Medical check up kerap diabaikan oleh banyak orang. Padahal, mengecek risiko kesehatan dalam tubuh ini penting banget. Pencegahan, selalu lebih baik ketimbang mengobati. Maka dari itu, tindakan ini memang sebaiknya dilakukan secara rutin.
Medical check up ini penting buat para budak korporat. Kerja keras bagai kuda sering bikin kita lupa sama kesehatan sendiri. Sekadar buat olahraga ringan aja lupa, apalagi buat ngecek kesehatan. Ketimbang menyesal akhir nanti, mending dicek kan.
Selain buat budak korporat, medical check up ini penting banget buat pasangan yang mau menikah. lho, saya serius. Selain kudu punya calon dulu (ya kali mau menikah dengan batu bata), medical check up harus dilakukan sebagai langkah awal.
Oke, saya jelaskan dulu ya kenapa sebelum melangsungkan pernikahan, kalian-kalian pasangan calon pasutri harus mengecek kesehatan.
Dengan mengecek kesehatan, calon pasutri bisa mendeteksi penyakit menular yang berpotensi dapat ditularkan melalui kegiatan seksual suami istri, seperti hepatitis, sifilis, hingga HIV/AIDS. Kenapa hal ini penting untuk dilakukan? Banyak penyakit menular yang nggak ada gejalanya sama sekali, termasuk penyakit yang saya sebutkan di atas.
Nggak mau kan sehabis nikah pasangan kalian ikut tertular penyakit menular seksual yang akan bikin mereka repot seumur hidup? Daripada ketahuan setelah melangsungkan pernikahan, lebih baik ketahuan jauh-jauh hari sebelum nikah kan?
Selain itu, medical check up pranikah pun penting dilakukan calon pasutri supaya mereka bisa mendeteksi penyakit bawaan yang dapat diturunkan pada keturunan mereka di masa depan. Bukan cuma HIV/AIDS saja lho potensi penyakit yang bisa ditularkan pada keturunan mereka kelak, tapi juga penyakit lainnya seperti diabetes dan thalasemia.
Pencegahan diabetes sih “masih gampang”. Nantinya, keturunan dari penderita diabetes tinggal diedukasi tentang gaya hidup sehat yang harus mereka jalankan supaya gak terkena diabetes. Yang ngeri itu thalasemia. Sekitar 80 persen bayi penderita thalasemia terpaksa harus menerima transfusi darah seumur hidupnya. Jelas, ini bikin repot karena stok darah di PMI selalu defisit. Apalagi setiap tahunnya ada 2.500 bayi penderita thalasemia yang lahir di Indonesia.
Kesannya jadi kayak ngatur-ngatur mau nikah dengan siapa nggak sih? Ya memang begitu. Selama ini, orang lebih sibuk buat ngepoin latar belakang dari pasangan yang akan mereka ajak nikah. Orang lebih sibuk buat ngepoin latar belakang sosial dan ekonomi dari keluarga pasangan yang akan mereka ajak nikah. Jarang banget yang menyelidiki penyakit yang diderita dan baru kaget pas udah menjalani pernikahan.
Selain itu, dengan medical check up pranikah, calon pasutri bisa lebih mengenal pasangannya masing-masing. Seperti golongan darah masing-masing serta kondisi kesehatan yang dimilikinya. Dengan mengetahui hal tersebut, kualitas rumah tangga yang akan mereka bangun tentu saja bisa lebih baik karena mereka akan saling tahu kondisi kesehatan pasangannya masing-masing. Daripada ketahuan setelah nikah? Nanti malah kaget dan berpotensi merusak kualitas rumah tangga mereka.
Menurut saya sih, keluar uang beberapa lembar untuk tindakan preventif sih nggak masalah. Ngadain resepsi jutaan bahkan puluhan juta bisa, masa cek kesehatan nggak bisa?
Itulah pentingnya medical check up untuk pasangan yang akan menikah. Nah, pengetahuan ini bisa kalian pakai untuk modal nantinya. Yang pertama harus dilakukan adalah cari pasangan. Sudah saya bilang di atas, syarat menikah itu ada calonnya dulu.
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Bukan Cuma Jadi Syarat di KUA, Tes Kesehatan Pranikah Memang Sepenting Itu