sirkuit Aragon, dengan panjangnya lintasan lurus bisa menjadi pembuktian Andrea Dovizioso layak menyandang titel Juara Dunia MotoGP 2020. Kapan lagi kesempatan emas ini datang? Terlebih tahun depan, pembalap dengan pembawaan kalem ini tidak melanjutkan kontraknya dengan Ducati.
#4 Maverick Vinales
Maverick Vinales adalah rider yang digadang-gadang akan menjadi pengganti sepadan Jorge Lorenzo di Yamaha dan penantang Marc Marquez sejak 2017. Namun, ternyata adaptasinya di Yamaha tidak semudah ekspektasi yang orang-orang berikan. Pada awal musim 2020 di dua balapan awal, Maverick Vinales cukup menunjukan tajinya dengan menempati podium kedua di bawah Fabio Quartararo. Namun, Tim Yamaha Factory sebenernya masih terkendala dengan mesin, terbukti dengan kegagalan mesin yang diderita oleh Valentino Rossi dan Franky Morbidelli.
Setiap tim diberikan jatah 5 mesin untuk mengarungi musim 2020 ini. Dan kini Yamaha hanya memiliki satu mesin hingga balapan terakhir di Portimao, Portugal. Akan sangat sulit untuk Maverick Vinales merengkuh titel juara dunia MotoGP pertamanya.
BACA JUGA #GlazersOut dan Rumitnya Menjadi Fans Manchester United: Wawancara dengan @onestopunited
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.