Saga transfer Kylian Mbappe akan menemui titik akhir. Kabarnya, kabarnya lho, ya, pemain muda berusia 23 tahun sekaligus ujung tombak PSG itu, sudah mencapai kesepakatan personal denganReal Madrid. Kabar yang beredar, begitu. Artinya, kans El Real untuk mendatangkan pemain idamannya akan segera nyata.
Kesepakatan personal itu penting, meski tak punya dasar yang kuat. Maksud saya, hitam di atas putih. Ingat Allegri yang katanya sepakat menukangi Los Blancos, dan nyatanya berbalik hanya dalam satu panggilan telpon? Itu yang saya maksud.
Yang jelas, kabar kesepakatan personal itu berarti saga transfer Mbappe akan segera berakhir. Kita semua muak mendengar kabar yang terus diembuskan ini. Lama-lama, kita jadi muak juga. Mbappe tak kunjung buka suara, pun Madrid tak kunjung bergerak nyata.
Tapi, seharusnya kita sudah bisa menebak akhir transfer ini. Rasanya tak mungkin pemain akan menolak tawaran kontrak fantastis. Tawaran PSG ke keluarga Mbappe tak sepele. Kita bicara uang yang amat besar, yang jumlahnya tak bisa dibayangkan.
Ya, saya yakin Mbappe benar-benar akan pergi. Selain berkali-kali menolak tawaran yang besar, ada satu hal yang bikin saya yakin beliau akan merapat ke Real Madrid. Hal tersebut adalah Messi.
Real Madrid are more than optimistic on Mbappé deal because of last contact few days ago described as ‘very positive’ on image rights too. ⚪️⭐️ #RealMadrid
“We need to respect all parties involved. It’s over, only few details are left… but it’s now over”, Mbappé tells L’Équipe. pic.twitter.com/OeV46S58Qq
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 15, 2022
Meski bermain tak seperti levelnya, Messi masih seorang penyihir yang bisa membuat keajaiban. Benar, musim ini beliau bermain buruk. Namun, ini perkara sistem saja. asal PSG bisa beli pemain yang nyetel (dan PSG jelas bisa membelinya) dengan Messi, tim ini benar-benar jadi tim yang mengerikan.
Skuat PSG bukanlah skuat biasa. Kekalahan PSG atas Madrid jangan dijadikan patokan. Real Madrid kelewat ajaib musim ini. Mereka mendobrak batas nalar. Tim yang kalah melawan Madrid, tidak bisa dikatakan buruk sama sekali. Justru kekalahan lawan Madrid inilah yang bisa dijadikan titik balik untuk mencari apa yang kurang dan membeli pemain yang tepat.
Ketika potensi Messi bisa diwujudkan, PSG bisa saja meraih Liga Champions musim depan. Kans mereka amat besar. Dan itu wajar. Tim yang diisi Messi, Verratti, Neymar, dan Hakimi, tentu saja punya kans yang besar memenangi The Big Ears.
Namun, itulah yang bikin saya yakin Mbappe akan pergi dari PSG. Ketika kau punya tim yang akan memberimu kejayaan, kenapa kau tetap memilih pergi?
Pesan ini harusnya bisa ditangkap dari dulu. Segala kemungkinan bisa terjadi dengan adanya Messi (seperti gagal mengeksekusi penalti, uhuk), kok ya milih pergi? Mungkin saja sihir Bernabeu bikin Mbappe sadar bahwa Messi sekalipun tak akan bikin kau bertahan. Mungkin saja ia tahu bahwa Madrid lebih besar dari tim mana pun. Bisa jadi, kan?
Pada akhirnya, uang yang kelewat besar tak bikin Mbappe bertahan. Selalu ada yang lebih agung ketimbang uang. Kadang itu harga diri, kadang impian, kadang juga hal-hal remeh yang tak kita ketahui. Seharusnya, kita sudah tahu akhir dari segala drama ini, yaitu comunicado official: Mbappe.
Penulis: Zubairi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Rodrygo, The Starboy