Bus pariwisata kok lewat situ?
Yang nggak masuk akal lagi, bus pariwisata lewat situ, padahal jalannya agak menanjak, berkelok, dan lebarnya kurang cocok, pantas lah kalo jalannya macet dan merayap.
Padahal, jalur lingkar ini penting banget keberadaannya, yaitu untuk memecah kepadatan jalan, cocok buat kendaraan yang cuma menumpang lewat bukan singgah atau pulang.
Jalan protokol kota di sini bukan cuma penduduk yang sudah lama menetap, tapi wisatawan dari luar kota yang ke Batu, tapi lewatnya jantung kota (agak luas jantungnya).
Kurang lahan apa ngawur dalam mengatur lahan?
Ngomongin jalan yang kurang secara kuantitas, artinya akan nyenggol masalah ketersediaan lahan. Kita tahu, Kota Malang itu nggak besar-besar amat. Wajar kalau lahan yang tersedia nggak begitu banyak. Tapi, harusnya, lahan untuk jalan itu jadi prioritas kalau memang punya visi kotanya didatangi banyak wisatawan.
Masalahnya adalah, udah lahannya nggak banyak, tapi IMB mudah banget dikeluarkan tanpa melihat masalah dari gambaran yang lebih luas. Gimana nggak makin bermasalah? Begitu cari lahan bingung kan?
Kalo nggak diatasi sesegera mungkin, yang ada berangkat masih bayi, pulangnya sudah jadi legenda. Kok bisa? Ya saking lamanya menghabiskan hidup di kemacetan jalanan Kota Malang. Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.
Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Impian Beli iPhone Terwujud Berkat iPhone SE, Cuma Bekas tapi Worth It Banget