Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Muncul Kebijakan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT. Sebagai Guru Sekaligus Ibu, Saya Nggak Setuju. Ngerepotin!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
1 Maret 2023
A A
Sebagai Guru dan Seorang Ibu, Saya Nggak Setuju Masuk Sekolah Jam 5 Pagi. Ngerepotin!

Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Ngerepotin! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam sebuah agenda pertemuan bersama kepala sekolah yang didampingi Kepala Dinas dan Kebudayaan, Gubernur NTT meminta agar peserta didik setingkat SMA masuk sekolah jam 5 pagi. Hah? Ciyus?

Penyakit lama seorang pemimpin adalah merasa bahwa dirinya harus berinovasi. Ya bagus, sih. Apalagi inovasi merupakan bentuk adaptasi dengan perubahan zaman, terlebih di tengah pesatnya perkembangan teknologi seperti saat ini. Tentu saja ada syarat dan ketentuan berlaku. Inovasi yang seperti apa dulu? Mashoook nggak?

Itu sebabnya suatu kebijakan haruslah melalui rapat dengar dengan pihak-pihak terkait guna mendapat masukan. Semata demi menjaga agar kebijakan tersebut tepat sasaran. Nggak sekadar melampiaskan hasrat satu dua orang saja yang bersembunyi dibalik kata inovasi.

Nah, kira-kira kebijakan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, yang meminta agar peserta didik setingkat SMA mulai masuk jam lima pagi, sudah melalui audiensi belum, ya? Entahlah. Yang jelas, kabar ini berembus begitu cepat. Duh, gagal paham saya. Sebagai ibu sekaligus guru, saya menentang keras kebijakan blio. Ngerepotin, sumpah.

Saya sudah baca berkali-kali berita tentang blio di media. Semakin dibaca, saya semakin nggak menemukan benang merahnya. Di mana sih urgensinya masuk sekolah jam 5 pagi? Ya maaf saja, alasan-alasan yang blio sebutkan, yang mendasari adanya kebijakan masuk jam 5, sungguh nggak masuk di logika.

Masuk sekolah lebih pagi katanya bisa mengasah kedisiplinan anak

Pertama, budaya masuk sekolah lebih pagi disebut-sebut untuk mengasah kedisiplinan anak. Bentar, Pak, jangan buru-buru. Menanamkan disiplin itu memang penting. Saya setuju itu. Dengan disiplin, anak akan terbiasa hidup tertib dan menghargai waktu. Masalahnya, kenapa jam masuk sekolahnya yang dimajukan, ya, Pak? Korelasinya apa?

Kenapa nggak melanjutkan kebijakan yang sudah ada saja, sih? Siswa masuk sekolah jam 7 teng. Untuk penegakan disiplinnya, tinggal koordinasi antara guru BK dan kesiswaan. Misalnya, diberikan pendisiplinan bagi siswa yang berangkat terlambat. Kalau siswa masih sering terlambat, lakukan pemanggilan terhadap orang tua untuk berkomunikasi. Siapa tahu ada alasan di balik keterlambatan siswa yang bisa dicari solusinya bersama-sama. Kan kepenak.

Melatih etos kerja anak yang sesungguhnya harusnya di rumah

Konon, masuk jam 5 pagi ini untuk meningkatkan etos kerja para peserta didik. Ini juga alasan wagu, sih. Nganu, Pak, untuk meningkatkan etos kerja anak, nggak perlu bikin mereka berangkat sekolah lebih pagi. Ra mashok blas. Nggak ada hubungannya.

Baca Juga:

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

Melatih etos kerja anak yang sesungguhnya itu ya di rumah. Gimana caranya? Ya dengan melibatkan anak dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, misalnya menyapu, mengepel, cuci piring, siram tanaman, buang sampah, dll.

Masalahnya, kalau sekolah berangkat lebih pagi, kapan anak-anak bisa terlibat langsung dalam pekerjaan-pekerjaan tersebut? Tentu nggak keburu waktunya kalau mereka harus cuci piring dan nyapu halaman dulu sebelum berangkat. Mau dilakukan sepulang sekolah pun mereka sudah lelah. Dari pagi buta lho mereka sekolah.

