Ma’ruf Amin Mau Ajarkan India Soal Toleransi, Itu Ahmadiyah Apa Kabarnya Pak? – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Featured

Ma’ruf Amin Mau Ajarkan India Soal Toleransi, Itu Ahmadiyah Apa Kabarnya Pak?

Aliurridha oleh Aliurridha
6 Maret 2020
0
A A
Ma’ruf Amin Mau Ajarkan India Soal Toleransi, Itu Ahmadiyah Apa Kabarnya Pak?
Share on FacebookShare on Twitter

Kecaman warga Indonesia terhadap kekerasan yang dilandaskan sikap intoleran yang terjadi di India mencapai titik terlucu ketika wakil presiden Bapak Ma’ruf Amin mengatakan bahwa India harus mencontoh Indonesia dalam membangun toleransi dan moderasi dalam beragama. Sebentar, apa Bapak lupa soal Ahmadiyah?

Masih segar dalam ingatan saya meski telah bertahun-tahun berlalu ketika cerita tentang perlakuan yang diterima jemaah Ahamdiyah Lombok yang saya dapat dari seorang teman saya yang kebetulan juga waktu itu jadi jurnalis salah satu surat kabar lokal. Saat itu ia ditugasi meliput kondisi para jemaah Ahmadiyah mengalami serangan, rumahnya dibakar, dan diusir dari kampungnya sendiri. Mendengar ceritanya rasanya saya ingin top up kemarahan saya sampai limit tapi ternyata saya terlalu takut. Takut darah saya dihalalin.

Saya hanya heran, saya bertanya-tanya, kok bisa manusia melakukan itu kepada sesamanya hanya karena cara beriman yang berbeda? Homo homini lupus, kata Plautus. Manusia adalah serigala bagi sesamanya. Saya jadi teringat perkataan salah seorang keluarga saya yang mengatakan jemaah Ahmadiyah itu halal diminum darahnya. Binatang saja tidak ada yang dikatakan halal diminum darahnya. Ini manusia sampai segitunya hanya karena ada sekelompok manusia yang merasa paling suci dan paling benar mengeluarkan fatwa sesat kepada jemaah Ahmadiyah.

Sebagai orang yang tumbuh besar dari lingkungan yang sangat taat beragama, mungkin kelebihan taatnya kalau menyangkut hal-hal yang berbau syariat, saya pernah mendengar dari beberapa kali dari keluarga saya yang mengatakan jemaah Ahmadiyah halal diminum darahnya. Ngeri kan apalagi itu bukan cuma di mulut saja serangan kepada Ahmadiyah itu terjadi dan bukan pula sesekali dua kali berkali-kali. Sekiranya bapak lupa karena sampai dengan PD-nya meminta India belajar toleransi dari kita. Seandainya itu terjadi karena bapak lupa saya mahfum, semata-mata itu faktor usia.


Sekadar mengingatkan beberapa tahun lalu, tepatnya tahun 2005 Pak Ma’ruf pernah turut andil menerbitkan fatwa Ahmadiyah sebagai aliran “sesat dan menyesatkan”. Bagi orang Islam yang mengikuti Ahmadiyah itu akan dianggap murtad. Ahmadiyah dianggap sebagai kepercayaan terlarang yang telah keluar dari kaidah Agama Islam. Hal ini sama saja membunuh para jemaah Ahmadiyah secara sosial dan membuatnya menjadi public enemy-nya para mayoritas. Apakah ini bentuk toleransi yang Bapak bangga-banggakan untuk ditiru oleh masyarakat India?

Jika Bapak masih belum ingat juga, Bapak dulu terlibat dalam fatwa haramnya pernikahan beda agama. Tidak hanya itu Bapak juga ikut andil dalam menyusun Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Rumah Ibadah serta menyarankan kepada presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengeluarkan SKB anti-Ahmadiyah. Apakah Bapak juga lupa itu semua?

