Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Mari Berbincang tentang Masa Depan Dunia Shitpost dan Meme di Indonesia

Kurnia Gusti Sawiji oleh Kurnia Gusti Sawiji
23 Oktober 2020
A A
Mari Berbincang tentang Masa Depan Dunia Shitpost dan Meme di Indonesia terminal mojok.co

Mari Berbincang tentang Masa Depan Dunia Shitpost dan Meme di Indonesia terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mari kita mulai dengan melihat-lihat lini masa media sosial, kolom komentar, dan forum-forum daring. Saya pribadi ketika mencoba untuk menilik kembali rekam jejak digital yang ditinggalkan oleh kancah perhelatan dunia maya di Indonesia melalui berbagai isu dan perantara, dengan sangat terpaksa saya menyatakan bahwa saya prihatin.

Untuk sebuah negara yang katanya memiliki banyak orang lucu. Apalagi ditambah dengan fakta lapangan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak dunia, jumlah meme dan shitpost berkualitas tinggi yang bisa saya temukan di lapangan sangatlah sedikit.

Tentu, hal ini bukanlah sebuah urgensi bagi mereka (atau mungkin kalian) yang terbilang awam dalam bidang per-meme-an atau per-shitpost­-an. Hanya dengan melihat lini masa Facebook saja, saya sudah bisa melihat bahwa dua perantara humor tersebut terletak pada kasta terbawah dalam dunia humor maya Indonesia.

Sebuah meme yang bagus amat jarang diapresiasi oleh khalayak ramai. Malah meme-meme recehan yang cringe-nya bukan main yang biasa dikeluarkan dari 1cak atau laman Meme Comic Indonesia merupakan konsumsi yang biasa dimakan khalayak.

Dunia shitpost menghadapi problema yang jauh lebih suram. Padahal, secara garis asal-usul, sebuah meme yang bagus biasanya dimulai dari rangkaian shitpost yang mumpuni. Ironisnya, masyarakat kita sebenarnya sama sekali tidak asing dengan kegiatan tersebut.

Kebalikannya, kita begitu dekat dengan kegiatan itu, justru tanpa sadar kita sudah mengambil peran masing-masing di dalamnya. Akan tetapi, di sini saya tidak berbicara tentang kebiasaan, saya berbicara tentang kualitas.

Sebelum kalian berpikir bahwa saya mengada-ada, mari kita kunjungi kembali definisi shitpost. Dikutip dari Wikipedia Indonesia, kegiatan shitpost adalah tindakan mengirim konten ironi, agresif, dan bersifat trollish (red: bodoh) dalam skala besar, tapi usaha yang kecil melalui dunia maya. Dalam arti kata, tindakan seperti spamming atau flaming sudah bisa dikategorikan sebagai shitpost. Nah, kalau sudah sampai di sini, sadar tidak kalian betapa dekatnya masyarakat kita dengan shitpost?

Di setiap harinya, kancah perhelatan dunia maya di negara kita bisa dikatakan dipenuhi dengan caci maki, saling ejek, hingga spam iklan bokep dan judi. Bisa dikatakan hampir seratus persen kehidupan rimba raya internet di Indonesia memang benar-benar shit, baik itu secara harfiah maupun maknawiyah. Namun sialnya, kenyataan inilah yang membuat saya haqqul cemas dengan masa depan dunia shitpost dan meme di Indonesia.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Jadi begini, Kisanak. Walaupun secara definisi shitpost itu memang kegiatan yang nirmakna, tetapi dalam praktiknya sehari-hari, suatu rangkaian shitpost biasanya diintegrasikan dengan sebuah sense of humor yang bersifat satirikal, gelap, bahkan sinis.

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh sekelompok awanama yang bosan akan suatu isu tertentu yang itu-itu saja. Sehingga akhirnya mereka melakukan derailing dengan tujuan membuat isu yang membosankan menjadi lebih menarik dan sedikit banyaknya menghibur. Secara kasarnya kegiatan ini bisa disebut sebagai suatu “pengalih isu”, tetapi yang jauh lebih baik dibandingkan berita tentang selebriti yang kawin untuk kesembilan kalinya.

Di dunia barat, shitpost dan meme terkadang malah jadi sebuah perangkat praktik unjuk rasa dalam bentuk digital. Bukan sekali dua kali pemilihan umum di Amerika Serikat menjadi lebih riuh dengan serangkaian bombardir meme dari para pengguna forum laknat 4chan.

Saking berpengaruhnya para shitposter dalam kancah perpolitikan, tokoh meme Pepe the Frog kerap menjadi subjek penelitian di bidang kebudayaan internet dan politik praktis. Tokoh tersebut juga sempat digunakan dalam demonstrasi di Hong Kong pada Agustus 2019 silam. Singkat kata, shitpost dan meme di luar sana bukan semata-mata shit, tetapi juga menjadi aplikatif.

Nah dari sini, mungkin muncul paling tidak satu pertanyaan: mengapa Indonesia tidak bisa berbuat begitu?

Jadi begini, Kisanak. Saya melihat paling tidak ada tiga masalah yang membuat gerakan shitpost dan meme kancah perhelatan dunia maya di Indonesia tereduksi hingga menjadi shit saja.