Endingnya, anak-anak akan semakin jarang tersentuh dengan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Mereka jadi asing dengan sapu, serok, dkk. Padahal pekerjaan rumah adalah basic skill yang harus dimiliki oleh semua anak. Keluwesan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga akan membentuk mereka menjadi pribadi yang tangguh, anti cengeng-cengeng club, yang dapat berdampak pula pada etos kerja mereka. Eman, Pak, kalau anak cuma ngadep buku dari subuh sampai senja.

Maling aja mungkin baru pulang kerja jam 5 pagi

Alasan ketiga masuk sekolah jam 5 pagi karena estimasi waktu. Ini juga nggak kalah ndlongok, sih. Bayangkan, menurut itung-itungan Pak Gubernur, anak bangun jam 4 pagi. Kemudian setengah jam digunakan untuk bersiap-siap. Setengah jamnya lagi digunakan untuk perjalanan dari rumah ke sekolah. Sehingga tepat jam 5 anak sudah sampai di sekolah.

Haduh, Pak. Soal bangun jam 4, saya juga setuju kalau anak dibiasakan untuk bangun pagi. Tapi, persiapan sekolah itu nggak cukup cuma setengah jam lho, Pak. Ah, saya jadi curiga kalau Bapak punya banyak kamar mandi di rumah, jadi nggak pernah ngerasain gimana hectic-nya drama rebutan kamar mandi di pagi hari.

Termasuk soal persiapan sarapan. Bagi emak-emak yang nggak bisa masak, urusan sarapan tentu diserahkan pada bakul sarapan. Masalahnya, jarang lho Pak bakul sarapan yang sudah buka lapak jam 4 pagi. Rata-rata baru buka jam 5. Ada sih yang buka 24 jam, tapi itu warung makan Padang. Bisa boncos kalau tiap pagi anak-anak sarapan nasi padang.

Selain itu, membayangkan anak jam setengah lima harus otw ke sekolah kok rasanya nganu, ya. Langit masih gelap, lho. Maling saja mungkin baru pada pulang dari perburuan. Bagaimana jika terjadi hal-hal yang nggak diinginkan di perjalanan? Ketemu begal, misalnya. Apa sekolah mau bertanggungjawab?

Intinya, nggak ada urgensinya dan berpotensi merepotkan banyak pihak

Kesimpulannya, kebijakan penerapan masuk sekolah jam 5 pagi sungguh nggak ada urgensinya dan berpotensi merepotkan banyak pihak. Ya ngerepotin guru, siswa, dan juga orang tua. Kalau mau ada peningkatan pendidikan, kualitasnya yang harus ditingkatkan, bukan kuantitasnya.

Kemendikbud harus segera hadir untuk mengatasi hal ini. Tidak bisa tidak. Beban pelajaran sudah banyak, eh, sekarang ditambah durasi sekolah lebih pagi. Bukankah sekolah itu harus menyenangkan? Dan berangkat sekolah jam 5 pagi itu sama sekali nggak menyenangkan. Ngerepotin mah iya.

Atau jangan-jangan, anak-anak disuruh latihan jadi warga Bogor yang kerjanya di Jakarta, ya?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mengundur Jadwal Masuk Sekolah Adalah Inovasi Brilian dari Pemerintah!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Maret 2023 oleh

Tags: anak sekolahmasuk sekolahsiswa sekolahsubuh
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

25 Mei 2025
sistem zonasi

Menyoal Sistem Zonasi Sekolah: Apa Jadinya Jika Zonasi Diterapkan di Aspek Kehidupan yang Lain?

22 Juni 2019
laporan ditulis tangan, tulisan tangan jelek penderitaan ciri arti manfaat tanda orang cerdas mojok.co

Derita Orang dengan Tulisan Tangan Jelek yang Mungkin Tak Pernah Kamu Tahu

30 Maret 2020
Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya Mojok.co

Namanya doang Study Tour, Aslinya Lebih Banyak Jalan-jalan daripada Studinya

28 Desember 2023
toilet

Toilet Sekolah di Timur Indonesia

13 Mei 2019
5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.