Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Masa Lalu Orang Bukan Konsumsi Umum, Gaes!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
18 Oktober 2020
A A
bipolar disorder depresi penyakit mental masa lalu mojok

bipolar disorder depresi penyakit mental masa lalu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Hubungan antar manusia itu memang unik. Yang hari ini bilang sayang, bisa jadi besok saling serang. Yang ngakunya teman, belum tentu nggak nusuk dari belakang. Nyesek memang. Tapi, itulah realitas. Nenek moyang kita saja sudah sering mengingatkan fenomena ini lewat peribahasanya, seperti serigala berbulu domba, bagai api dalam sekam, pagar makan tanaman, dan lain-lainnya.

Banyak alasan yang mendasari kenapa orang yang tadinya baik tiba-tiba berubah jadi musuh. Walaupun, yang tidak beralasan juga ada. Tiba-tiba aja gitu. Padahal kita tidak merasa berbuat salah apa pun, lha kok tau-tau dimusuhin. Eh, sebentar, deh. Beneran yakin nggak berbuat salah? Jangan-jangan kitanya yang kepedean. Xixixixi…

Salah satu, sebutlah upaya, yang kadang tidak kita sadari tapi berpotensi menimbulkan permusuhan adalah kebiasaan membongkar masa lalu seseorang. Kalau yang dibongkar perjalanan sukses atau hal-hal baik sih nggak masalah. Orang yang sedang kita bongkar itu rasanya nggak bakalan keberatan ataupun marah.

Masalahnya, jika berkaitan dengan bongkar masa lalu, yang dibongkar itu lebih sering yang borok-borok. Diiris tipis-tipis. Digosok biar makin sip. Nggak tahu nih, tapi kok bongkar-bongkar ini belakangan jadi seperti hal yang wajar, ya? Seolah ketika kita tahu masa lalu seseorang kita jadi punya hak untuk menyebarkannya. Dih.

Itu sebabnya saya suka gemes kalau di infotainment ada berita tentang orang yang buka-buka masa lalu artis. Biasanya, artis ini kebetulan namanya memang sedang disorot. Contohnya artis dangdut itu. Iya, itu. Yang nikah sama tukang gendang itu. Tapi, kalau disebut fenomena bongkar masa lalu ini hanya terjadi di dunia artis saja ya jelas nggak mashook. Kita yang notabene bukan siapa-siapa, yang kalau disodorin mic buat pimpin rapat masih maju mundur, juga seringkali dihadapkan pada situasi saat tiba-tiba masa lalu kita dibongkar oleh orang lain.

Bongkar-bongkar ini bisa terjadi karena sengaja ataupun tidak disengaja. Yang sengaja itu biasanya dilakukan kalau kita berperan sebagai pihak yang diinterogasi. Misalkan saja ketika ada teman yang mendadak bertanya tentang seseorang yang kita kenal. Nah, mengalirlah cerita-cerita di situ. Kalau kasusnya seperti itu, biasanya cerita yang keluar adalah cerita yang baik-baik. Kecuali kalau memang sudah niatan cari masalah, ada rasa kesal sebelumnya, maka tanpa ditanya pun orang bakal dengan entengnya membuka borok-borok yang dia tahu. Diberi bumbu extra hot spicy dengan topping cabe kering biar makin huh hah kalau perlu.

Berbeda dengan bongkar-bongkar yang disengaja, membongkar masa lalu yang tidak disengaja biasanya terjadi pada saat kita lagi asik ngobrol haha hihi dengan teman-teman. Tahu sendiri kan, kalau sudah ngumpul dan asyik ngobrol kadang kita suka kelewatan?

Hayo ngaku, kalian juga pasti punya teman nggak ada akhlak, yang tiba-tiba keceplosan bongkar aib teman yang lain pas lagi ngumpul bareng, kan? Yang bocorin si A pernah pup di celana waktu sekolah lah, si B pernah nembak guru lah, si C ketauan ambil duit ortu lah dan aib-aib lain yang rasanya malu-maluin banget kalau sampai orang lain tahu.

Baca Juga:

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

Kuliah Lama Nggak Melulu Memalukan, Justru Lebih Matang ketika Lulus

Baik disengaja ataupun tidak, membongkar masa lalu orang lain apalagi jika itu adalah aib merupakan suatu yang tidak boleh kita lakukan. Jangan lupa, tidak semua orang memiliki hidup yang menyenangkan. Pasti ada orang yang memiliki luka di masa lalu yang tidak ingin dia ingat. Kita tidak pernah tahu berapa besar usaha orang tersebut untuk memaafkan, menyimpan, dan melupakan masa lalunya itu. Kalau kita saja tidak nyaman ketika masa lalu kita diurak-urak, ya berusahalah untuk tidak melakukan hal tersebut kepada orang lain.

Ketika kita membongkar masa lalu seseorang, berarti kita membiarkan orang lain mengetahui aib orang tersebut. Padahal, aib itu pada dasarnya sudah ditutup oleh Sang Pencipta. Elah kok kita dengan entengnya maen sebar-sebar aja! Nggak ada akhlak banget jadi orang. Lagian, demen banget sih bongkar-bongkar masa lalu seseorang? Noh bawah kasur noh dibongkar, kali aja nemu gocengan!

BACA JUGA 3 Cara yang Bisa Laki-laki Lakukan Saat Pasangan Mutung Nggak Mau Bonceng atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2020 oleh

Tags: AibbongkarGosipMasa Lalu
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

era kaset

Era Kaset: Era Dengan Pengalaman Terbaik Musisi dan Pendengarnya

29 Agustus 2019
fabrizio romano mojok

3 Profesi yang Cocok untuk Fabrizio Romano Andai Beliau Pindah ke Indonesia

24 Juli 2021
banjir

Banjir dan Kenangan-Kenangan yang Hanyut Bersamanya

20 Juni 2019
Julid Abadi, yang Fana Itu Kebaikan dan Keburukan MOJOK.CO

Julid Abadi, yang Fana Itu Kebaikan dan Keburukan

29 Oktober 2019
Rewang, Kegiatan Prahajatan dengan Nilai Gotong Royong yang Sarat Rerasan

Rewang, Kegiatan Prahajatan dengan Nilai Gotong Royong yang Sarat Rerasan

31 Agustus 2020
Top Chart: Program Musik kok Isinya Gosip?

Top Chart: Program Musik kok Isinya Gosip?

19 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.