Masalah pertama, keberadaan suatu bentuk mobilisasi massa secara digital dalam bentuk buzzer-buzzer isu. Kedua, absennya platform atau tempat yang bisa dijadikan para shitposter ini nangkring dan beraktivitas dengan sesuka hati mereka. Ketiga, kontrol pemerintah terhadap dunia maya yang kelewat paranoid sehingga tertutupnya forum-forum internasional yang sebenarnya bisa digunakan shitposter bangsa sebagai acuan dan media berkomunikasi dengan shitposter mancanegara.

Masalah pertama adalah yang paling umum. Besarnya jumlah buzzer baik yang terang-terangan maupun yang tidak secara langsung mereduksi kualitas shitpost yang bermunculan di media sosial atau forum-forum maya. Malah, saya berani menyatakan bahwa alasan utama mengapa kita kekurangan shitposter kreatif sebagaimana yang ada di mancanegara. Pasalnya, banyaknya para buzzer yang kerjanya hanya mengirim konten yang benar-benar shit. Di sini saya tidak menunjuk satu jenis buzzer saja: baik itu buzzer politik, fanboy atau fangirl esktremis, ya mereka (atau malah kalian) inilah yang menyebabkan krisis konten lucu di kancah dunia maya kita.

Masalah kedua dan ketiga saling berkesinambungan. Ini karena banyaknya shitposter berkualitas yang sebenarnya bersemayam di forum-forum yang diblokir oleh kemenkominfo yang UwU bukan main itu; sebut saja Reddit, misalnya.

Tentu, gembong besar shitpost dunia 4chan juga diblokir oleh pemerintah tersayang. Tampak sekali bahwa pemerintah pun berupaya untuk menegasikan para shitposter kreatif dalam kancah dunia maya nasional. Mungkin karena bagi mereka shitpost itu tidak sejalan dengan moto Internet SehatTM.

Yah, kira-kira begitulah kecemasan saya tentang dunia shitpost dan meme di negara kita tercinta. Seperti yang saya katakan, shitpost yang buruk akan menghasilkan meme yang buruk. Sementara meme yang buruk akan mengecilkan kesempatan melakukan shitpost yang berkualitas. Ini adalah sebuah siklus. Sayang memang. Padahal, hampir sebagian besar perangkat pemerintah kita adalah gugusan meme berjalan, tetapi kesempatan kita untuk membuat meme yang bagus tentang mereka amatlah tipis.

Akan tetapi, saya tetap memiliki harapan bahwa segalanya akan baik-baik saja. Meskipun dengan segala halangan dan keterbatasan yang ada, Indonesia tetap memiliki kumpulan tersendiri yang kreatif dan lucu dalam mengirim suatu konten ke dunia maya. Tentu, mereka berasal dari kaum muda.

Apalagi dengan keberadaan situs-situs seperti Mojok, yang kalau mengutip kata-kata Arman Dhani di artikel Mojok dan Para Monyet, “Ketika media-media abal-abal yang berlabel agama menyerukan penyesatan dan pengkafiran, Mojok dengan santai membahas makanan. Ketika media lain sibuk bicara politik, Mojok bisa dengan lihai memberikan penulisnya kesempatan untuk curhat.”

Tentu, ini sama sekali bukan usaha menjilat Mojok supaya artikel ini dimuat.

BACA JUGA Mengutip Media Sosial Tanpa Izin Itu Hukumnya Makruh dan tulisan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: Media SosialMemeshitpost
Kurnia Gusti Sawiji

Kurnia Gusti Sawiji

Kebanyakan shitpost, terlalu sedikit menulis. Ingin menjadi raja wibu se-Indonesia.

ArtikelTerkait

Enggak Apa-apa kalau Ketinggalan Pencapaian, Wong Nggak Lagi Balapan terminal mojok.co

Nggak Apa-apa kalau Ketinggalan Pencapaian, Wong Nggak Lagi Balapan

28 Agustus 2020
kreator konten

Hati-hati di Internet dan Kehidupan Saat Ini, Jika Blunder Langsung Dijadikan Konten

4 Juli 2019
Kasta Media Sosial Itu Semu, Berhenti Berdebat Soal Siapa yang Paling Asyik terminal mojok.co TikTok alay Twitter darkjokes

Facebook dan 3 Stigma yang Dilekatkan kepada Anak Muda yang Masih Menggunakannya

30 Juni 2020
Berdiskusi Ekspektasi Gaji di Media Sosial MOJOK.CO

Berdiskusi Ekspektasi Gaji di Media Sosial: Niat Memotivasi Malah Bikin Keki

29 Oktober 2019
3 Saran bagi YouTuber agar Saat Promosi Produk Nggak Di-skip Viewers Terminal Mojok

Plis Banget, Kreator Konten dan YouTuber Itu Nggak Sama!

14 September 2021
RUU PDP dan Penggunaan Media Sosial untuk Anak di Bawah Umur yang Perlu Dibatasi terminal mojok.co

RUU PDP dan Penggunaan Media Sosial untuk Anak di Bawah Umur yang Perlu Dibatasi

22 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.