Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Masalah yang Menyertai Peternakan Babi di Boyolali: Limbah yang Tidak Diolah Maksimal, serta Masalah Lain yang Sama Peliknya

Rahul Diva Laksana Putra oleh Rahul Diva Laksana Putra
10 Januari 2025
A A
Masalah yang Menyertai Peternakan Babi di Boyolali: Limbah yang Tidak Diolah Maksimal, serta Masalah Lain yang Sama Peliknya

Masalah yang Menyertai Peternakan Babi di Boyolali: Limbah yang Tidak Diolah Maksimal, serta Masalah Lain yang Sama Peliknya

Share on FacebookShare on Twitter

Di sebuah desa di Boyolali, berdiri peternakan babi yang mampu mendatangkan keuntungan besar bagi pemiliknya. Namun, di balik kesuksesan itu, warga sekitar harus menanggung dampak yang tidak ringan. Bukan sekadar bau, tetapi juga pencemaran lingkungan yang merugikan kualitas hidup mereka.

Ironinya, di kandang babi, kehidupan berjalan damai. Sebaliknya, warga desa harus bergulat dengan keresahan sehari-hari yang seperti tidak ada ujungnya.

Pro dan kontra peternakan babi di Boyolali yang tak seimbang

Seperti halnya usaha lain, peternakan babi di Boyolali ini juga memiliki dua sisi. Di satu sisi, para peternak tentu mendapat keuntungan besar dari usaha mereka. Di sisi lain, warga sekitar yang harus hidup berdampingan dengan peternakan ini justru menderita. Bau busuk menjadi teman sehari-hari, belum lagi limbah yang mengalir langsung ke sungai, mengubah airnya dari jernih menjadi kuning kecokelatan.

Yang lebih menyedihkan, solusi yang ditawarkan para peternak hanya bersifat sementara. Bingkisan lebaran setahun sekali mungkin terlihat baik di atas kertas, tetapi tidak menghapus pencemaran yang terjadi sepanjang tahun. Kepala desa, yang seharusnya menjadi penengah dan penyelesai masalah, lebih sering mengambil posisi diam, seolah tidak ingin terlibat.

Pengelolaan yang setengah hati

Sebagian limbah dari peternakan babi di Boyolali ini memang diolah menjadi biogas, dan itu menjadi langkah awal yang baik. Namun, distribusi biogas ini hanya dinikmati segelintir warga. Sebagian besar limbah masih dibuang sembarangan ke sungai. Hasilnya? Sungai yang dulunya menjadi sumber kehidupan bagi warga kini berubah menjadi saluran limbah yang menyebarkan bau busuk ke seluruh penjuru desa.

Masalahnya sebenarnya bukan pada kemampuan finansial. Peternakan ini cukup kaya untuk memperbaiki sistem pengelolaannya. Tetapi, entah mengapa, kemauan untuk berinvestasi pada teknologi pengolahan limbah yang lebih baik justru minim. Seolah-olah, penghematan biaya lebih penting daripada kenyamanan dan kesehatan warga.

Ketika musim hujan jadi masalah

Hujan, yang seharusnya menjadi berkah bagi petani dan warga desa, justru menjadi musibah di daerah ini. Air hujan yang membawa limpasan limbah menyebarkan bau yang lebih parah. Bau busuk itu meresap hingga ke dalam rumah warga, membuat mereka tidak bisa bernapas lega.

Banyak warga yang awalnya mencoba melapor dan mengadu, tetapi setelah bertahun-tahun tanpa hasil, kini mereka hanya bisa pasrah. Sementara itu, peternak tetap tidur nyenyak di rumah mereka, menghitung keuntungan tanpa perlu peduli pada keresahan di sekitarnya.

Baca Juga:

Cepogo Cheese Park di Boyolali Memang Istimewa, tapi Saya Ogah Kembali ke Sana

Cepogo Cheese Park Boyolali, Rekomendasi Tempat Wisata Keluarga yang Asyik tapi Tidak dengan Lalatnya

Harus ada tindakan terhadap peternakan babi di Boyolali agar tidak terjadi konflik

Masalah ini tidak akan selesai jika semua pihak hanya berdiam diri. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menyelesaikannya. Pertama, peternak babi wajib berinvestasi pada pengelolaan limbah yang lebih baik. Penambahan kapasitas penampungan limbah dan pengolahan biogas adalah langkah minimal yang harus dilakukan.

Kedua, sebagai pemimpin, kepala desa harus berani mengambil sikap. Dialog dengan para peternak dan warga harus dilakukan, bukan hanya menjadi penonton yang pasif. Ketiga, warga tidak boleh hanya pasrah. Mereka harus bersuara lebih lantang, baik melalui forum-forum resmi maupun media. Tekanan kolektif sering kali menjadi kunci untuk memaksa perubahan.

Hidup berdampingan yang lebih beradab

Keberadaan peternakan babi di Boyolali ini seharusnya menjadi berkah bagi semua pihak. Namun, jika hanya satu pihak yang menikmati keuntungan sementara pihak lain harus menderita, itu bukanlah hidup berdampingan yang harmonis.

Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan dan menghormati hak hidup orang lain. Peternak harus lebih peka terhadap dampak sosial dari usaha mereka, sementara warga perlu lebih berani menyuarakan keluhan mereka. Karena, sejujurnya, manusia mestinya lebih bijaksana daripada sekadar mencari untung.

Penulis: Rahul Diva Laksana Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Boyolali Utara, Bagian Boyolali yang Sama Sekali Nggak Mirip Boyolali, Malah Mirip Sragen

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.a

Terakhir diperbarui pada 10 Januari 2025 oleh

Tags: boyolalilimbahpeternakan babi
Rahul Diva Laksana Putra

Rahul Diva Laksana Putra

Manusia biasa yang senantiasa menyuarakan isu sosial.

ArtikelTerkait

4 Kuliner Boyolali yang Wajib Dicicipi Setidaknya Sekali Seumur Hidup Mojok.co

4 Kuliner Boyolali yang Wajib Dicicipi Setidaknya Sekali Seumur Hidup

21 November 2024
5 Tempat Wisata Gratis di Boyolali yang Wajib Dikunjungi terminal mojok.co

5 Tempat Wisata Gratis di Boyolali yang Wajib Dikunjungi

27 Desember 2021
Gendar Pecel dan Lempok, Kuliner dari Ujung Boyolali yang Tak Setenar Soto Seger Terminal Mojok

Gendar Pecel dan Lempok, Kuliner dari Ujung Boyolali yang Tak Setenar Soto Seger

21 Januari 2021
8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine” Mojok.co

8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine”

29 Juli 2025
Bersyukurlah Jika Masih Ada Sungai Keramat di Tempat Kalian

Bersyukurlah Jika Masih Ada Sungai Keramat di Tempat Kalian

30 Mei 2023
5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali terminal mojok

5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Wisata ke Boyolali

15 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.