Saya sih maklum soalnya itu kejadiannya sudah agak lama, wong Bapak pernah mengatakan bahwa mengucapkan Natal dan Tahun Baru itu haram tapi merevisinya dua tahun kemudian dengan mengucapkannya secara langsung begitu Bapak menjadi calon wakil presiden bersama Bapak Jokowi. Setelah menjadi calon wakil presiden Pak Ma’ruf malah begitu drastisnya berubah 180 derajat. Betapa indahnya toleransi ya, Pak. Sayang jejak digital Bapak mengatakan sebaliknya.

Jejak digital ya memang begitu, Pak. Dia tidak pernah melupakan. Seperti kata mutiara yang dielu-elukan orang-orang yang tersakiti itu, saya bisa saja memaafkan tapi tidak bisa melupakan. Tapi tenang saja Pak, sepertinya Pak Ahok yang kini lebih senang dipanggil BTP itu tidak terlalu mempermasalahkan meski Bapak adalah salah satu orang di balik terseretnya dia ke balik jeruji. Sekarang dia sudah bergabung dengan kubu Bapak untuk bahu membahu membangun negeri. Semua demi cinta Anda kepada rakyat kan, Pak?

Oya mengenai beberapa minoritas yang tidak mendapatkan izin mendirikan tempat ibadahnya itu juga bagian dari toleransi ya, Pak? Toleransi kepada mayoritas, sudah syukur masih diberikan tinggal di Indonesia dan nggak diusir. Bagaimana dengan kebebasan beragama atau berkeyakinan yang dijamin konstitusi kita itu, Pak? Apakah semua itu hanya pemanis bibir?

Ah sepertinya saya terlalu sensi dengan Pak Yai. Maafkeun saya, Pak. Saya memang suka kebablasan. Saya lupa usaha kerja keras bapak untuk membangun terowongan silaturahmi yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Terowongan itu akan menjadi simbol toleransi yang membuktikan betapa tolerannya umat beragama di negeri ini. Jadi ada baiknya pemerintah India meniru solusi toleransi dengan membangun terowongan yang menghubungkan masjid agung dan tempat ibadah umat Hindu untuk mengatasi permasalahan intoleransi akut yang melanda mereka.

Mengenai Ahmadiyah yang ditolak di negeri sendiri, susahnya izin mendirikan rumah ibadah, RUU Cipta Lapangan Kerja yang tidak toleran terhadap buruh, sampai RUU Ketahanan Pangan yang tidak toleran terhadap buruh upah UMK itu semuanya bisa diselesaikan dengan terowongan silaturahmi ya, Pak?

BACA JUGA Toleransi Terhadap Perbedaan Kadar Kebahagiaan atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2020 oleh

Tags: AhmadiyahIndiaMa'ruf AminToleransi
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

Artikel Lainnya

Mahesh Babu, Artis India yang Semestinya Digandrungi Orang Indonesia terminal Mojok

Mahesh Babu, Artis India yang Semestinya Digandrungi Orang Indonesia

22 Desember 2021
3 Hal yang Saya Tangkap Setelah Nonton House of Secrets: The Burari Deaths terminal mojok.co

3 Hal yang Saya Tangkap Setelah Nonton House of Secrets: The Burari Deaths

14 Oktober 2021
5 Hal yang Perlu Kamu Siapkan jika Hendak Jalan-jalan ke India biar Nggak Kaget terminal mojok

5 Hal yang Perlu Kamu Antisipasi jika Hendak Jalan-jalan ke India biar Nggak Kaget

20 September 2021
Sumber gambar Pixabay

Ahmadiyah, Tempe Menjes, dan Kebenaran yang Dipaksakan

10 September 2021
konflik ahmadiyah minoritas dihina mojok

Masjid Ahmadiyah Dibakar, Prosesi Ibadah Agama Lain Dihina, Selanjutnya Apa Lagi?

7 September 2021
india nggak jorok mojok

Bersyukur Tidak Lahir di India, padahal Indonesia Sama Saja: Artikel Balasan

10 Mei 2021
Pos Selanjutnya
Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

Twitter Nggak Akan Rest in Peace Hanya karena Stories

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In