Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Melihat Keistimewaan Anak ‘Kalung Usus’

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
30 Agustus 2019
A A
keistimewaan

keistimewaan

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah sejak dulu manusia memilki budaya lisan yang sering disebut dengan folklor atau mitos. Beberapa mitos memang sangat menarik untuk diulik karena keberagamannya. Selain obat-obatan tradisional, pantangan pernikahan antar budaya, serta tradisi-tradisi unik lainnya yang ditemukan lewat mitos.

Sejak kecil, manusia tidak terlepas tentang adanya mitos. Ketika kecil kita telah diperkenalkan oleh ayah dan ibu kita tentang mitos ‘ayam mati’ jika kita tidak menghabiskan makanan. Namun seiring berjalannya waktu, muncullah mitos-mitos lain yang terkadang keberadannya cukup sulit untuk diterima logika. Bagaimana tidak? Terkadang alasan di balik beredarnya mitos sangat kurang relevan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan.

Salah satunya adalah mitos tentang anak ‘kalung usus’. Sejak kecil juga saya telah diperkenalkan oleh ayah dan ibu saya soal mitos ini. Anak ‘kalung usus’ sering dikaitkan dengan beberapa keistimewaan tersendiri. Keistimewaan itulah yang pada waktu itu membuat saya agak minder dengan teman sepermainan saya yang kebetulan adalah anak ‘kalung usus’. Orang-orang tua menyebut, anak ‘kalung usus’ terlihat berbeda dari anak kebanyakan.

Istilah kalung usus muncul karena seorang anak yang dilahirkan dengan kondisi terlilit tali pusar. Bayi dengan kondisi leher yang terlilit tali pusar membuat proses persalinan menjadi lebih rumit dari pada bayi normal. Proses persalinan bayi ‘kalung usus’ harus dilakukan dengan sehati-hati mungkin agar leher bayi tidak semakin terlilit dan dapat meningkatkan resiko kesulitan napas yang mengakibatkan kematian.

Namun, meskipun dikatakan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh anak-anak biasa, anak ‘kalung usus’ seringkali dilabeli sebagai anak limited edition. Tidak semua ibu dapat melahirkan anak ‘kalung usus’. Maka berbangga hatilah saat itu para ibu yang memiliki anak dengan julukan ‘kalung usus’.

1. Anak ‘kalung usus’ terlahir cantik dan tampan

Anak ‘kalung usus’ seolah-olah terlahir dengan takdir wajah yang cantik dan tampan. Entah penelitian apa yang dapat mendukung pernyataan ini. Mitos soal keistimewaan anak ‘kalung usus’ yang terlahir cantik dan tampan memang terasa tidak masuk akal. Maksud saya, kenapa bisa kondisi leher yang terlilit tali pusar bisa menambah kadar cantik dan tampan si bayi setelah lahir? Apa mungkin artis-artis cantik dan tampan di luar sana juga anak ‘kalung usus’?

Padahal nyatanya setelah saya amati, anak ‘kalung usus’ ini tidak ada perbedaan yang komprehensif dengan saya yang anak biasa. Iya—saya anak biasa, bukan ‘kalung usus’. Saya tidak cantik, saya biasa aja karena saya bukan anak ‘kalung usus’.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

Pacaran di Kebun Raya Bogor Bikin Putus? Halah, Omong Kosong!

2. Anak ‘kalung usus’ cocok mengenakan outfit apa saja

Hal kedua yang paling tidak masuk akal adalah tentang anak ‘kalung usus’ yang akan cocok mengenakan outfit apa saja. Berbeda dengan anak yang bukan ‘kalung usus’, anak ‘kalung usus’ bisa lebih bebas dalam menentukan outfit yang akan mereka kenakan. Pasalnya meskipun mereka—anak ‘kalung usus’ bersahabat dengan outfit apapun.

Itu sebabnya ketika saya masih anak-anak, saya sering mengamati teman saya yang dengan seenak hati gonta-ganti baju. Ibunya yang saat itu suka pamer kalau anaknya ini adalah anak ‘kalung usus’ sengaja mempertontonkan teman saya layaknya model, meskipun bermodalkan mitos soal anak ‘kalung usus’ yang cocok mengenakan outfit apapun.

3. Anak ‘kalung usus’ adalah anak yang patuh kepada kedua orang tuanya

Entah atas dasar apa perkiraan ini, yang jelas kata orang dewasa, anak ‘kalung usus’ adalah anak yang patuh kepada kedua orang tuanya. Lantas anak yang tidak kalung usus, berarti tidak patuh kepada orang tua? Entahlah. Kalau pun benar begitu, itu berarti kelahiran anak-anak yang patuh pada orang tua hanya sepersekian persen dari penghuni bumi secara keseluruhan. Apakah itu berarti dunia dipenuhi anak-anak durhaka? Berarti Malin Kundang bukan anak ‘kalung usus’?

Kata orang-orang dewasa di sekitar saya dulu, anak ‘kalung usus’ akan menjadi anak yang selalu berhutang budi karena telah diselamatkan oleh si ibu lewat persalinan yang sangat berhati-hati. Anak ‘kalung usus’ yang persalinannya sangat rawan, membuat mereka memilki kepribadian yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang bukan ‘kalung usus’.

Padahal ketika saya melihat teman sepermainan saya, dia sama seperti anak-anak lainnya yang maha bandel ketika sudah asik bermain bersama teman-teman. Tapi entah kenapa anak-anak dengan ‘kalung usus’ selalu mendapat perhatian lebih. Seperti ketika orang tua melihat seorang anak yang pantas mengenakan pakiannya, pertanyaan yang pertama dilontarkan pada anak tersebut adalah “Adek dulu kalung usus ya?” Padahal bisa jadi itu cuma kebetulan. (*)

BACA JUGA Emak-Emak Pencinta Drakor VS Emak-Emak Anti Drakor atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: anak kalung ususkeistimewaanMendidik AnakMitosOrangtuaParentingsifat anak
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

pernikahan jawa terhalang weton mitos mbangkel ponorogo suro mojok.co

Membedah Larangan Menikah di Bulan Suro dalam Adat Jawa

19 Agustus 2020
dibully

Apa yang Harusnya Orang Tua Lakukan kalau Anaknya Dibully?

20 September 2019
Sejarah Gunung Arjuno dan Misteri Pasar Setan yang Belum Terpecahkan

Hikmah di Balik Mitos-mitos Gunung Arjuno

30 Maret 2023
Mitos tentang Belajar Gitar yang Sama Sekali Ra Mashok

5 Mitos tentang Belajar Gitar yang Sama Sekali Ra Mashok

28 Desember 2021
Drakor The Penthouse War in Life terminal mojok

Walau Membagongkan bak Sinetron Indonesia, Berikut Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Drakor ‘The Penthouse’

23 Maret 2021
parenting MOJOK

Sebenarnya, Seberapa Penting Rewarding dalam Parenting Itu?

20 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.