Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Masker dan Curhatan Kaum Hidung Minimalis

Ona Mariani oleh Ona Mariani
30 April 2020
A A
hidung minimalis, pakai masker

Masker dan Curhatan Kaum Hidung Minimalis

Share on FacebookShare on Twitter

Terus terang sampai usia saya menginjak kepala dua, baru kali ini saya melihat masyarakat Indonesia benar-benar kompak memperhatikan kebersihan diri. Bahkan hingga ke desa-desa dan perkampungan.

Ya, udah jadi rahasia umum lah kalau selama ini masyarakat +62 meskipun udah dari jaman kapan dapat edukasi soal kebersihan diri (rajin cuci tangan, menutup hidung dan mulut kalau bersin dst dst) cuma sedikit sekali yang peduli.

Dari data riset Kementerian Kesehatan lima tahun terakhir diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan. Tapi sejak ada corona sekarang sudah berubah semuanya.

Harus diakui bersama bahwa virus ini jauh lebih ampuh membuat masyarakat patuh untuk mencintai kebersihan diri dan lingkungan dibanding imbauan-imbauan yang selama ini muncul dari para ahli dan tenaga kesehatan di berbagai negara.

Btw, selain harus rajin cuci tangan (baik itu pakai hand sanitizer atau sabun), masker sekarang juga jadi alat penting yang wajib dipakai orang-orang untuk meminimalisir penyebaran virus.

Banyak jenis masker yang beredar di pasaran. Namun di antara semua jenis masker, jenis masker bedah yang berbahan kain adalah masker yang paling mudah kita jumpai sekarang. Masker kain jadi paling laku karena masker dengan bahan biasa (?) sempat sangat langka dan mahal sekali harganya. Beda dengan masker kain yang bisa bikin sendiri, masker biasa yang terstandar WHO hanya bisa diproduksi oleh pabrik saja.

Tapi mau apa pun bahannya, menyoal masker ini saya suka ingat sebuah video lucu yang dikirimkan oleh teman whatsapp saya. Video ini menampilkan seorang anak perempuan berusia 14-16 tahun dengan logat Makassar yang mengeluh karena kesulitan menggunakan masker dikarenakan memiliki hidung yang minimalis alias pesek.

Dalam video dengan durasi kurang dari dua menit itu dia mengeluh susah untuk bernafas, dan maskernya yang susah terpasang dengan sempurna karena hidungnya yang rata. Saya yakin masyarakat Indonesia khususnya Makassar sudah pernah menonton video ini.

Baca Juga:

4 Rekomendasi Skincare Aman dan Terpercaya di TikTok Shop

7 Produk Mustika Ratu yang Bagus untuk Perawatan Diri di Rumah

Well, pakai masker—jika tidak terbiasa—emang nggak terlalu nyaman. Masker bisa bikin kita sulit bernafas karena pengap, dan buat orang yang berkacamata, masker bisa jadi sangat menyebalkan karena nafas kita kadang jadi embun yang menempel di kacamata. Hal lain yang bikin masker nggak nyaman adalah…

…kita jadi bisa mencium nafas kita sendiri. Mana sekarang lagi bulan puasa lagi. Hmm, semerbak “wangi” mulut yang bercampur dengan makanan sahur kita akan tercium dengan sempurna.

Dan seperti yang dipermasalahkan si adik di video tadi, penggunaan masker dapat memperlihatkan bentuk asli hidung kita. Ini berlaku untuk jenis masker yang memiliki bahan yang mudah mengikuti bentuk wajah penggunanya.

Bagi mereka yang memiliki panjang hidung di atas rata-rata tentu akan terlihat enak di pandang mata. Seperti yang biasa kita lihat di iklan-iklan masker yang bertebaran di tv atau media sosial.

Namun beda hal ketika kaum hidung minimalis menggunakan masker. Pertama, masker harus diikat dengan sedikit rapat di belakang kepala biar nggak gampang turun maskernya karena nggak ada batang hidung sebagai penyangga. Kedua, masker bikin super pengap karena lubang hidung kita yang cukup minimalis. Ketiga, masker bikin wajah rata tidak berbentuk, hehehe…

Saya jadi berpikir mungkin beberapa masker yang dibuat khusus sehingga bentuknya lebih melengkung ke depan sekarang, diperuntukkan bagi para kaum hidung minimalis agar penampilannya sedikit kece dan trendi alias tidak rata-rata banget. Selebihnya ya untuk memberikan ruang udara antara masker dan hidung.

Namun meskipun demikian, terlepas dari hidungmu mancung atau pesek, terbiasa atau tidak, demi kemaslahatan dan kesehatan bersama mari tetap menggunakan masker ketika hendak ke luar rumah.

Nampaknya emang sepele. Tapi dengan gerakan ini setidaknya kita dapat berpartisipasi aktif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Niat awalnya memang untuk melindungi diri sendiri, namun secara tidak langsung kita juga sudah melindungi orangtua, anak, sahabat, rekan kerja kekasih, gebetan, dan mantan. Ups…

BACA JUGA Menebak Alasan Orang yang Pakai Masker tapi Maskernya Dibuka atau tulisan Ona Mariani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juni 2022 oleh

Tags: hidung minimalishidung pesekmasker
Ona Mariani

Ona Mariani

Freelancer yang lebih banyak free-nya

ArtikelTerkait

kesalahan memakai masker mojok.co Bertemu Penjual Masker di Apotek yang Agak Ceroboh

Bertemu Penjual Masker yang Agak Ceroboh di Apotek

10 Februari 2020
8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi terminal mojok.co

8 Jenis Masker yang Bisa Dipilih sebagai Senjatamu Saat Pandemi

24 September 2021
Susahnya Punya Dosen yang Pro Presiden, tapi Selalu Merasa Netral mojok.co/terminal

Darurat Asap itu Bisa Jadi Berkah, Bukan Musibah

19 September 2019
7 Produk Mustika Ratu yang Bagus untuk Perawatan Diri di Rumah Terminal Mojok

7 Produk Mustika Ratu yang Bagus untuk Perawatan Diri di Rumah

17 September 2022
pakai masker di masjid terminal mojok

Video Viral Pengurus Masjid di Bekasi yang Usir Bapak-bapak Salat Pakai Masker Bikin Saya Terkagum-kagum

3 Mei 2021
Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan terminal mojok

Pandemi Berkepanjangan Bikin Penderita Maskne seperti Saya Kewalahan

8 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.