Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Mau Pakai Alasan Apa pun, Korupsi Jelas-jelas Nggak Bisa Dibenarkan

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
10 Desember 2020
A A
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada perdebatan di media sosial, saya berani bertaruh bahwa akan ada beberapa orang yang punya pendapat melawan arus. Sebenarnya, pendapat itu dibutuhkan, meski sering berakhir dengan blunder. Dan akhir-akhir ini, pendapat antimainstream yang sedang hangat adalah upaya “memanusiakan” tindak korupsi yang dilakukan oleh Menteri Sosial.

Saya paham, Anda marah dengan upaya tersebut. Sama, saya juga. Maksudnya, manusia bodoh mana yang menormalisasi korupsi?

Tapi, nyatanya ada, dan mereka menggunakan analogi-analogi yang jika didengarkan bisa membunuh sel otak kita secara masif. Salah satunya adalah: memangnya kalau kalian dihadapkan dengan uang 17M, kalian bisa tahan? Orang waktu sekolah sering korupsi uang buku.

Tuhan, tenggelamkan orang-orang bodoh ini di palung Mariana.

Sekilas, argumen tersebut terlihat masuk akal dan terkesan seperti pengingat yang bijak. Jangan hina kesalahan orang lain jika diri Anda belum tentu tidak mengulanginya. Mending perkuat keimanan dan kualitas diri kita, juga bersyukur akan yang kita dapat sekarang. Begitu kan maksudnya? Bijak kan?

Bijak ndasmu.

Korupsi, kecil besar, ya tetep aja salah. Dan itu juga bukan khilaf, Su. Mau bawa dosa masa lalu buat pengingat memang bagus, tapi nggak bisa juga buat membenarkan tindakan menteri. Lho, kalau kalian udah pakai analogi tersebut, jatuhnya tetap saja membenarkan. Kita mungkin pernah korupsi buku, tapi bukan berarti njuk membenarkan tindakan korupsi tersebut. Edan po.

Saya kasih tahu ya, tindakan Menteri tersebut nggak bisa dibenarkan dengan logika apa pun karena pertama, kebangeten memakan hak orang yang membutuhkan, kedua, sudah tugas dia untuk paham godaan. Lha dia pikir jadi menteri itu tugasnya apaan kalau nggak mengelola bidang yang dipercayakan, termasuk dananya?

Baca Juga:

Menyesal Kuliah Jurusan Pendidikan, Tiga Tahun Mengajar di Sekolah Nggak Kuat, Sekolah Menjadi Ladang Bisnis Berkedok Agama

Kelakuan Tolol Penerima Bansos: Dapat Bantuan dari Pemerintah eh Malah Dipakai untuk Judol, Udah Miskin Tolol Pula!

Mau itu uang 17 miliar dolar sekali pun, barang seratus rupiah pun nggak boleh dia kantongi karena bukan haknya. Lha wong dari awal memang bukan untuk dia kok, udah dijelaskan untuk apa. Lha dapat ilham dari mana bisa bilang “emang kalau disodorin uang segitu, kalian kuat?”

Logikanya jadi gini dong, makin besar dananya, makin maklum kalau dikorupsi, gitu? Kedengeran goblok kan? Nah makanya, kenapa logikanya dipakai?

Saya kok heran, demi terlihat edgy dan engagement tinggi, bisa-bisanya bikin opini bodoh macam membenarkan tindakan korupsi. Apalagi jika dilakukan oleh akun dengan pengikut yang banyak, nyari apa sih emang? Kesempatan buat dapet endorse kacang mete apa gimana, Bos?

Kalian boleh bilang, opini tersebut bisa jadi hanya gimmick atau satir/sarkas belaka. Tapi, begini ya, ada garis yang jelas. Kalau lucu-lucuan macam “kalau udah ketemu langsung sama Pak Menteri, kalian pasti tahu aslinya. Sebaik itu orangnya” sih jelas ya satir. Tapi, kalau membenarkan korupsi, kok ya goblok.

Jangan gampang terjebak sama quote yang bilang kalau orang yang sering bikin sarkas itu tandanya jenius. Jenius beneran mah nggak akan bertindak goblok dengan membenarkan hal-hal yang jelas duduk perkaranya. Nggak usah berusaha keras bikin opini sarkas di medsos, serius, kalian malah nyusahin diri kalian sendiri nanti.

Balik lagi ke analogi duit buku. Jadi begini ya, meski kalian pernah korupsi buku di masa lalu, bukan berarti kalian nggak boleh menyuarakan melawan tindakan tersebut. Manusia sebagai makhluk berpikir pasti tahu kalau hal itu salah dan sebaiknya nggak diulangin lagi. Sebab, bagaimanapun korupsi itu nggak bisa dibenarkan. Nggak usah terjebak perasaan bersalah masa lalu, kalau udah tau itu salah ya nggak usah diulangi. Kalau udah tau kalau perbuatan dosa masa lalu tersebut bikin korban, berarti makin paham bahwa praktik ini harus diberantas.

Saya yakin kok, orang yang mengecam tindakan tersebut padahal pernah melakukannya di masa sekolah itu sudah paham kalau yang dilakukan dia itu salah dan sebisa mungkin nggak mengulanginya.

Kesimpulannya, apa pun alasannya dan keadaannya, jangan sekali-sekali membenarkan tindakan korupsi. Tindak bejat ini terjadi secara sistematis dan sudah menyengsarakan banyak masyarakat. Kalau dibenarkan malah makin susah untuk kita melawannya. Jangan pakai analogi apa pun untuk membenarkannya.

Indonesia sudah runyam, jangan dibikin makin runyam dengan membenarkan hal yang jelas-jelas salah lewat analogi goblok.

BACA JUGA Relasi Bunyi, Sebuah Usaha Merawat Interaksi Seni di Yogyakarta dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 April 2021 oleh

Tags: bansosKorupsimenteri sosial
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Membenahi Citra Bea Cukai di Mata Publik, PR Prabowo yang Wajib Diselesaikan

Membenahi Citra Bea Cukai di Mata Publik, PR Prabowo yang Wajib Diselesaikan

6 Desember 2024
Kemenangan Bongbong Marcos dalam Pilpres Filipina adalah Bukti Nyata Pentingnya Literasi Masyarakat

Kemenangan Bongbong Marcos dalam Pilpres Filipina adalah Bukti Nyata Pentingnya Literasi Masyarakat

23 Mei 2022
3 Hal Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

3 Hal Penting Terkait Proyek Kereta Api Makassar-Parepare yang Perlu Kalian Ketahui

10 Juni 2023
Nasib Pasar Cinde Palembang, Pusat Perdagangan Selama Puluhan Tahun yang Berakhir Mengenaskan Mojok.co

Nasib Pasar Cinde Palembang, Pusat Perdagangan Selama Puluhan Tahun yang Berakhir Mengenaskan

26 Maret 2024
Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Atheis akan Telanjang Selamanya terminal mojok.co

Peristiwa-Peristiwa Lucu yang Kafah, Ketika Orang Beragama tapi Tak Punya Logika

18 Januari 2020
Surat Terbuka untuk Deputi Pendidikan KPK: Jangan Tuduh Guru Menerima Gratifikasi Seenak Jidat!

Surat Terbuka untuk Deputi Pendidikan KPK: Jangan Tuduh Guru Menerima Gratifikasi Seenak Jidat!

11 Mei 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.